Apakah Wajar Jika Seseorang Merasa Insecure ?
Eduaksi | 2021-12-22 15:10:33Kata insecure saat ini banyak digunakan di kalangan anak muda. Bahkan kata tersebut sangat mudah ditemukan pada platform media sosial manapun. Kata ini biasa digunakan untuk menggambarkan rasa ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Masing – masing orang pasti memiliki rasa insecure yang berbeda, ada yang insecure karena merasa dirinya kurang cantik/ganteng, ada yang insecure karena tidak memiliki tubuh yang bagus, ada juga yang insecure dengan prestasi orang lain.
Apa itu insecure ? Menurut Abraham Maslow, seorang psikolog asal Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul “The Dynamics of Psychological Security,” Insecure adalah orang yang merasa tidak aman akan memandang dunia sebagai hutan yang mengancam, di mana di dalamnya terdapat banyak orang-orang berbahaya dan egois. Beliau juga menyebutkan bahwa orang insecure biasanya merasa dirinya tidak diterima, dikucilkan, pesimis, cenderung memiliki perasaan bersalah, bahkan sampai berasa tidak bahagia.
Bagaimana seseorang merasa insecure ?
Perkembangan teknologi yang sangat pesat ditambah dengan tingkat pengguna media sosial yang semakin banyak ternyata dapat menjadi salah satu faktor penyebab seseorang merasa insecure. Rasa insecure ini dapat muncul ketika melihat postingan orang lain di media sosial. Contohnya ketika sedang melihat postingan seseorang yang memiliki wajah glowing, melihat postingan seseorang yang memiliki tubuh yang bagus. Hal tersebut ternyata dapat memunculkan rasa insecure yang berakibat pada ketidakpercayaan diri serta dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.
Pernyataan tersebut telah didukung oleh penelitian yang pertama kali dilakukan di University of Strathcylde, Ohio University dan University of Howa di Amerika Serikat tahun 2014. Hasil penelitian tersebut berupa ditemukannya hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial dengan perbandingan kesan negatif terhadap tubuh seseorang.
Dikutip pada laman resmi Alodokter, ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang merasa insecure, antara lain :
· Mengalami kegagalan atau penolakan .
· Mendapatkan penilaian yang kurang baik dari orang lain.
· Menginginkan segala sesuatunya berjalan dengan sempurna.
Apakah insecure dapat berakibat fatal ?
Dalam beberapa kasus insecure yang dialami oleh sebagian orang tidak memberikan dampak yang fatal. Tetapi pada beberapa orang yang terlalu membawa perasaan insecure ini berlarut – larut, dapat menimbulkan akibat yang sangat fatal terutama bagi kondisi mental seseorang. Pada situs resmi Alodokter menyebutkan bahwa ganguuan mental yang dialami seseorang akibat dari merasa insecure secara berlarut – larut diantara nya berupa depresi, gangguan makan, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian ambang dan gangguan kepribadian paranoid.
Untuk itu jika seseorang mulai merasa terganggu dengan perasaan inscure yang dimiliki maka sangat disarankan melakukan konsultasi ke psikolog atau psikiater. Agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan dan jika terdapat gangguan mental dapat segera ditangani dengan baik.
Bagaimana cara mengatasi insecure ?
Sebelum membawa perasaan insecure ini berlarut – larut sebaiknya menjadikan insecure ini sebagai suatu motivasi untuk memperbaiki kualitas diri. Jangan jadikan perasaan tersebut sebagai beban yang berat. Mulai dengan belajar menerima kekurangan diri, berusaha berpikir positif, bangun kepercayaan diri yang baik, belajar untuk menerima setiap hasil yang telah diperoleh dan yang terakhir belajar untuk mulai mencintai diri sendiri. Jangan terus membandingkan diri dengan orang lain. Ingat bahwa tubuh kita, wajah kita dan semua yang ada pada diri kita itu sangat berharga.
Wajarkah merasa insecure ?
Dalam beberapa jurnal psikologi, menjelaskan bahwa merasa insecure sangat wajar terjadi. Namun hal tersebut tidak boleh terus – menerus terjadi dan dirasakan secara berlebihan. Sejatinya setiap manusia membutuhkan rasa insecure untuk menjadi dorongan diri agar menjadi lebih baik. Perasaan insecure harus bisa dikendalikan oleh setiap individu. Apabila seseorang mampu untuk mengandalikan perasaan tersebut dan mampu untuk mengubahnya menjadi sebuah motivasi serta bahan evaluasi diri maka rasa insecure ini akan menjadi berkah tersendiri.
Daftar Pustaka
Maslow, A. H. (1942). The Dynamics of Psychological Security-Insecurity. Journal of Personality, 10 (4), 331–344. doi:10.1111/j.1467-
Stets, J.E., & Burke, P.J.(2014). Self-Esteem and. Sociological Perpective,57,409-433.
https://www.alodokter.com/insecure
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.