Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Rizal

Berusaha Menjadi Dri Sendiri

Sastra | 2025-10-28 20:57:32
sumber : cheklist media

BERUSAHA MENJADI DIRI SENDIRI

Identitas buku : Stop Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain

Penulis : Tjahjo Harry Wilopo

Penerbit :Cheklist Media, Yogyakarta

Tahun : 2023

Tebal : 156 + viii

Ukuran : 14 + 20 cm

Harga : 53.000

Buku karya Tjahjo Harry Wilopo ini mengajak pembaca untuk berhenti membandingkan kehidupan, pencapaian, dan perjalanan diri dengan orang lain. Dari pandangan Wilopo, membandingkan diri dengan orang lain dapat merugikan diri sendiri. Setiap orang mempunyai jalan dan waktu suksesnya sendiri. Hidup bukanlah persaingan, melainkan perjalanan yang harus dijalani dengan rasa syukur dan fokus pada pengembangan diri.

Buku ini membahas tentang kebiasaan manusia yang sering kali mengukur kebahagiaan dan kesuksesan diri berdasarkan pencapaian orang lain. Sikap membandingkan diri bukan hanya menguras energi, tetapi juga bisa menjadi penghambat utama dalam pengembangan potensi diri. Rasa minder atau insecure sering muncul karena kita terlalu fokus pada kehidupan orang lain, bukan pada pengembangan diri sendiri. Kita juga harus menekankan pentingnya berdamai dengan diri sendiri, bersyukur atas proses yang dijalani, dan berusaha semampunya tanpa merasa tertingaal.

Bagian yang dapat saya ambil dari buku ini terletak pada hal.13 no.6. Kita terlalu sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain kerap membuat pandangan kita luput melihat hal-hal baik baik yang terjadi dalam hidup. Istilah sederhananya, kita menjadi lupa untuk bersyukur. Kita lupa bahwa bukan kebahagiaan yang melahirkan rasa syukur, melainkan rasa syukurlah yang melahirkan kebahagiaan.

Dalam buku ini mengajarkan tentang pentingnya mindset positif dalam menghadapi kehidupan. Penulis mengingatkan bahwa membandingkan diri hanya akan membuat seseorang terjebak dalam rasa tidak puas yang tiada akhir. Sebalilnya, Ketika seseorang mulai menghargai langkah – langkah kecil dalam hidupnya, maka rasa tenang dan percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya. Selain itu, buku ini juga menanamkan nilai empati dan pengendalian diri. Ketika kita berhenti membandingakan, kita akan lebih mudah menghargai keberhasilan orang lain, bukan merasa diri kita terancam olehnya.

Wilopo menyampaikan pesan bahwa setiap orang mempunyai keunikan yang tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Terlalu sering kita meniru gaya, cara hidup, dan pencapaian orang lain hanya ingin tererlihat sempurna di mata dunia, padahal hal itu dapat membuat kita kehilangan jati diri. Pada intinya hidup bukan ajang perlombaan untuk menjadi seperti orang lain, tetapi perjalanan untuk menemukan versi terbaik dari dirimu sendiri.

Selain itu, buku ini juga menyinggung bagaimana media sosial menjadi pemicu terbesar perbandingan. Ketika orang melihat postingan tentang keberhasilan, gaya hidup, atau pencapaian orang lain, sering kali muncul perasaan bahwa hidup diri sendiri tidak cukup baik. Padahal, apa yang terlihat di media sosial belum tentu sama pada kenyataannya. Penulis mendorong pembaca untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menjadikan dunia maya sebagai ukuran standart seseorang.

Penulis menekankan bahwa membantu orang lain bukan hanya memberikan manfaat bagi mereka, tetapi juga memberikan cara untuk menyembuhkan diri sendiri dari persaan iri, dan tidak percaya diri. Ketika kita menolong seseorang dengan tulus,perhatian kita bergeser dari kekurangan pribadi menuju rasa syukue dan empati. Membantu orang lain dapat membuat kita lebih dekat dengan sesame, serta menyadari bahwa setiap orang memiliki perjuangan sendiri. Dengan berbagi kebaikan membuat hati lebih tenang dan pikiran lebih positif karena kita belajar bahwa hidup bukan soal siapa yang lebih unggul, tetapi bagaimana bisa memberi arti bagi orang lain.

Buku ini memberikan perspektif yang hangat dan mendalam tentang mengapa kita harus berhenti membandingkan diri, membantu untuk melihat nilai sejati dalam diri mereka dan merangkul perjalanan unik masing-masing, sehingga memicu perasaan lebih damai dan fokus pada hidup sendiri. Namun, menurut saya kekurangannya mungkin terletak pada sifat yang sangat personal dan motivasional, terkadang pembaca yang mencari Solusi atau Langkah-langkah yang praktis untuk mengatasinya. Tetapi ini hanya hal kecil di tengah manfaat besarnya.

Secara visual, buku Stop Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain memiliki tampilan yang menarik dan energik. Sampulnya didominasi warna kuning yang cerah dengan perpaduan tulisan hitam dan putih yang kontras, sehinnga dapat menarik perhatian pembaca. Di bagian depan terdapat gambar raut muka sedih yang menggambarkan seseorang sedang mengalami kesedihan. Sesuai dengan isi dari buku yaitu perasaan yang sedih Ketika melihat seseorang yang lebih baik dibandingkan diri kita.

Pada intinya buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang merasa minder, tidak percaya diri, atau merasa tertinggal dari orang lain. Kita diingatkan bahwa setiap orang memiliki garis waktu dan perjalanan hidup yang berbeda, sehingga fokus pada pencapaian orang lain hanya akan menimbulkan rasa insecure, frustasi, dan merasa gagal. Sehinnga kita harus bisa mengubah fokus dari orang lain ke diri sendiri, merayakan setiap proses dan pencapaian kecil yang kita miliki, menyadari bahwa kita sudah cukup berharga tanpa harus menyamai standar orang lain, dan jangan lupa bersyukur yang pada akhirnya akan membawa kita pada kedamaian batin juga kebahagiaan sejati.

sumber : data pribadi

Biodata penulis

Muhammad Rizal Permana Putra, mahasiswa manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image