Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thaifur Rahman Al-Mujahidi

Memulangkan Kembali Bahaya Virus Corona dengan Meningkatkan Sinergitas Kesadaran Masyarakat Madura M

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 23:39 WIB

Indonesia benar-benar dikagetkan dengan banyaknya angka kematian yang menimpa disebabkan covid-19 yang melanda. Sudah tak terhitung jumlanhnya, tidak hanya merenggut kalangan para orang tua yang rentan sakit-sakitan, pemuda pun terjangkit akibat vaksinasi, obat penolak corona.

Jika dikata lebih lanjut, sebenarnya vaksin itu bagus bagi orang yang memiliki tubuh kebal serta tidak mempunyai penyakit bawaan. Karena adanya tekanan dari pemerintah sehingga kita semua diharuskan dengan alasan mengikuti protokol. Protokol yang bagaimana jika tidak bisa menjaga kesehatan masyarakat bahkan berujung kematian?

Dua tahun telah berlalu, virus corona tetap berlanjut. Belum jua menemukan titik terang apa obat yang sesungguhnya. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk terus berusaha, berjuang, dan menjaga imun tubuh agar tetap segar dan bugar.

Dari situ kemudian lahirlah pemikiran dari penulis dengan mengangkat tema Memulangkan Kembali Bahaya Virus Corona dengan Meningkatkan Sinergitas Kesadaran Masyarakat Madura Melalui Pendekatan Kultur Budaya (Minum Air Kelapa).

Pertanyaan pertama, kenapa harus memulangkan kembali virus corona? Baiklah perlu kiranya kilas balik apa, bagaimana, dan kapan datangnya virus ini.

Coronvirus disease 2019 disingkat dengan Covid-19 adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh SARS-Co-2, salah satu jenis korona virus. Wabah ini pertama kali dicatat di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019. Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat dari

Kepedulian International pada tanggal 30 Januari 2020 mengakui sebagai pandemi pada tanggal 6 April 2020. Istilah pandemi tidak menunjukkan keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja (Yuliana, 2020). Dalam kasus ini, virus corona tercatat menjadi pandemi pertama yang menyebar ke seluruh dunia. Setelah ditetapkannya pandemi virus corona, tentu saja negara-negara yang terjangkit harus melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebarannya. Begitulah cuplikan paragraf pertama yang diusung oleh M. Noviandy dalam dalam Lomba Esai Indonesia Melawan Covid-19 yang berjudul Sinergitas dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Melalui Metode Edukasi dengan Pendekatan Kearifan Lokal (Culture 3S: Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge) Terhadap Bahaya Virus Corona (Studi pada pemerintah dan masyarakat Makassar Provinsi Sulawesi Selatan).

M. Noviandy lebih menekankan pada sebuah kultur budaya yang ada di Sulawesi. Dengan begitu, gagasan yang diusung paling tidak sudah mendekati "nyaris" untuk bisa melawan.

Pada kesempatan kali ini, kenapa penulis mengusung tema dengan angel yang agak nyeleneh sekaligus aneh. Terkadang apa yang dirasa aneh buat kita justru tidak disangka bisa menangkal sebuah cobaan.

Pertama, eratkan sinergitas. Mempersatukan, memperingati, saling membantu satu sama lain adalah modal utama sebuah pembenaran yang telah diajarkan Islam.

Kedua, kesadaran. Kesadaran memang sangatlah penting. Kesadaran akan membuat kita sadar bahwa apa yang telah mengancam Indonesia saat ini membuat orang-orang tidak sadarkan diri (mati). Dengan begitu, sadar akan datangnya mara bahaya bernama corona tentu kita harus mewanti-wanti, berhati-hati agar tetap aman serta dijauhkan.

Ketiga, minum air kelapa. Awalnya penulis juga heran kenapa air degan bisa membuat tubuh orang semakin tebal dan kebal akan penyakit. Telah terbukti dari berbagai pengalaman (dar cerita seseorang) yang penulis dapat ketika singgah dari tempat ini ke tempat itu. Memang benar-benar manjur.

Dalamm tulisannya Iftitah Nurul Laily mengatakan, Air kelapa adalah dari cairan bening yang disadap dari kelapa muda yang masih hijau. Berbeda dengan santan, air kelapa muda murni didapatkan dari buah kelapa muda dan mengandung beberapa nutrisi dan elektrolit sementara santan terbuat dari air dan daging di dalam kelapa tua. Lebih dari 95% kandungan kelapa adalah air. Tidak hanya menyegarkan, lezat, sangat menghidrasi, dan menjadi alternatif minuman olahraga sehat yang sangat baik, air kelapa juga memberikan beberapa manfaat kesehatan. Air kelapa memiliki rasa manis dan pedas serta mengandung karbohidrat yang mudah dicerna dalam bentuk gula dan elektrolit.

Air kelapa memiliki lebih sedikit kalori, lebih sedikit natrium, dan lebih banyak kalium daripada minuman olahraga. Rata-rata, air kelapa mengandung 5,45 kalori, 1,3 gram gula, 61 miligram kalium, dan 5,45 miligram natrium. Sebagai perbandingan, Gatorade memiliki 6,25 kalori, 1,75 gram gula, 3,75 miligram kalium, dan 13,75 miligram natrium.

Maka dapat dikatakan, dengan hasiat yang dimiliki air kelapa sudah tentu sangat bermutu dan terjamin. Tidak menjadi alasan karena pohinnya tinggi. Bisa dengan membeli di warung-warung kecil.

Maka, saling bahu-membahu mengingatkan sesama manusia adalah menjadi pemicu sehingga Indonesia akan bangga karena bentuk revolusi dari Bhinneka Tunggak Ika tertanam kuat. Lebih daripada itu, membangun sebuah komunikasi tentu ada dasar kesadaran yang mumpuni. Sadar akan dirinya sebagai manusia. Sadar akan dirinya sebagai pemimpin di bumi. Sadar akan dirinya bahwa hidup tidak tergantung pada diri-sendiri melainkan butuh pada orang lain. Berakhir pada sebuah kultur budaya dengan sama-sama meminum air kelapa dalam upaya memulangkan kembali pandemi ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image