Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fergi Nadira Bachruddin

Penghujung Ramadhan Momentum untuk Bercermin Kembali

Agama | 2021-05-12 11:48:50
Yusuf Daud

Oleh: Yusuf Daud *

Pengurangan konsumsi bisa menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh, berbagi gizi-kenikmatan pada sesama. Pengosongan perut bisa mengistirahatkan pencernaan, memberi efek detoksifikasi dan peremajaan sel-sel otak, pelepasan tekanan hati, lewat "Qiyamul Layl" dan Takbir akan membangkitkan jiwa, berzikir, wirid dan ibadah, membebaskan jiwa dari penjara rutinitas masalah.

Dengan mengendalikan diri dari gravitasi syahwat bumi, jiwa manusia bisa mi'raj ke langit tertinggi (al ufuk al adhim).

Dengan melesat ke langit suci, mental manusia terbang dari kesadaran personal menuju transpersonal, dari kesadaran keseharian menuju kesadaran terluhur. Saat penghujung Ramadhan ini, sungguh-sungguh merupakan momentum yang mengasyikkan untuk bercermin kembali. Untuk meluncurkan sinar rontgen ruhaniah ke dalam realitas bathin yang paling mendalam.

Bahwa arti kehidupan antara lain adalah kesanggupan untuk menaklukkan segala iming-iming. Seolah-olah iming-iming surga itu suatu kesengajaan agar manusia melakukan transendensi atasnya, kemudian mencari, merindukan, dan mengejar sesuatu yang lebih haqiqi, sejati, serta kebahagiaan yang sebahagia-bahagianya.

Allahu Akbar - Allahu Akbar.

Tantangan agama-agama ke depan adalah memuaskan rasa dahaga manusia akan kedamaian.

God is an infinite compassion.

Teduh, menyentuh, itulah wajah asli agama-agama. Dalam aktivitas apa pun (bangun, makan sahur, tadarus Alquran, Qiyamul Lail , bekerja sampai tidur lagi) lakukanlah dengan penuh kesadaran.

Mari terus mengagungkan Dia sampai tidak ada lagi yang tersisa (kemarahan menghilang, kedamaian menghilang), terkecuali kesadaran agung.Allahu Akbar - Allahu Akbar2x walillahilham.

Dibimbing cinta manusia bertasbih, bertakbir, bertahmid bertemu keteduhan, kesejukan dan kedamaian. Kedamaian - ketenangan (Muthmainnah) kemudian membukakan pintu kelahiran kembali Reborn - Idul Fitri.

*Yusuf Daud merupakan Ambassador of peace Kaiciid centre (King Abdullah bin Abdul Aziz Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue), praktisi Tasawuf, dosen tamu di berbagai universitas sekaligus direktur PhiloSufi centre Surabaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image