Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syifa Azizah

Ketahui! Ini Akibat Bila Anak-anak Telah Kecanduan Game Online

Edukasi | Friday, 28 Apr 2023, 13:22 WIB

Di era digital sekarang ini semua orang tidak lepas dari yang namanya teknologi. Hampir dari semua kalangan telah melek akan perubahan zaman. Semua jadi lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini. Semua orang berlomba-lomba dalam menciptakan suatu terobosan terbaru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Seperti adanya aplikasi Grab dan Gojek. Kedua aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang menyediakan jasa transportasi dimana orang dapat memesan driver lewat handphone tanpa harus pergi mencari driver. Ada juga aplikasi Shopee yang menyediakan tempat untuk berbelanja secara daring tanpa harus pergi ke toko tersebut. Contoh yang telah disebutkan tadi adalah manfaat dan kegunaan dari teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Selain itu ada juga teknologi dengan menyediakan sarana hiburan guna memberikan pengalaman bagi pengguna dalam penggunaan teknologi. Contohnya adalah platform yang menyediakan hiburan berupa film, drama, maupun series dari berbagai belahan dunia. Ada yang khusus menyediakan drama dari Negara Korea, aplikasi tersebut bernama viu misalnya. Sarana hiburan dengan teknologi lain yang tengah populer di kalangan anak-anak sampai remaja saat ini adalah Game Online. Game Online merupakan permainan yang mempunyai bermacam-macam jenis yang dapat dimainkan secara online dengan bantuan teknologi. Semakin berkembangnya zaman Game Online menjadi alternatif hiburan untuk sekedar melepaskan penat dan memainkannya di saat luang. Hal ini berdampak baik sebelum Game Onlline menyebabkan para pemainnya kecanduan akan Game Online.

Para developer Game Online pun semakin banyak mengupgrade Game Online buatannya. Dengan cara top-up menggunakan uang untuk dapat membeli fitur/aksesoris yang ada pada game tersebut. Misalnya saja Game Mobile Legend. Game Mobile Legend adalah permainan video ber-genre multiplayer online battle arena. Untuk bisa mendapatkan skin yang ada pada karakter di permainan tersebut pengguna harus membeli dengan sebuah diamond yang dimana mengumpulkan diamond tersebut dengan top up menggunakan uang. Sebenarnya permainan tersebut bagus tetapi jika permainan ini ditargetkan kepada kalangan dewasa yang sudah notabennya mampu.

Lain hal dengan jika permainan tersebut dimainkan oleh kalangan anak-anak hingga remaja yang belum mempunyai penghasilan sendiri. Hal ini dapat menimbulkan sebuah masalah jika anak-anak tersebut memainkan permainan dengan cara yang keliru. Hakikatnya anak-anak harus sekolah dan belajar untuk mempersiapkan masa depannya sejak dini. Menggapai mimpi dan cita-cita sesuai dengan harapan orang tua. Jika penggunaan game online di kalangan anak-anak hingga remaja tidak dapat terkontrol, hal ini dapat mengganggu proses belajarnya. Belajar menjadi tidak fokus dan maksimal. Semakin sering anak-anak memainkan game online dapat menjadikan mereka kecanduan. Hari-hari mereka habiskan waktunya bukan untuk belajar melainkan bermain game.

Sekali mereka mencoba untuk membeli sebuah fitur atau aksesoris yang ada pada permainan tersebut dengan cara misalnya membelanjakan uang saku untuk melakukan top up. Hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan mereka. Apalagi jika Developer permainan menambah lebih banyak fitur untuk menambah pengalaman bermain yang lebih baik. Anak-anak akan semakin ingin tahu dan juga ingin merasakan fitur tersebut yang akhirnya melakukan top up kembali. Satu atau dua kali tidak masalah hingga Sang Anak menjadi keterusan untuk melakukan hal tersebut secara berulang. Orang tua pun juga akan merasa dirugikan saat Sang Anak merengek untuk menuruti kemauan dirinya.

Terdapat pula perbedaan yang signifikan antara jam tidur Anak-anak dengan jam bermain Anak-anak. Kebanyakan Anak-anak zaman sekarang ini tidur di jam yang tidak seharusnya yaitu pada saat tengah malam. Yang mereka lakukan bukanlah aktivitas yang bermanfaat layaknya belajar melainkan adalah bermain game online hingga larut malam. Tak dapat dipungkiri hal ini banyak terjadi di kalangan Anak-anak saat ini. Justru ini akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka juga. Istirahat kurang dan akhirnya menyebabkan Sang Anak kelelahan bahkan sampai jatuh sakit. Pulang sekolah pun Anak-anak tersebut tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Mereka justru akan berkumpul dan bermain Game Online bersama hingga petang. Dan mereka juga lebih senang berkumpul untuk bermain game online bersama daripada berkumpul hanya untuk sekedar berdikusi tentang materi yang telah disampaikan oleh Guru. Fenomena ini harus di tindaklanjuti secara serius. Penggunaan yang salah akan mendapatkan manfaat yang salah juga.

Pendekatan dari berbagai aspek juga diperlukan guna menunjang keberhasilan demi menghilangkan kebiasaan buruk akibat dari penggunaan game online yang tidak terkontrol ini. Seharusnya Para Developer lebih ketat lagi membuat sebuah kebijakan tentang pengguna yang memainkan game online buatannya. Pengguna yang masih di bawah umur tidak diperkenankan memainkan permainan tersebut atau alternatif lainnya adalah dengan mematikan beberapa fitur yang ada guna mencegah penggunaan yang salah jika tidak diawasi dengan benar. Para orang tua pun juga harus lebih mengawasi dan mengontrol aktivitas keseharian dari Sang Anak. Kapan waktunya mereka untuk sekolah, kapan waktu mereka untuk belajar di rumah, dan kapan waktu mereka untuk bermain. Jika terjadi keselarasan antar berbagai penjuru tadi kesehatan dan juga kebiasaan Sang Anak akan lebih baik dan juga bermutu. Dengan demikian Anak-anak dapat belajar dengan baik dan juga tidak lupa untuk bermain. Karena hakikatnya di umur yang masih remaja ini adalah saat dimana mereka lebih banyak untuk mengeksplor hal-hal baru guna menunjang bakat dan keahlian yang dibutuhkan di masa depannya kelak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image