Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image kastella kastella

Andai Pandemi Berlalu: Sebuah Harapan Masa Depan Dengan Habitus Baru

Lomba | Friday, 10 Sep 2021, 22:50 WIB

Pertanyaan yang sama pasti akan dilontarkan oleh semua orang yakni kapan pandemi ini akan berakhir? Dilansir dari Jakarta, CNBC Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan bahwa virus corona COVID-19 telah menjadi pandemi pada Rabu (11/03/2020). Hal ini memunculkan suatu kekhawatiran dan ketakutan bagi manusia. Virus yang awalnya hanya muncul di Wuhan (China) kini telah mendunia dalam waktu yang sangat cepat dan singkat.

Munculnya wabah pandemi telah membawa suatu paradigma baru dalam hidup manusia pada umumnya. Seluruh tatanan hidup manusia seakan dipaksakan untuk diubah dalam jangka waktu yang singkat. Situasi pandemi, tentunya tidak diinginkan oleh semua orang. Hingga kini, pandemi covid-19 telah merebak ke seluruh dunia; bahkan ke pelosok-pelosok.

Situasi yang memang tidak pernah disangka-sangka; telah terjadi dan sedang terus terjadi. Manusia bisa saja menjadi frustasi dengan situasi yang sedang terjadi saat ini. Tidak membutuhkan waktu yang lama, virus covid-19 telah menyebar keseluruh penjuru dunia. Siapakah yang salah? Virus-19 yang datang tanpa rupa dan bentuk, mendatangkan juga ketakutan dan kekhawatiran untuk semua orang akan hidup di bumi ini. Lalu apa yang harus dilakukan?

Beberapa alternatif yang telah diberlakukan demi mengurangi lajunya pertambahan kasus covid-19 yang semakin meningkat ini yakni PSBB dan PPKM. Ada pun juga setiap orang diwajibkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan selalu men ggunakan masker. Dalam Selain itu,l yang selalu dianjurkan pemerintah ialah apa yang disebut sebagai social distancing (jarak sosial). Manusia rupanya harus bersedia untuk terkurung di balik tembok rumah teripisah dari sesama yang lain. Kehidupan sosial saat ini tidak lagi seperti yang dulu, tetapi telah berubah total karena manusia harus bekerja sendiri dari rumah masing-masing.

Manusia di Tengah Hiruk-Pikuk Pandemi

Setiap hari manusia selalu disibukkan dengan berita pandemi. Kapan pandemi ini akan berakhir? Demikian sebuah pertanyaan yang akan selalu dilontarkan. Manusia masih menanti dalam situasi yang penuh ketidak pastian. Bilamana pandemi telah membuat banyak perubahan dalam hidup manusia, lalu apa yang akan terjadi di masa depan? Pola hidup manusia telah berubah bahkan manusia harus rela kehilangan pekerjaan, merupakan suatu situasi yang memang sangat dilematis.

Ada sebuah impian akan kapan pandemi ini akan berakhir. Beberapa alternatif yang telah ditempuh diharapkan mampu memberi kehidupan yang lebih baik dan normal di masa depan. Namun apakah impian ini akan menjadi kenyataan? Dalam kenyataannya bahwa kasus pandemi masih terus berlanjut dengan jumlah korban yang juga masih sangat tinggi. Bila demikian, masihkah ada harapan di masa depan untuk sebuah kehidupan yang lebih baik? ada kekhawatiran dan ada juga ketakutan untuk hidup di masa depan.

Di tengah kekuatiran dan ketakutan ini, manusia seakan kehilangan cara karena tak tahu apa yang harus diperbuat untuk kehidupan sehari-harinya. Berdiam dan tetap terkurung dibalik tembok merupakan jalan satu-satunya untuk menghindari covid-19. Pandemi telah menyingkapkan betapa rentan hubungan antara sesama. Ada sebuah kekhawatiran untuk hidup di masa depan. Apa dan bagaimana yang akan terjadi di masa depan dengan situasi pandemi yang belum berakhir. Ada pun alternatif yang dibuat, namun masih menyisahkan tanya yang panjang sehingga situasi ini menambah kekhawatian dan ketakutan.

Situasi pandemi merupakan suatu situasi kritis yang telah memporak-porandakan hidup manusia secara menyeluruh. Pandemi telah menambah persoalan demi persoalan dalam hidup manusia. Di setiap sendi-sendi kehidupan manusia terlihat jelas mengalami kekacauan yang memang membutuhkan waktu lama untuk pemulihan kembali. Ada harap yang masih bertabur kekhawatiran dan ketakutan untuk masa depan yang masih dalam kemungkinan.

Pandemi Berlalu: Sebuah Impian Masa Depan Dalam Habitus Baru

Akhir-akhir ini jumlah kasus pandemi mulai mengalami penurunan. Namun hal ini bukan berarti situasi sudah kembali seperti awal. Dilansir dari finance.detik.com direktur jendral WHO yang berbicara dari Roma saat pertemuan WHO regional Asia Tenggara di Nepal yang dilansir juga dari detik.com VAO Selas (7/9/2021) mengatakan bahwa kita semua harus tetap waspada.

Dalam hal ini, situasi yang sedang membaik ini memerlukan pemulihan dalam jangka waktu yang lama. Situasi yang sedang dalam tahap pemulihan tidak berarti bahwa pandemi akan segera berakhir. Tidak menutup kemungkinan bahwa situasi yang lebih parah akan kembali bila manusia tidak menyesuaikan diri dengan apa yang disebut sebagai protokol kesehatan. Juga situasi-situasi yang baru yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Manusia dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dalam habitus baru.

Viktor Frankl seorang psikolog pernah mengungkapkan demikian, â Ketika kamu dihadapkan pada suatu situasi yang tidak dapat kamu kontrol, kamu harus bisa beradaptasi dengan situasi tersebut. Kamu harus perlu menemukan arti dari situasi yang sedang terjadi tersebut.â Maksud dari ungkapan ini, adalah kita diajak untuk mampu menemukan apa yang terbaik dari situasi tersebut, dan mampu untuk melewatinya. Dalam hal inilah di perlukan suatu aksi yang terus-menerus.

Manusia kini tengah dihadapkan pada situasi yang memang sangat berbeda dan bahkan yang tidak diinginkan sekali pun. Untuk lari dan menghindari dari kenyataan ini tentu tidak mungkin. Manusia harus bisa menyesuaikan diri dan mampu untuk menemukan cara-cara baru dalam menghadapi pandemi ini. jika manusia mampu untuk beradaptasi, maka ada kemungkinan besar bahwa pasti akan ada jalan keluar dari situasi yang sulit ini.

Semua pergerakan dan aktivitas harus sesuai protokol kesehatan. Meski pada kenyataannya hal ini dirasa tidak nyaman, tapi demikianlah langkah yang harus dijalani dan dipatuhi bersama. Karena bila hal ini tidak dihiraukan maka tidak menutup kemungkinan kalau kasus covid-19 akan semakin meningkat dan jumlah korban pasti akan bertambah. Situasi cemas, sedih pasti selalu ada tapi kita ingin yang terbaik untuk suatu kehidupan yang nyaman damai dan tenteram.

Dalam hal ini, manusia harus bersikap transformatif dan beradaptasi dengan situasi yang sedang terjadi ini. Bilamana pandemi akan berlalu, pada akhirnya memberi suatu pola hidup yang berbeda dari sebelumnya. Manusia mesti siap untuk menerima dan menerapkan suatu gaya dan pola hidup yang baru.

Gambar: Internet,

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image