Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alwanda Serdy

Pandemi vs Everybody

Lomba | Friday, 17 Sep 2021, 15:42 WIB
Sudah berapa lama ?

Sebelumnya tidak pernah terbayangkan bahwa akan terjadi suatu wabah yang cukup memakan waktu yang cukup lama melanda seluruh wilayah penduduk di muka bumi, hari demi hari berganti, bulan demi bulan dan satu tahun berganti juga tak kunjung membuat pandemi ini berhenti , tidak ada persiapan, semua berjalan mengalir saja, hanya bisa saling jaga dan tetap di paksa harus bertahan hidup.

Penyesuaian diri yang cukup lama di tengah pandemi menyebabkan begitu banyak rencana seorang ayah dan ibu yang harus tertunda, tidak sedikit keinginan seorang anak harus tertahan, karena pandemi tidak hanya sebatas menyerang pertahanan tubuh seseorang tapi juga menyerang pertahanan ekonomi keluarga.

Berapa banyak kepala keluarga yang harus kehilangan pekerjaanya ? pandemi melumpuhkan segala sektor mulai dari kesehatan,pendidikan, perekonomian sampai sektor industri, betapa gagah nya pandemi ini bisa mengguncangkan proses kehidupan umat manusia di muka bumi ini bukan ?

Oleh karena nya harus muncul kebijakan-kebijakan baru yang di ambil oleh pemerintah untuk dapat mengatasi pandemi ini, mulai dari mewajibkan memakai masker, program vaksin, penyekatan kerumuman telah di lakukan untuk dapat menekan angka positif di dalam negeri.

Taman Kota tidak lagi ramai dengan lantunan lagu yang di bawakan oleh pemuda yang memiliki jiwa seni tinggi, adik tidak lagi bermain di setiap sore bersama anak- anak lainnya. Pedagang kaki lima pun tidak lagi di terlihat di pinggiran kota dengan makanan instan yang unik dengan ciri khas di setiap daerah nya. Jalan Raya pula tidak lagi sesak ramai dengan kemacetan yang pada biasanya.

Banyak sekali perubahan yang terjadi ketika hadirnya pandemi, menciptakan budaya baru seperi : memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan larangan berkerumunan. hal itu berbalik dengan apa yang biasa di lakukan pada kehidupan masyarakat sebelumnya,hingga sedikit agak sulit ketika di awal- awal hal ini ingin di terapkan.

Namun atas kesadaran bersama dan dampak yang di rasakan cukup menggagu proses kehidupan maka hal tersebut kemudian ramai- ramai di terapkan dengan cita-cita untuk kehidupan yang kembali normal, negeri ini kian hari cukup membaik selama hal itu di lakukan secara konsisten.

Kamu harus mengucapkan banyak terimakasih kepada Tuhan yang maha esa dan diri sendiri, di tengah pandemi ini banyak keluarga yang kehilangan anggota saudaranya, adik kehilangan kaka nya, ibu kehilangan anaknya, dan anak kehilangan orang tuanya. Kamu dapat bertahan hingga hari ini dan tetap survive di tengah pandemi ini.

#AndaiPandemiPergi apakah yang akan kamu lakukan ?

Ayo kita bangkit bersama ! kembali dalam hidup yang normal, tidak bergantung pada pandemi,tidak lagi hidup dalam ketakutan, tidak lagi kehilangan saudara,pekerja dan pendidikan,kembali merasakan keramaian kota, bermaian di taman-taman, merasakan kembali macet nya jalanan, menghidupkan kembali sosial ethics di sekitar jika pandemi pergi semua akan kembali normal dan optimal, berjalan sebagaimana mestinya.

Jika kamu adalah seorang pelajar dan sekaligus anak maka berjanjilah kepada diri mu sendiri untuk dapat belajar lebih giat lagi dan penuh semangat karena mimpi yang harus di raih dan ada harapan kedua orang tua di pundak mu. Jika kamu adalah kepala keluarga sekaligus pekerja maka berjanjilah kepada diri mu sendiri bahwa kamu akan lebih keras lagi berjuang untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarga mu.

Persiapkan mulai dari hari ini segalanya untuk dapat menghadapi segala bentuk kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi,hari kemarin adalah masalalu, hari ini adalah pelajaran dan hari esok masih tetap menjadi misteri. Karena tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya,kamu mampu, kampu pasti bisa untuk kembali pada ambisi dan mimpi yang terhalang oleh pandemi. Tetap lah berusaha dan jangan lelah mencoba sisanya biarkan doa mu yang bertarung di langit.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image