Pesona Gending Banyuwangi: Mengalahkan Media Mainstream dalam Promosi Daerah
Kultura | 2024-09-25 12:25:31Era percepatan pertukaran informasi digital saat ini, kekuatan promosi daerah sering kali diangggap efektif menggunakan media mainstream, seperti iklan di televisi. Namun, situasi ini tidak selalu relevan dengan karakteristik lokal yang akan ditonjolkan. Banyuwangi yang biasa disebut the sun rise of java, sebagai daerah dengan warisan tradisi dan budaya yang kuat, memiliki cara yang cukup unik dalam mempromosikan daerahnya melalui gending atau lagu yang diciptakan oleh seniman - seniman handal lokalnya.
Gending Sebagai bentuk Media Komunikasi Budaya
Dalam kajian ilmu komunikasi, setiap pesan yang akan disampaikan memerlukan sarana yang tepat agar diterima oleh masyarakat dengan sempurna. Menurut saya dalam konteks Banyuwangi, gending menjadi sarana komunikasi yang kuat. Pertama, gending mempunyai kemampuan untuk menyampaikan sebuah identitas dan nilai-nilai budaya suatu daerah. Gending Banyuwangi, misalnya, biasanya memuat cerita tentang kehidupan sehari-hari, keindahan alam banyuwangi, hingga kearifan lokal yang terpesona.
Kedua, gending merupakan sarana komunikasi yang bersifat umum dan multigenerasi. Melalui gending - gending yang diciptakan oleh seniman banyuwangi, identitas mengenai budaya dan keunikan Banyuwangi dapat disampaikan dengan cara yang lebih emosional dan gampang diingat. Ketika publik menerima irama dari sebuah gending, mereka tidak hanya mendengar nada, tetapi juga merasakan emosi di balik pesan gending tersebut dengan berulang - ulang. Inilah kekuatan transaksi pesan yang tidak bisa disamakan dengan media mainstream yang lebih bersifat satu arah.
Efektivitas Promosi Melalui Gending Banyuwangi
Promosi melalui gending memiliki tingkat efektivitas yang besar. Pertama, musik lokal lebih sering diterima oleh publik secara luas, terutama publik yang berasal dari daerah tersebut, bukti nyata bahwasannya seniman - seniman banyuwangi yang sering diundang untuk off air diluar negeri karena banyaknya para TKI disana, disitu juga secara tidak langsung pesan pesan identitas banyuwangi juga didengar diluar negeri. Hal ini yang dapat menciptakan rasa bangga akan identitas daerah dan yang telah mendorong partisipasi aktif dalam menyebarkan pesan - pesan budaya. Tidak hanya itu, Saya juga sangat setuju saat pemerintah menggelar event yang bernama Anugerah Musik Banyuwangi ( AMB ) yang bertujuan memberikan apresiasi kepada seniman - seniman Banyuwangi pada sabtu malam tanggal 31 Agustus 2024. Karena Banyuwangi dikenal sebagai salah satu penghasil lagu dan musisi daerah. Ini sebagai bukti kuat juga pemerintah daerah memahami akan dampak seniman banyuwangi yang telah memiliki kontribusi kuat dalam mempromosikan daerahnya.
Kedua, dalam konteks digitalisasi pemasaran budaya, musik memiliki potensi untuk menjadi trend utama di era digital saat ini. Dengan dukungan platform media baru seperti YouTube, TikTok, atau Instagram, lagu-lagu lokal dapat menyebar dengan cepat dan serentak tanpa perlu biaya yang besar seperti penggunaan iklan di media mainstream. Terbukti juga seniman banyuwangi telah memiliki akun - akun youtube secara mandiri dan memiliki subscribe ribuan bahkan jutaan seperti wandra one nada. Bentuk digitalisasi di media baru ini juga merupakan salah satu konteks dimana gending yang telah di distribusikan melaui youtube tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai strategi komunikasi dan promosi yang berkelanjutan untuk masa depan banyuwangi.
Kesimpulan
Menurut saya promosi daerah tidak harus selalu melalui media mainstream yang mahal dan bersifat sementara atau satu arah. Melalui gending yang diciptakan oleh seniman Banyuwangi, telah membuktikan bahwa gending dapat menjadi sarana komunikasi budaya yang efektif dan berkelanjutan untuk masa depan kota Banyuwangi. Dari perspektif ilmu komunikasi digital, pendekatan ini tidak hanya lebih ekonomis saja, tetapi juga lebih otentik dan mampu menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat karena sifatnya yang bisa diputar dan nikmati berkali - kali. Gending Banyuwangi menjadi bukti nyata bahwa promosi budaya melalui musik adalah cara yang cukup relevan dan sangat efektif untuk memperkenalkan keindahan dan kearifan lokal suatu daerah ke dunia yang lebih luas.
Agung Putra Mulyana
Mahasiswa S3 AsiaE University, Malaysia &
Peneliti Kajian Komunikasi Futurologi dan Media Baru
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.