Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

AI Lewat... Manusia Tetap Makhluk Sempurna

Info Terkini | Saturday, 19 Aug 2023, 05:24 WIB
Ketakutan berlebihan atas kehadiran AI bagi beberapa bagian manusia merupakan pemikiran kerdil.

Ramainya chat GPT menjadi sebuah terobosan dalam mempermudah serta mempercepat transformasi akses segala pengetahuan dari tempo dulu sampai zaman kekinian, Chat GPT sebagai salah satu program mengedepankan Ai (Artificial Intelegence) yang populer dalam bahasa kita adalah kecerdasan buata. AI atau kecerdasan buatan sekelumit dari asal muasalnya adalah sebuah program yang mengandalkan kecanggihan mesin atau tekhnologi di temukan oleh seorang yang bernama John McCarty. Dalam perkembangannya AI digunakan dalam sebuah program dengan branding chat GPT yang terbesit ketika disebut chat GPT pasti nama seorang tersirat yaitu elon Musk, karena dialah sebagai orang yang menjadi salah satu pelopor chat GPT.

Lahirnya chat GPT sebagai salah satu aktualisasi AI sudah banyak digunakan oleh berbagai manusisa di belahan dunia ini untuk mempermudah pekerjaan bahkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang sebenarnya menjadi pekerjaan manusia itu sendiri. Sebenarnya sudah bukan barang baru Ai atau kecerdasan buatan bagi manusia kalau kita melirik ke belakang film bernuansa luar angkasa seperti star trek dan star war merupakan salah satu contoh di zaman sebelum ramainya Ai atau kecerdasan buatan seperti sekarang. Kita dapat melihat bahwa dalam film star trek maupun star war bahwa manusia sebenarnya sudah berpikir kalau pekerjaan apapun ternyata dapat dikendalikan oelah sebuah program dan mesin pengetahuan, ketika kita menonton dengan detail film tersebut disitu sebenarnya sudah ada prediksi manuisa bahkan arah manusia menciptakan sebuah program untuk mempermudah, mempercepat serta mengakuratkan pekerjaan. Baru di tahun 2022 dunia mulai menikmati AI (kecerdaan buatan) karena di tahun 2022 itulah peluncuran chat GPT oleh perusahaan yang dimotori Elon Musk mulai merambah ke berbagai belahan bumi ini.

Bukan hal yang mengejutkan atau mengherankan kemunculan AI (kecerdasan buatan) merupakan fenomena manusia sendiri meskipun ada beberapa anggapan kalau AI adalah lebih sempurna dan lebih menguasai segala sesuai dibanding manusia. Memang dapat diakui bahwa AI (kecerdasan buatan) lebih canggih dan lebih modern dalam mengaplikasikan dan merealisasikan apa saja yang berkaitan dengan interaksi kemanusiaan, akan tetapi AI (kecerdasan buatan) juga buah karya dari manusia itu sendiri yang dimana kodrat manusia sudah pasti tidak akan lepas dari kata lupa. Manusia sudah pasti akan melekat pada jati dirinya merupakan makhluk yang diberi kata lupa,untuk itu AI (kecerdasan buatan) bukanlah sebuah hal yang perlu ditakutkan bahkan dipertuhankan karena AI (kecerdasan buatan) dapat mengetahui segalanya dan dapat mengerjakan segalanya. Apabila sebagai manusia berpikir kalai AI (kecerdasan buatan) adalah segalanya berarti manusia telah mengkerdilkan Tuhan sebagai pencipta manusia itu sendiri.

Sebagai orang yang beragama ataupun tidak beragama sekalpun, pemikiran rasionalitas dan obyektifitas manusia masih dapat dipertanggung jawabkan dan lebih memiliki makna yang mampu dijjadikan sebbuah pedoman kalau manusia adalah ciptaan yang paling sempurna dibandingkan Ai (kecerdasan buatan). Manusia tidak terlepas dari perkembangan ilmu dan teknologi serta penggunaannya dalam kehidupan, Ai (kecerdasan buatan) hanyalah sebagai alat atau dengan kata kasar kita AI (kecerdasan buatan) adalah budak bagi manusia dan bukan sebagai obyek yang dibanggakan atau sebagai sebuah makhluk baru yang sempurna.

Dikatakan Ai (kecerdasan buatan) merupakan tantangan di masa depan, dijawab dengan pasti ya AI (kecerdasan buatan) adalah tantangan tetapi bukan tantangan yang membuat manusia seakan terpinggirkan dan termatikan atas kehadiran Ai (kecerdasan buatan) tetapi AI (kecerdasan buatan) adalah tantangan sebagai motivasi manusia untuk lebih menunjukan eksistensinya sebagai makhluk sempurna ciptaan Tuhan dari makhluk lainnya, dan sudah pasti juga kemunculan ataupun lahirnya AI (kecerdasan buatan) adalah campur tangan Tuhan untuk menunjukan kalau manusialah memang makhluk sempurna ciptaanNya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image