Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adam Azizi

Andai Pandemi Pergi, Pasti Dunia Tak Serumit Ini

Lomba | Sunday, 26 Sep 2021, 17:53 WIB

Teman-teman sudah berapa lama dirumah aja?Saya pribadi sudah 1 bulan. Mungkin, ada yang 1 minggu, ada yang 2 minggu. Yang pasti tidak mungkin semua dirumah aja, berbeda-beda tentunya. Saya banyak sekali ditanya mengenai pandemi ini dengan pertanyaan: An kapan si pandemi ini akan berakhir?, sampai kapan kita harus dirumah aja?

Ada yang menembak seraya berharap. Sebulan lagi? Dua bulan lagi? Ada juga yang mempredikisi pandemi ini akan berlangsung panjang dan tidak bisa ditentukan kapan berakhirnya pandemi ini. Lantas, manakah yang benar? Tentu semua berharap agar pandemi ini cepat selesai. Tapi, jika boleh jujur tidak akan ada yang tahu dengan pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Hampir mustahil rasanya kita bisa tahu tanpa adanya data yang akurat, susah untuk kita prediksi jika kita tidak memiliki data yang jelas untuk bisa memberikan kita gambaran.

Bagaimana pandemi di Indonesia, apakah sudah mencapai puncaknya, apakah mulai bergerak turun atau malah justru baru mulai bergerak naik? Dengan data yang ada saja sulit untuk menebak predikisi yang akurat, apalagi tanpa data. Saya akan kasih contoh, ibarat kita akan pergi kesuatu tempat dan kita tidak menggunakan google maps atau aplikasi penunjuk arah. Sedangkan, dengan aplikasi itu kita akan bisa mempredikisi waktu tempuh, dan kita juga bisa mengetahui hambatan-hambtan yang mungkin akan kita temui disepanjang jalan. Serta, dengan menggunakan aplikasi google maps kita bisa memprediksi kepadatan lalu lintas di jalan raya. Ini hanya contoh atau ilustrasi bagaimana data bisa membantu kehidupan kita.

Teman – teman, saat ini jurnalis di Indonesia maupun diseluruh dunia sedang sibuk dengan data-data virus corona, Mulai dari data pasien yang terkdeteksi positif covid, data pasien yang sembuh, pasien yang meninggal, berapa cepat penyebarannya dan dampak yang diterima dari virus covid ini. Tujuan dari data-data itu adalah menjadi pegangan publik, agar publik bisa menggunakannya sebagai rujukan, mengukur resiko, mengambil sikap dan mengatur pilihan-pilihan kita. Data ini sangat penting disaat pandemi seperti ini.

Masalahnya data-data terkait virus corona ini terus bergerak, selain itu tidak bisa didapatkan dengan cepat dan akurat. Kenapa? sebagiannya karena pemerintah cenderung tertutup, sebagian lagi karena sinkronisasi yang tidak lancar, sisanya karena karekter virus corona yang sulit dideteksi. Kemarin negatif besok bisa positif, masa inkubasinya bisa sampai dua minggu.

Selama ini jurnalis selalu bersanding dengan tim kesehatan untuk menyampaikan fakta. masalahnya lagi hingga hari ini para ilmuanpun belum sampai pada konklusi yang sama tentang virus corona. Berbagai hal yang ditemukan sifatnya masih sementara, berbeda-beda. Ada yang bilang virus ini akan lenyap seiring dengan bergantiya musim, ada yang bilang seseorang tidak mungkin tertular dua kali, ada yang menyebut kita bisa menghambat corona, ada juga yang menyebut sebaliknya. Berbeda-beda, belum ada suara bulat dari para ilmuwan, mereka masih terus mempelajarinya, karena sekali lagi, virus ini adalah virus yang benar-benar virus baru.

Masih terlalu sedikit yang kita ketahui. Sekarang ini satu-satunya kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri. Kita menghadapi kenyataan yang benar-benar baru dan tentunya kita berharap segalanya segera kembali normal bisa beraktifitas seperti biasa. Tetapi ketimbang berharap kepada sesuatu yang belum jelas, merancang sesuatu yang muluk-muluk, lebih baik kita menghadapi situasi-situasi yang ada didepan mata dengan bijak supaya tidak kaget dan agar kita juga lebih siap. Virus ini terbukti mengubah kebiasaan sehari-hari kita dalam waktu singkat dan tidak ada yang tahu sampai kapan ini akan berlangsung. Kita harus siap pada kemumngkinan drastis sejak hari ini, kehidupan manusia memang tidak akan sama lagi dengan kehidupan yang sebelumnya.

Sulit? Pasti. Berat? Sangat.

Tapi kita manusia punya modal untuk menghadapi situasi ini Apa itu? Kemampuan beradaptasi. Tidak ada sepesies lain yang kemampuan adaptasinya melebihi adaptasi manusia. Dengan dibekali akal, manusia pernah, sedang dan akan terus menyesuaikan diri lebih cepat dibandingkan sepesies lain. Seekstrem dan sesulit apapun kondisinya jika dengan iman kita percaya bahwa Tuhan telah mempersiapkan manusia dengan sempurna untuk membangun dunia apapun kondisinya. Benar berat, tapi kita melakukannya bersama-sama, semua mempunyai kesulitan dan kondisi yang berbeda, yang bisa kita lakukan adalah mengisi peran masing-masing. Ditengah ketidakpastian ini kita masih bisa membuat kepastian-kepastian kecil yang bisa membuat hidup kita tetap bermakna di hari-hari ke depan.

Sehat terus teman - teman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image