Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

FoMO atau Takut Kalah Saing?

Info Terkini | Monday, 29 May 2023, 23:14 WIB
concert-crowd-music-fanclub-hand-using-cellphone-taking-video-record-live-strea-scaled

Fear of Missing Out atau biasa disebut FoMO, kini menjadi kata yang tidak asing didengar oleh sebagian banyak orang terlebih para remaja dan orang dewasa berusia antara 17 - 30 tahun.

FoMO sendiri sebenarnya berarti kecemasan jika kehilangan momen dan informasi yang menyebabkan seseorang merasa dikucilkan dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri.

Sebenarnya sebutan FoMO ada sejak tahun 2004 dan telah digunakan secara luas sejak tahun 2010. Namun mengapa baru terdengar akhir-akhir ini?

Sebutan FoMO menjadi sangat sering didengar sejak banyak sekali pengguna sosial media yang berbondong-bondong untuk memamerkan capaian bahkan apapun yang mereka miliki yang bisa dipamerkan.

Seiring berkembangnya zaman, penggunaan media sosial menjadi sangat mudah, dapat dijangkau dan dapat dilakukan dimana saja. Penggunanya pun sudah tidak terbatas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Merilis dari We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi di dalam negeri. Hal ini menjadi salah satu faktor fenomena FoMO menjadi sangat sering terjadi.

Semua pengguna media sosial berbondong-bondong untuk membuat citra dan image tersendiri untuk akun mereka masing-masing, salah satunya dengan selalu mengikuti trend sehingga pengguna tersebut merasa puas. Terlebih jika mendapat pujian, like atau komentar positif. Apabila pengguna tidak mengikuti satu trend dan tidak mendapatkan pujian seperti yang mereka harapkan, maka mereka akan merasa gelisah dan takut tertinggal.

Bukan pamer barang, zaman sekarang para pengguna media sosial terutama platform Instagram dan TikTok berlomba-lomba untuk pamer ‘nonton konser’. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, beberapa bulan yang lalu ada beberapa grup band yang melakukan konser di ibukota Indonesia, Jakarta. Salah satunya adalah konser Blackpink yang banyak ditonton artis-artis, influencer, maupun pengguna sosial media lainnya untuk berusaha menunjukkan bahwa mereka ‘gak ketinggalan’. Banyak opini netizen di kolom komentar dan basetwitter yang mengatakan bahwa mereka hanyalah FoMO.

Przybylsky, dkk (2013) mengemukakan bahwasanya seorang mengalami FoMO di media sosial merasakan kepuasan tersendiri atas kebutuhan, susasana hati, dan rasa puas akan kehidupannya di media sosial. Kecenderungan menggunakan media sosial secara masif dapat menumbuhkan rasa FoMO menjadi sesuatu yang berbahaya karena menyebabkan perilaku yang tidak rasional oleh pengguna tersebut.

Beberapa hal yang menyebabkan munculnya rasa FoMO menurut JWT Intelligence (2012):

 

  1. Keterbukaan informasi di media sosial
  2. Usia
  3. Social one-upmanship
  4. Peristiwa yang dibagikan dengan fitur hastag
  5. Kondisi deprivasi relative
  6. Banyak stimulus untuk mengetahui informasi

Sudah banyak sekali kasus seseorang yang terkena sindrom FoMO lalu tidak dapat dan tidak berhasil memenuhi apa yang ingin dicapai dan dilakukan sehingga berpengaruh terhadap kondisi psikologis orang terebut dan selalu ingin memenuhi rasa puasnya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image