Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Miftahul Jannah

Maraknya Perselingkuhan, Istri dan Anak Terancam Jadi Korban

Agama | Friday, 19 May 2023, 13:47 WIB

Maraknya Perselingkuhan, Istri dan Anak Terancam jadi Korban

Kasus perselingkuhan akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang menarik dan santer di kalangan para Artis Indonesia,perselingkuhan itu sendiri biasanya didominasi oleh para pria. Warga net pun kadang turut kesal dengan pelaku perselingkuhan. Banyak yang menghujat pelaku meskipun belum tahu bagaimana permasalahan yang sebenarnya terjadi.

Menurut pandangan Psikologi dapat di latar belakangi oleh berbagai motif dari pelaku perselingkuhan.

Apa itu Selingkuh?

Menurut Hertlein, Wetchler, dan Piercy (2005), selingkuh adalah seluruh perilaku yang melanggar kontrak yang dimiliki antar pasangan. Tidak hanya itu, perselingkuhan juga menyangkut hubungan seksual dengan orang lain, perilaku cybersex, melihat pornografi, keintiman secara fisik seperti berciuman dan bergandengan tangan, serta keintiman secara emosi dengan orang lain selain pasangan. Selingkuh sebenarnya adalah masalah yang umum kita temui dalam hubungan zaman sekarang. Tidak hanya di public figure saja namun mungkin kita pernah menemui perilaku tersebut disekitar kita. Atau mungkin kamu sendiri yang pernah mengalaminya? Sungguh ironis ya, meskipun semua orang setuju bahwa selingkuh adalah perbuatan yang salah, tapi nyatanya banyak orang melakukannya.Para peneliti di bidang psikologi cinta dan seksual sudah banyak mengkaji tentang fenomana ini dan hal-hal apa saja yang bisa melatarbelakangi seseorang untuk selingkuh.

Apa Saja Tipe Selingkuh?

Selingkuh sendiri ternyata memiliki 3 tipe loh! Menurut Hertlein, Wetchler, dan Piercy (2005) perselingkuhan terdiri dari perselingkuhan secara seksual, perselingkuhan secara emosional, dan kombinasi antara seksual dan emosional.

Perselingkuhan secara seksual ditunjukkan dengan adanya hubungan seksual dengan orang lain. Sedangkan perselingkuhan secara emosional dicirikan dengan kedekatan emosional dengan pasangan selingkuh yang dapat meliputi perilaku saling berbagi, memahami, persahabatan, self-esteem yang layaknya pasangan. Perselingkuhan secara emosional dilakukan tanpa adanya perilaku berhubungan seksual antara pasangan selingkuh.

Ada asap berarti ada api, tidak akan ada akibat jika tanpa sebab. Semua bentuk perilaku selingkuh baik emosional dan seksual dilatarbelakangi oleh faktor-faktor tertentu yang mendorong seseorang untuk berselingkuh.

Selain itu, menurut teori psikologi tentang perselingkuhan bernama deficit model of infidelity (Thompson, 1983), faktor utama yang mendorong seseorang untuk berselingkuh adalah rendahnya kepuasan dalam hubungan, timbulnya konflik, dan kurangnya komunikasi. Lemahnya komitmen untuk menjaga hubungan satu sama lain juga merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk menjalin hubungan lain diluar hubungan dengan pasangan utama.

Dalam pandangan hukum Islam

perbuatan selingkuh dianggap sebagai tindakan yang sangat tercela dan dilarang keras. Agama mengatur sedemikian rupa kehidupan dan etika rumah tangga. Oleh karena itu agama Islam memandang penting keharmonisan pasangan suami istri dalam membangun iklim rumah tangga yang kondusif bagi tercapainya tujuan rumah tangga itu sendiri, kebahagiaan.

Rasulullah saw melarang keras seseorang mengganggu keharmonisan rumah tangga orang lain.

Pada hadits ini, agama Islam jelas menilai buruk aktivitas tipu daya yang dilakukan seorang lelaki untuk menjauhkan seorang perempuan dari suaminya. Agama mengecam keras berbagai upaya seseorang sekalipun dengan cara memperdaya seorang perempuan dalam rangka merusak hubungan rumah tangganya dengan sang suami.

Istri yang diselingkuhi, maka amal dan pahalanya menjadi milik istri.

Salah satu pahala istri diselingkuhi suami dan ia bersabar adalah mendapatkan surga. Ini karena dia telah menjalankan peran sebagai seorang isteri yang baik. Rasulullah SAW bersabda: "Dan perempuan adalah pelayan untuk suaminya, dia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim).

Semoga kita selalu di lindungi oleh Allah dan dijauhkan dari perbuatan keji seperti perselingkuhan ya temen temen. :)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image