Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novitania Pambhudi

Tips Seru Kenalkan Kuliner Tradisional pada Anak

Kuliner | Tuesday, 18 Oct 2022, 16:41 WIB

Kenapa sih anak-anak kita lebih suka makan burger atau pizza dibandingkan dengan gado-gado atau kuliner tradisional lainnya? Pasti hal ini menjadi pertanyaan banyak orang tua di luar sana. Betapa anak-anak saat ini lebih gemar makanan luar dibandingkan kuliner khas daerah sendiri.

Padahal Indonesia memiliki keragaman kuliner tradisional yang luar biasa. Sayang sekali rasanya, jika kekayaan kuliner tradisional ini tidak lagi dinikmati oleh anak-anak. Terlebih, hal paling menarik dari kuliner tradisional terbuat dari bahan baku yang kaya akan nutrisi dan rempah, sehingga membawa manfaat bagi kesehatan anak.

Karena itulah, kini orang tua memiliki kewajiban untuk memperkenalkan kuliner tradional pada anak. Selain melatih indra pengecap anak, mengenali ragam santapan khas Indonesia juga dapat menambah wawasan anak akan kuliner yang merupakan warisan budaya tanah air lho. Berikut ini tips seru kenalkan kuliner tradisional pada anak!

1. Eksplorasi kuliner tradisional yang sesuai dengan lidah anak

Sebagai langkah awal, mulai dari jenis kuliner dengan tipe penyajian dan rasa yang menyerupai hidangan favorit anak. Misalnya, apabila anak menyukai makanan berkuah seperti soto ayam, orang tua bisa eksplorasi menu dari hidangan serupa seperti rawon, sop buntut, soto mie, hingga soto betawi.

Dengan demikian, jika anak diajak untuk secara perlahan memperluas wawasan kulinernya mulai dari rasa yang familiar di lidahnya, lambat laun akan terbuka dengan jenis kuliner tradisional lainnya.

2. Masak kuliner tradisional bersama anak

Tips kedua yang bisa dilakukan adalah dengan memasak kuliner tradisional bersama anak. Selain meningkatkan ketertarikan anak pada menu kuliner tradisional, hal paling menarik adalah kegiatan ini turut meningkatkan kemampuan memasak kita.

Ada banyak menu kuliner tradisional yang mudah dan praktis untuk dimasak di rumah. Terlebih kita bisa melihat tutorialnya melalui internet untuk pelajar.

3. Kenalkan kuliner tradisional lewat internet

Sebenarnya ada banyak cara dan media yang dapat orang tua gunakan untuk memperkenalkan kuliner tradisional pada anak, salah satunya adalah lewat internet. Tidak hanya soal bentuk dan penyajian, tapi melalui internet untuk pelajar kita juga bisa mengetahui proses pembuatannya.

Aku pribadi menggunakan IndiHome dari Telkom Group sebagai provider internet untuk pelajar. Sebab, hal paling menarik melalui IndiHome adalah kita nggak hanya bisa mengeksplorasi soal kuliner saja, tapi juga soal edukasi lainnya. Nggak heran deh, kalau internet untuk pelajar ini jadi nomor 1 di Indonesia.

4. Kulik kisah di balik kuliner tradisional

Hal paling menarik dari kuliner tradisional adalah kisah dibalik terciptanya kuliner tersebut. Nah, hal ini bisa menjadi daya tarik yang membuat rasa ingin tahu anak semakin besar. Dijamin, anak akan ingin belajar lebih dalam soal kuliner tradisional Indonesia.

5. Jadwalkan wisata kuliner rutin yang ramah anak

Agar belajar seputar kuliner tradisional semakin asyik, agendakan kegiatan wisata kuliner secara berkala bersama keluarga. Kunjungi pusat jajanan atau festival kuliner yang ada di sekitar tempat tinggal, agar wawasan kuliner anak semakin luas.

Terlebih sekarang, kita tak perlu repot mencari tempat kuliner tradisional, karena sudah banyak yang memberikan rekomendasi di social media. Tinggal explore saja menggunakan internet untuk pelajar, IndiHome.

Hal paling menarik dari wisata kuliner bersama anak adalah turut meningkatkan bonding orang tua dan anak. Dan tentu hal ini juga menambah khasanah dan pengetahuan anak soal kuliner tradisional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image