Pramuka sebagai Spirit Karakter Bangsa
Eduaksi | 2021-08-14 03:50:11Salam Pramuka...!
Pada hari ini Sabtu, 14 Agustus 2021 gerakan kepanduan di Indonesia genap berusia 60 tahun. Penetapan hari lahir Gerakan Pramuka didasarkan pada peristiwa dilantiknya Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara sebagai tindak lanjut diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.
Seiring dengan revisi undang-undang pramuka yang baru yaitu UU RI No. 12 Tahun 2010 bahwa Gerakan Pramuka dibentuk dengan maksud untuk menghidupkan dan menggerakan kembali semangat perjuangan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam dan demokratis, maka pendidikan kepramukaan harus bersifat mandiri, sukarela dan bebas dari politik serta dilandasi semangat Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Spirit karakter yang perlu dikembangkan dalam Gerakan Pramuka tidak lepas dari tujuan yang ada pada undang-undang tersebut diantaranya adalah memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup. Untuk mencapai nilai-nilai karakter tersebut tentunya dengan sejumlah program pembinaaan dalam kepramukaan seperti pendidikan dan pelatihan (kursus mahir), pengembangan karakter, pengabdian pada orang tua dan masyarakat serta permainan-permainan dalam pramuka yang berorientasi penanaman nilai pendidikan.
Sebagai wujud penanaman nilai karakter bangsa maka Gerakan Pramuka perlu dikenalkan sejak dini, untuk mencapai itu Gerakan Pramuka larut dalam pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, melebur dalam struktur kurikulum yang ada sebagai penyeimbang dalam kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya ekstrakurikuler Pramuka yang notabene wajib pada tiap jenjang sekolah dapat menyokong kompetensi pembelajaran pada ranah afektif (sikap).
Beberapa alasan penting yang menjadikan kegiatan Pramuka signifikan dalam menyokong pendidikan karakter adalah penanaman sikap mental yang kuat dalam disiplin dan tanggung jawab serta sikap lain yang termaktub dalam Dasa Dharma Pramuka.
Yang kedua adalah kegiatan edukatif pada setiap latihan pramuka seperti tali temali, mempelajari sandi-sandi, mendirikan tenda, wide game atau penjelajahan yang ternyata bukan hanya meningkatkan kompetensi ranah sikap tetapi juga ranah keterampilan dan psikomotorik.
Ketiga adalah munculnya sikap kebersamaan dalam satu tim, dengan berbagai kegiatan pelatihan akan menumbuhkan sikap kolaboratif yang sangat diperlukan dalam era Revolusi Industri 4.0 dan persaingan global.
Melalui momentum hari jadi Gerakan Pramuka inilah kita tingkatkan spirit nilai karakter bangsa, terlebih lagi pada masa pandemi seperti sekarang ini yang memerlukan sikap disipli dalam protokol kesehatan dan gerakan kepedulian kepada sesama. Semoga dengan platform Gerakan Pramuka yang ada sekarang ini dapat terwujud apa yang dicita-citakan.
Dirgahayu Gerakan Pramuka...!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.