Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Menyemai Kebaikan Yang Tiada Terhenti

Agama | Sunday, 01 May 2022, 13:46 WIB

Sebentar lagi fajar Syawal akan tiba dan kita telah genap menuntaskan ibadah Shaum di bulan Ramadhan. Banyak kebaikan yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan dan hal ini menunjukkan kesungguhan diri kita di dalam melaksanakan beragam ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Sehingga ibadah Ramadhan harus berbekas ketika Ramadhan telah meninggalkan kita.

Amal kebaikan harus senantiasa dilakukan seorang muslim setiap harinya (FOTO :Repubika.co.id/Musiron)

Janganlah kita seolah terlena karena telah ditinggalkan Ramadhan tetapi kita tak mampu melakukannya di bulan lain. Momentum Ramadhan sendiri jangan sampai hilang begitu saja. Selama masih ada umur maka banyaknya kesempatan haruslah terus menerus untuk selalu melakukan kebaikan.Betapa indahnya orang yang senantiasa selalu mampu berbuat kebaikan di mana saja dan kapan saja.

"Wahai sekalian manusia. Kerjakanlah amalan-amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian bosan. Dan sungguh, amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit." (HRBukhari dan Muslim).

Kita semua sedih tentu ditinggalkan oleh bulan Ramadhan. Banyak momentum kebaikan yang dapat dilakukan pada bulan itu. Tetapi kita tak pantas menyesal karena masih banyak waktu untuk melakukan kebaikan-kebaikan di bulan yang lain. Allah akan senantiasa menyukai orang yang secara kontinyu melakukan kebaikan walaupun dalam ukuran kecil. Sehingga dalam kaitan ini kadar ketakwaan kita bisa tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari.

Memang untuk memproses hal itu bukanlah hal mudah karena butuh keseriusan, kekhuysukan dan kesinambungan dari apa yang telah dikerjakan sebelumnya. Satu bulan kita dilatih misalkan untuk bercocok tanam maka pada 11 bulan kemudian kita diharapkan mampu untuk menyemai kebaikan tiada henti selama nyawa di kandung badan. Karena semua ini yang akan memberi nilai yang bermakna dari setiap langkah dan ibadah yang dilakukan setiap hari.

Melakukan kebaikan bukan saja disukai Allah tetapi mampu memdekatkan diri pelakukannya dengan orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan karena pelakunya memiliki jiwa yang kokoh untuk selalu melihat orang lain secara sempurna. Tak mengherankan yang bersangkutan kemudian akan berkorban untuk dapat membahagiakan orang lain dalam segala yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang dimiliki.

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri...." (QS.Al Isra :7)

Mengingat akan ayat al Quran ini maka tak perlulah kita merasa bsan un tuk melakukan kebaikan walaupun tak ada orang yang membalas kebaikan kita. Ketika kita berbuat kebaikan tak ada yang membalas maka Allah yang akan membalas itu semua. Oleh sebab itu melakukan segala amal kebaikan takkan pernah sia-sia karena apa yang dilakukan akan selalu bermanfaat bagi orang dan tentu saja kebaikan itu adalah akan kembali bagi diri kita sendiri.

Karenanya marilah kita bersama untuk selalu melakukan kebaikan karena dengan kebaikan maka akan mengundang kebaikan lainnya serta yang paling terpenting bagi kita adalah biarkan kebaikan itu memberi kita jalan yang selamanya selalu ada dalam kebaikan selama kita hidup di atas dunia ini.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image