Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahmawati

6 Cara Menghilangkan Insecure

Gaya Hidup | 2021-12-19 14:48:44

Kata insecure berasal dari kata dalam bahasa inggris yang artinya tidak aman. Insecure, kata populer yang sering dipakai di media sosial. Belakangan kata insecure banyak digunakan di kalangan anak muda dalam jejaring sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram hingga Twitter. Secara konteks di Indonesia istilah insecure sering disangkutkan dengan perasaan tidak percaya diri yang muncul karena pengalaman tertentu.

Menurut Abraham Maslow, insecure “suatu keadaan di mana seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan paling banyak manusia berbahaya dan egois.”

Insecure sering terjadi pada anak-anak remaja saat ini.

Rasa tidak aman yang dialami maupun pada setiap orang baik laki-laki perempuan. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak aman, mulai yang berasal dari luar atau dari dalam diri sendiri.

Mengapa insecure sering terjadi pada diri setiap orang ?

Tidak aman terjadi karena orang tersebut merasa bahwa dia tidak seperti yang lainnya. insecure membuat orang tidak percaya diri, merasa kurang, merasa cemas, gelisah, takut, dan merasa tidak aman. Dari itu semua tentu ada penyebabnya mengapa seseorang tersebut mengalami insecure. tidak percaya diri dengan penampilan. baik secara fisik seperti wajah, tinggi badan, bahkan mereka sering mengukur kecerdasan masing-masing. Takut akan diperlakukan buruk oleh orang lain. baik dalam ruang lingkup maupun pekerjaan, dan lain-lain.

Maka dari itu, stop insecure , yaitu dengan cara

1. Selalu bersyukur

Bersyukur adalah kunci utama yang ada di dalam diri seseorang. Dengan bersyukur maka seseorang akan selalu merasa cukup. Tidak merasa kurang. Apa yang telah Tuhan kasih untuk hambanya.

2. Berpikir positif

Orang yang selalu berpikir positif, otomatis orang tersebut tidak merasakan Insecure. Karena pikiran dapat mengubah kepercayaan diri seseorang, dengan berpikir positif maka hasilnya positif. Semua itu tergantung pada pola pemikiran orang tersebut.

3. Percaya Diri

Percaya diri juga merupakan hal yang paling penting. Karena setelah kita bersyukur, dan berpikir positif. Maka hasilnya adalah kepercayaan diri yang tumbuh dalam diri seseorang masing-masing. Kita harus percaya, bahwa diri kita bisa, dan bahwa diri kita itu tidak seperti orang-orang pikir.

4. Jangan terlalu memperhatikan orang lain

kata-kata orang lain memang sering kita dengar. Namun, kutipan orang lain juga dapat membuat perasaan kita menjadi insecure. jika ada orang yang berkomentar tentang diri kita, kita cukup menanggapinya dengan cara menelaah yang baik-baik saja. jika ada yang buruk, cukuplah kita sebagai pelajaran saja dan jadikanlah kutipan orang lain itu motivasi kita. bukan membuat kita menjadi insecure atau tidak merasa aman.

5. membandingkan diri kita dengan orang lain

Jika kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain. justru itu membuat kita jadi tidak aman. Karena setiap manusia itu dibuat berbeda-beda. setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan. Jika kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain maka kita tidak akan selalu merasa cukup dan puas.

Jadikanlah perbandingan diri kita dengan orang lain itu menjadi hal positif untuk diri kita.

6. melakukan hal-hal positif

melakukan kegiatan yang membuat Anda merasa tidak aman, merasa nyaman, bahagia, dan aman. sehingga dapat menghasilkan pikiran yang positif. Dan carilah teman yang dapat membantu ke arah yang positif, sehingga dapat mencegah timbulnya rasa tidak aman.Faktor utama dalam diri kita adalah lingkungan, maka dari itu meningkatkan hubungan yang dapat memicu ke arah yang positif bukan negatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image