Ngopi Bareng Ahmad Syaikhu, Bukan Ngompol Tapi Flexing
Pendidikan dan Literasi | 2023-01-31 20:19:44Flexing atau pamer bisa berkonotasi negatif misalnya jika yang dimaksud adalah pamer harta kekayaan, rumah megah, mobil mewah, duit berlimpah dan sebagainya. Tapi menurut Uda Akmal Nasery Basral, ada pamer yang berkonotasi positif.
Pamer yang positif ini, sebagaimana disampaikan dalam channel youtubenya adalah pamer buku. Dengan pamer buku, penulis dan penerbit akan terbantu dalam mempromosikan bukunya, Pamer yang ini juga terhitung mudah. Jauh lebih mudah daripada membuat resensi buku. Juga bisa dilakukan di mana pun (tempat wisata yang terkenal, atau pun di warung pinggir jalan) dan bersama siapa saja (dengan tokoh terkenal, atau dengan kucing peliharan di rumah).
Foto ini adalah "Pamer Buku", bukan ngomongin soal politik (ngompol). Meskipun Ustadz Ahmad Syaikhu adalah Presiden PKS, salah satu parpol di Indonesia, memamerkan buku hasil tulisannya di sini tidaklah menyangkut pembicaraan politik.
Di sini tidak dibicarakan posisi PKS sebagai oposisi. Juga bukan eksistensi PKS di Koalisi Perubahan. Juga bukan bagian dari pencitraan agar bisa dipilih jadi caleg. Murni ini adalah pamer.
Sesungguhny bukan cuma bukunya yang mau dipamerkan, tapi juga bagaimana buku ini bisa dimiliki. Bukan misteri besar, sebetulnya. Hanya sekedar tahadduts bin ni'mah, bahwa saya punya seorang sahabat yang sangat faham hobi dan kebiasaan saya. Dari beliau lah saya mendapatkan kedua buku ini (dan juga buku-buku lain) yang diberikan sebagai hadiah. Gratis, tentunya.
Yang mau dipamerkan sebetulnya juga bukan cuma dua buku itu saja. Ada beberapa buku lainnya yang diperoleh secara gratis. (Hadiah, bukan suap). Insya Allah di lain kesempatan akan dipamerkan.
Dibuka kesempatan bagi para penulis buku atau penerbit yang bukunya mau ikut dipamerkan di sini.
Barangkali Uda Akmal Nasery Basral mau memulainya?
Tto
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.