Segera Berbuat Kebaikan dan Jangan Menunda Tobat
Curhat | 2024-09-18 08:50:47
Kebiasaan buruk saya selama mengendarai motor sepulang kerja adalah melamun. Pikiran saya terkadang melayang entah kemana. Lamunan saya hari ini tiba-tiba tebersit cerita teman kantor.
Tiga tahun lalu kira-kira seminggu sebelum ramadan, teman kantor saya, seorang perempuan meninggal dunia. Sehari sebelum meninggal dunia, dia bertemu dengan saya di depan pedagang pecel solo langganan saya saat sarapan setiap pagi hari.
Pagi itu dia tampak tersenyum, menyapa lalu menawarkan diri untuk membayari jajanan saya.
“Tidak usah repot-repot, mbak,” ujar saya kala itu.
“Gak papa mas saya saja yang bayar,” balasnya, sebelum kami masuk pintuk kantor bersama-sama. Itu adalah terakhir pertemuan kami dan kata-kata itulah yang terakhir yang saya dengar darinya.
Tiba waktu subuh besok harinya, saya terkejut mendengar berita. Teman saya, yang saya temui kemarin pagi telah meninggal dunia, hilang nyawanya ditangan suaminya sendiri. Tragis. Padahal baru kemarin pagi kami bertemu.
Saya lalu teringat dengan traktirannya kemarin pagi untuk sebuah pecel solo yang saya makan untuk sarapan. Saya lalu termenung, terbayang apa yang dia lakukan. Sebagai manusia kita tidak tahu, kapan kita akan meninggal, tetapi kebaikan harus selalu ditebarkan.
“Betapa baiknya dia,” gumam saya saat itu.
Saya jadi teringat kisah yang diceritakan oleh guru ngaji saya di kampung saya dahulu. 40 hari sebelum meninggal, sebenarnya manusia sudah menjadi mayat. Apakah saat itu saya sedang berbicara dengan mayat? entah. Saya pun masih belum meyakini cerita itu.
Namun terlepas dari itu, kita sebagai umat muslim dituntut agar tidak menunda kebaikan. Sufyan Ats-Tsauri, seorang ahli hadits, pernah mengatakan,
“Jika engkau bertekad mengeluarkan sedekah. Melakukan sebuah kebaikan atau beramal saleh. Segera laksanakan saat itu juga sebelum setan menghalangi dirimu untuk melakukannya.”
Selain sedekah dan kebaikan lainnya, hal yang paling penting dan harus segera dilakukan oleh seorang muslim sebelum ajal tiba adalah bertobat. Seorang mukmin wajib untuk segera tobat.
Berkaca pada teman saya, siapa yang tahu saat pagi bertemu tetapi besok sudah tiada. Betapa banyak pula orang yang keluar dari rumahnya dan tidak pernah kembali lagi. Bahkan ada juga orang yang tidur di kasurnya dan tidak bangun lagi.
Kematian tidak memiliki waktu yang diketahui oleh manusia hingga dia bisa menunda-nunda tobat. Maka dari itu, setiap mukmin wajib untuk segera bertobat, sebelum lewat waktu diterimanya tobat.
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Dan hendaknya kalian semua bertobat kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung." (QS. An-Nuur: 31)
Hari ini, mumpung masih bernafas, mari kita segera berbuat kebaikan dan jangan menunda tobat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.