Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rizki Doel

Digitalisasi Pangan Kenapa Tidak?

Kuliner | Friday, 14 Oct 2022, 13:44 WIB

Pangan menjadi sumber hidup dan mati manusia. Presiden pertama Indonesia pernah berucap bahwa pangan itu menjadi sebuah tujuan sebuah bangsa. Tak ada kelaparan bila sumber pangan terpenuhi.

Pangan menjadi tujuan utama setiap manusia. Tak ada sumber pangan manusia tak bisa hidup. Karena pangan menjadi sumber energy dalam diri manusia. Sumber pangan untuk manusia di Indonesia bisa dari beras atau pangan lainnya.

Pengelolaan sumber pangan di Indonesia masih dikendalikan dengan cara tradisional. Namun ada juga system yang sudah terintegrasi dengan digital. Peran serta kemajuan teknologi digital dalam proyek pangan di Indonesia ini bisa dilakukan.

Pangan tak hanya untuk dalam negeri saja tapi untuk skala luar negeri harus ada kemajuan teknologi digital. Keadaan produk dalam negeri harus juga diketahui dunia luar. Prospek perkembangan produk dalam negeri sangat banyak diminati luar negeri. Program internet murah dari pemerintah harus bisa diaplikasikan dalam proyek ini.

Kemajuan teknologi digital ini berbanding lurus dengan data dari ada sekitar 20,62% pemuda Indonesia bekerja di sektor pertanian pada Agustus 2020 naik dibanding periode sebelumnya yang berjumlah 18,43%. Adanya kaum muda yang bekerja disektor pertanian bisa membantu sektor pangan dalam pengelolaan.

Teknologi digital pada pertanian dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi melalui gawai, jaringan, jasa dan aplikasi pada sektor pertanian. Tujuan penggunaannya adalah untuk membantu para pelaku sektor pertanian dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan sumber daya (Bank Dunia, 2020).

Data dari MercyCorps dan Rabobank, terdapat 55 teknologi digital pertanian di Indonesia. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa 60% teknologi digital pertanian menyasar pada informasi digital seperti informasi pasar atau harga. Sebanyak 40% lainnya fokus ke akses pasar dan hampir sepertiganya menyasar area rantai pasok dan pengelolaan data, sementara sisanya ke jasa keuangan pada pertanian dan mekanisasi pertanian.

Program internet murah yang tersebar di Indonesia bisa dimanfaatkan dalam kegiatan ini. Dengan adanya internet murah, kemajuan digital dalam sektor pangan bisa terwujud. Beberapa hal bisa dilakukan dalam program ini. Program bisa menyasar ke seluruh sektor antara lain

1. Penjualan produk pangan

Saat ini sudah banyak aplikasi atau program yang menyasar ke dalam kegiatan ini. Petani atau pembudidaya bisa menjual langsung melalui aplikasi yang ada. Dengan adanya ini bisa membantu kemajuan pangan yang ada. Apalagi adanya internet murah bisa membantu para petani dalam memasarkan produknya.

2. Penentuan harga

Harga-harga produk pangan kita masih belum jelas dan tidak sama antar daerah. Kemajuan teknologi digital bisa membantu menyamaratakan harga produk pangan. Kalau tidak sama setidaknya kita bisa mengetahui info harga pangan di pasaran. Hal ini bagus buat petani dan juga pembeli. Sehingga bisa update harga setiap harinya.

3. Pengembangan sistem

Bahan pangan harus dilakukan dengan pengelolaan yang baik. Adanya sistem pertanian atau program pangan yang sudah ada dalam bentuk digital membantu petani berkembang. Kemajuan teknologi digital bisa dimanfaatkan seperti pengelolaan pupuk, proses pengairan atau system geotagging dalam pengelolaan sumber pangan.

3 hal diatas sudah bisa dilakukan dalam pengelolaan sumber pangan yang ada. Apalagi dengan adanya internet murah yang bisa diakses oleh semua orang di Indonesia. Adanya hal ini bisa memajukan teknologi dalam industri pangan. Salah satu BUMN telekomunikasi yaitu Telkom Grup juga mulai merambah ke daerah-daerah melalui IndiHome.

IndiHome menjangkau ke daerah pelosok yang bisa diakses oleh orang-orang. Adanya ini bisa terus menyebarkan kegiatan pangan dengan teknologi yang ada. Saat ini jaringan infrastruktur Telkom di Indonesia yang sudah memiliki serat optik sepanjang 170.885 km, 251.116 BTS dan 14,1 juta optical port telah membantu 8,6 juta pelanggan IndiHome tersambung dengan dunia melalui internet.

Jadi siapkah kita maju dalam program digital pangan kita? Pasti siap donk yaa

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image