Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RAIHAN RIZKY

Sosialisasi Produk yang Aman Dikonsumsi Masyarakat dan Pemasarannya Melalui Instagram

Edukasi | Saturday, 06 Aug 2022, 23:43 WIB
(Dokumentasi Pribadi)

Semua kalangan harus terus mengikuti arus perkembangan zaman agar tidak tertinggal informasi. Salah satu contoh dari perkembangan teknologi adalah media sosial. Semua informasi lebih mudah ditemukan di media sosial contohnya informasi mengenai bahan makanan yang berbahaya atau aman untuk dikonsumsi. pengguna media sosial yang bijak dapat memanfatkan media tersebut untuk sarana berbagi ilmu juga mendapat keuntungan bagi sendiri dan bermanfaat untuk banyak orang. Dilantis dari laman website datareportal.com pada Februari 2022 Media sosial instagram masuk kedalam urutan 2 media sosial yang paling banyak memiliki pengguna di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan khususnya untuk pelaku UMKM untuk mengekspost keunggulan produknya dan mempromosikanya di media tersebut.

Universitas pendidikan Indonesia mengadakan program KKN tematik dengan mengusung program SDG’s Desa yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni sampai dengan 10 Agustus. Raihan Rizky Irawan, Mahasiswa program studi pendidikan seni musik UPI mendapatkan sub tema “Konsumsi dan Produksi desa”. Kegiatan KKN bertempat di desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sasaran kegiatan KKN ini berfokus pada UMKM yang ada di desa Panyadap, dengan mengadakan program kegiatan sosialisasi mengenai bahan makanan berbahaya dan aman untuk dikonsumsi dan pendampingan pemasaran produk makanan di media sosial instagram. Program ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan media sosial instagram sebagai sarana penyebaran konten promosi.

Pertama langkah yang diambil penulis adalah mensosialisasikan program yang akan dilaksanakan kepada pihak desa. Hasil setelah melaksanakan kegiatan tersebut pihak desa sangat mendukung perihal program yang diajukan penulis. Karena selain membantu UMKM yang ada di desa Panyadap, program ini pun membantu pihak desa dalam akselerasi programnya yang hampir serupa dengan program yang penulis buat. Pihak desa berharap dengan terealisasikannya program ini dapat membuat UMKM yang ada di desa Panyadap lebih teliti lagi dalam memilih dan memilah bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi di masyarakat. Selain itu UMKM dapat mengolah produk konsumsinya menjadi lebih sehat dan higienis lagi. Hal ini menjadi upaya penulis untuk meningkatkan kesadaran pelaku UMKM dan masyarakat agar lebih berhati–hati lagi untuk mengolah ataupun mengkonsumsi makanan dan minuman.

Setelah mendapat izin dari pihak desa, penulis mewawancarai salah satu pelaku UMKM untuk mendapatkan informasi mengenai keresahan pelaku UMKM yang ada di desa Panyadap. Beberapa hasil yang peneliti dapatkan dari proses wawancara tersebut adalah, pelaku UMKM bidang konsumsi yang ada di Panyadap kurang memperhatikan bahan makanan yang akan diolahnya. Masih banyak UMKM yang menjual minuman dengan menambahkan pemanis buatan. kemudian UMKM yang menjual makanan kurang teliti dalam memilih dan memilah bahan makanan yang akan diolah, masih banyak penjual makanan yang mengolah produk makanannya menggunakan sayuran yang sudah layu dan tidak segar lagi.

Dari hasil wawancara dengan salah satu pelaku UMKM, penulis mulai mendata UMKM apa saja yang akan diberi pendampingan. Setelah didiskusikan bersama rekan lainnya data yang didapatkan untuk pendampingan adalah UMKM gorengan, kue, minuman sachet, batagor dan seblak. Kemudian penulis menentukan jadwal untuk sosialisasi per-UMKM tersebut.

Target pertama untuk sosialisasi adalah UMKM gorengan dan Minuman sachet. UMKM ini berlokasi di SMAN 1 Majalaya setelah peneliti bertanya tentang bahan makanan yang digunakan untuk berjualan gorengan ini secara garis besar aman untuk dikonsumsi. Bahan yang digunakan dibeli dari pasar sederhana yang berlokasi di daerah Majalaya. Bahan makanan ini diolah untuk satu hari dan tidak disisakan untuk dipakai lagi hari berikutnya. Kemudian untuk UMKM minuman sachet tidak begitu higienis karena tidak tersedia dispenser untuk pengolahan air minumnya. Air yang awalnya dari galon langsung dimasukan kedalam wadah besar kemudian untuk pengambilan air tersebut menggunakan cangkir kecil yang tidak jarang tangan untuk mengambil air pun tidak sengaja ikut menyentuh air minum.

(Dokumentasi Pribadi)

Target kedua masih berlokasi di daerah SMAN 1 Majalaya yaitu pelaku UMKM batagor dan Seblak. Kedua UMKM ini secara keseluruhan sudah bisa dikatakan sehat dalam mengolah bahan makanan. Untuk UMKM batagor memiliki kulkas untuk mengawetkan sisa bahan makanan jika pada satu hari penjualan produk yang dijual tidak habis. Begitu juga dengan UMKM seblak memiliki kulkas untuk mengawetkan bahan makanan. Jadi untuk mengawetkan bahan makanan tidak menggunakan pengawet yang berbahaya.

Target terakhir adalah UMKM kue yang berlokasi di Rw 10 desa Panyadap. UMKM ini masih bisa dikatakan aman dari bahan makanan yang berbahaya. Karena sama sekai tidak menggunakan pemanis buatan serta tidak memakai pengawet makanan yang berbahaya. Bahan makanan yang dibeli untuk diolah berasal dari toko grosir dan sebagian lagi didapatkan dari pasar sederhana. Untuk mengolahanyapun cukup higienis karena selalu menggunakan sarung tangan plastik untuk mencampurkan bahan makanan. Hanya saja UMKM ini kurang dalam memprosikan juga memasarkan produk yang dijualnya.

Dari ke lima UMKM yang mendapatkan pendampingan dari program ini, 4 UMKM yang berada di lokasi sekolah SMAN 1 Majalaya kurang tertarik dalam melakukan promosi di media sosial instagram karena target konsumennya hanya anak sekolah saja yang lingkungannya terbatas, sementara UMKM kue sangat tertarik untuk mempromusikannya melalui media sosial instragram karena target konsumenya lebih luas. UMKM yang tertarik mempromosikan produknya melalui media sosial instragram diberi pendampingan khusus mulai dari pembuatan hingga bisa memposting promosi produknya secara mandiri. Kemudian UMKM yang berada di daerah sekolah dipilih satu UMKM yang paling sehat dan bersih untuk diberi penghargaan berupa baner yang bisa dipasang didapan tempat berjualan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image