Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image candra amerta

Suami Sering Open BO: Siapa yang Menanggung Risiko?

Edukasi | Friday, 19 May 2023, 21:13 WIB
Sumber: everydayhealth.com

Kasus ibu rumah tangga dan ibu hamil terkena HIV sampai saat ini masih mengalami peningkatan. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa jumlah ibu rumah tangga yang telah terinfeksi HIV telah mencapai 35 persen pada tahun 2023 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus HIV pada kelompok lain seperti MSM (Man Sex with Man) dan suami pekerja seks. Kota bogor sebagai salah satu kota dengan kasus HIV-AIDS yang cukup tinggi di posisi kedua pada tahun 2021 setelah bandung yang telah mengalami penurunan berada pada peringkat ke 3 setelah peringkat 1. Kecamatan Bogor Timur terinveksi HIV mencapai 102 pasien dari tahun 2019 hingga 2021. dr. Syahril sebagai juru bicara Kemenkes mengatakan bahwa penyebab tingginya penularan HIV pada IRT karena kurangnya pengetahuan akan pecegahan dan dampak dari HIV serta ibu rumah tangga yang memiliki pasangan dengan perilaku sex berisiko atau bisa dibilang suka “jajan” PSK.

Seperti yang kita ketahui saat ini masih banyak IRT dan ibu hamil yang terkena HIV, hal tersebut sangat mengkhawatirkan karena wanita lebih rentan berisiko lebih cepat tertular HIV jika dibandingan dengan laki-laki. Yang lebih membahayakan lagi yaitu ibu hamil yang terkena HIV berpotensi menularkan virus Human Immunodeficiency Virus kepada anaknya. Penularan tersebut bisa melalui pada saat proses kelahiran, saat menyusui, bahkan sejak dalam kandungan sekalipun yakni 5% hingga 20%. Alasan waktu pemberian ASI menjadi risiko penularan yang tinggi karena berbagai faktor, yaitu jumlah virus HIV pada ASI saat menyusui sangat mempengaruhi transmisi HIV ke anak. Payudara pada ibu dapat mengalami gangguan seperti luka di puting payudara, mastitis, dan abses. Selain itu, jumlah sel CD4 yang dimiliki oleh ibu hamil dapat rendah, dan lamanya waktu ibu memberikan ASI juga mempengaruhi risiko penularan. Jika bayi memiliki luka di mulut, maka risiko penularan semakin meningkat. Tanpa pengobatan maupun pemberian layanan dini yang tepat, anak-anak yang terinfeksi HIV sebelum berusia 2 tahun akan meninggal.

Karena HIV adalah jenis virus yang menginfeksi sel darah putih dan bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia, serta hingga saat ini masih belum ditemukan obat dan terapi yang bisa menyembuhkan penderita HIV sembuh total, maka alangkah baiknya kita menghindari penularan HIV dengan cara tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah, kemudian bersikap saling setia kepada satu pasangan seks, lalu cegah penularan HIV menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual, lalu dilarang menggunakan narkoba, dan yang terakhir pemberian edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya. Penularan HIV dari ibu hamil positif HIV ke bayi dapat dicegah dengan upaya program Prevention Mother To Child Transmission (Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak).

Candra Amrta (191221167)

Fakultas Kesehatan Masyarakat / Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image