Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dava Rifki Rayhansyah

Radiasi Mematikan: Mengungkap Dampaknya dan Upaya Pencegahan yang benar

Edukasi | Monday, 29 May 2023, 20:13 WIB

Sebelumnya apa itu radiasi ? Radiasi adalah suatu bentuk energi yang dapat berdampak negatif pada tubuh manusia jika terpapar dalam jumlah berlebihan. Radiasi dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sinar matahari, radiasi kosmik, bahan radioaktif, dan teknologi nuklir. Terlalu banyak terpapar radiasi dapat meningkatkan risiko kanker, kerusakan organ tubuh, bahkan kematian.

Dampak radiasi berlebihan pada tubuh manusia bisa sangat berbahaya. Radiasi dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel darah, otak, dan jaringan lainnya. Terpaparnya tubuh manusia pada radiasi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, mengurangi kualitas sperma pada pria, serta mempengaruhi perkembangan janin pada wanita hamil.

Dampak radiasi bagi tubuh manusia akan mengalami beberapa efek yakni :

1. Efek deterministic

Bila radiasi yang terkena melampaui dosis ambang atau dosis tinggi maka efek dari paparan radiasi kemunculan dapat langsung dilihat. Efek ini terjadi karena proses kematian sel yang disebabkan oleh paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang rusak. Selain itu efek deterministik juga terjadi ketika dosis di atas dosis ambang dan biasanya muncul setelah beberapa waktu terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi segera setelah beberapa minggu setelah paparan.

Efek ini mengenali adanya dosis ambang, sehingga hanya dosis radiasi tertentu yang dapat menghasilkan efek deterministik, radiasi di bawah dosis ambang tidak menyebabkan efek deterministik, misalnya. kerontokan rambut akibat paparan radiasi 6.000 - 12.000 mSv. Munculnya efek ini juga ditandai dengan munculnya penyakit umum dan lokal. Keluhan umum adalah: nafsu makan menurun, mual, mengantuk, lemas, demam, keringat berlebih menimbulkan syok. keluhan lokal biasanya erythema kulit, perih, gatal, bengkak, melepuh, memborok, dan kerontokan rambut kulit.

2. Efek stokastik

Dosis radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan menimbulkan kerusakan somatik maupun genetik. Selain itu dalam efek stokastik juga tidak dikenal adanya dosis ambang. Dengan demikian paparan radiasi dapat pula tidak membunuh sel melainkan mengubah sel-sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Ketika sel mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel itu dapat diwariskan keturunannya sehingga menyebabkan efek genetik, atau pewaris. Apabila sel ini merupakan sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama akan menyebabkan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker.

Cara mencegah paparan radiasi sesuai dengan 3 prinsip utama ALARA yaitu:

Melansir dari buku Radiation Protection and Safety of Radiation Sources: International Basic Safety Standards di jelaskan mengenai prinsip ALARA pertama kali diperkenalkan oleh Komisi Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada tahun 1954 dalam dokumennya yang berjudul "The International Basic Safety Standards for Protection against Ionizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources" (Standar Keselamatan Dasar Internasional untuk Perlindungan terhadap Radiasi Ion dan Keselamatan Sumber Radiasi). Dokumen ini diadopsi oleh Badan Energi Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAEA) pada tahun 1963.

Dalam praktiknya, prinsip ALARA mendorong penggunaan teknologi dan metode kerja yang dapat meminimalkan paparan radiasi pada manusia dan lingkungan, termasuk desain fasilitas yang aman, penggunaan peralatan pelindung diri, dan pemantauan paparan radiasi pada karyawan. Prinsip ALARA juga mendorong pengembangan dan penggunaan teknologi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan.

ilustrasi: 3 prinsip utama dalam ALARA

1. Jarak

kita harus sebisa mungkin menghindari sumber radiasi karena semakin jauh jarak radiasi dengan sumber radiasi maka semakin sedikit paparan radiasi yang dapat diterima serta sumber radiasi itu memiliki sifat tidak bisa di rasakan oleh panca indra. Oleh karena itu, jarak yang digunakan pastikan sejauh dan seoptimal mungkin.

2. Waktu

Kita tidak boleh terlalu lama berada pada sumber radiasi karena semakin lama kita dekat dengan sumber maka semakin tinggi pula paparan yang diterima. Oleh karena itu , kita tidak boleh terlalu lama dekat dengan sumber radiasi.

3. Pelindung

Jika bekerja di lingkungan yang terpapar radiasi, pastikan untuk mengenakan peralatan pelindung diri seperti baju lapis baja dan masker.

Mencegah paparan radiasi berlebihan sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Jika terjadi paparan radiasi berlebihan, segera cari bantuan medis. Radiasi yang terpapar pada tubuh manusia dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, mencegah paparan radiasi berlebihan harus diutamakan agar tubuh manusia tetap sehat.

Ditulis Oleh :

Dava Rifki Rayhansyah, Mahasiswa DIV Teknologi Radiologi Pencitraan Fak. Vokasi Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image