Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image romadhoni Haryo Nugroho

Kejahatan Bullying Lewat Sosial Media di Era Digital Modern

Info Terkini | Sunday, 21 May 2023, 07:32 WIB

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau berkelompok yang mempunyai suatu kekuasaan terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti secara terus-menerus. Bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying bisa terjadi secara langsung atau online (sosial media).

Bullying online atau bisa disebut cyber bullying sering terjadi melalui sosial media, SMS/teks ,atau platform online tempat anak-anak berinteraksi. Seiring berkembangnya era digitalisasi modern kasus cyberbullying semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian Center for Digital Society (CfDS) per agustus 2021 bertajuk Teenager-Related Cyberbullying Case in Indonesia yang dilakukan pada 3.077 siswa SMP dan SMA usia 13-18 di 34 provinsi di Indonesia.

Hasil tersebut menyebutkan bahwa 1.895 siswa (45,35%) mengaku pernah menjadi korban, sementara 1.182 siswa (38,41%) lainnya menjadi pelaku. Platform yang sering digunakan untuk kasus cyberbulyying online adalah WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Dampak buruk bagi korban cyberbullying adalah mengalami gangguan mental seperti depresi, merasa cemas, sedih, kesepian bahkan sampai bunuh diri. Cara memakai sosial media yang berfungsi dengan baik dan benar untuk mengatasi kejahatan cyberbullying diantaranya jangan selalu berfikir negatif, hiraukan komentar negatif, jangan gampang terpancing emosi dan batasi penggunaan media sosial.

Zaman modern digitalisasi semakin berkembang dengan adanya platform Instagram, WhatsApp, dll, kita dapat bertemu atau berkenalan dengan orang baru. Namun, sebagai pengguna platform tersebut harus menggunakannya dengan baik dan benar tidak untuk penggunaan negatif salah satunya bullying karena dampaknya berbahaya bagi korban. Dengan perkembangan sosial media diharapkan kita sebagai masyarakat Indonesia saling menjunjung tinggi toleransi terhadap perbedaan ras, suku, budaya dan negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image