Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudha Manggala P Putra

Uniknya Bedug Besar di Masjid Istiqlal

Wisata | Friday, 23 Apr 2021, 00:07 WIB
Sumber: wikipedia.

Masjid Istiqlal menyimpan beragam keunikan. Salah satunya bedug berukuran besar yang tersimpan di dalamnya. Bedug ini berbeda dengan bedug daerah lain. Bahannya terbuat dari kayu meranti berusia 300 tahun dan pembuatannya menghabiskan satu pohon.

Kayu meranti itu awalnya berupa gelondongan koleksi di anjungan Kalimantan Timur di Taman Mini Indonesia Indah. Ketika Presiden Soeharto mengunjungi anjungan tersebut, saat itu juga ia memerintahkan mengubah kayu gelondongan besar itu menjadi bedug. Pembuatan dilakukan pada 1972 dan kemudian diserahkan ke Masjid Istiqlal.

Saat ini, bedug besar itu sudah tidak lagi ditabuh. Langkah itu dilakukan demi menjaganya tetap awet. Mengingat nilai sejarah dan nasionalisme yang tersimpan dari pembuatan bedug tersebut. Kini bedug besar tersebut hanya jadi pajangan. Ia sesekali ditabuh secara simbolik ketika ada kunjungan tamu kenegaraan.

Bedug di Istiqlal memiliki panjang tiga meter, berdiameter 2,7 meter, serta berat tiga ton. Wisatawan dapat melihatnya langsung saat mengunjungi masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Selain ukurannya yang besar, terdapat beberapa keunikan dari bedug ini. Pada desainnya, terdapat simbol-simbol keberagaman, seperti bunga lotus, tulisan Arab tetapi berbahasa Jawa, yakni Sengkala yang artinya simbol tahun matahari menurut kepercayaan orang Jawa. Terdapat juga ukiran di bedug yang dibuat oleh pengukir kayu dari Jepara dan terdapat tulisan Basmalah serta kalimat sahadat.

Kepala Biro Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Huraira AS mengatakan keberadaan bedug ini dapat juga menjadi pembelajaran bagi generasi muda. "Bahwa nenek moyang kita pernah menggunakan alat ini untuk menunjukkan waktu masuknya shalat," katanya pada 2019.

Namun, ia menegaskan, keberadaan bedug bukan untuk memanggil orang salat. Melainkan penanda masuknya waktu shalat. "Bedug bukan memanggil orang shalat, memanggil orang shalat itu dengan azan," kata dia.

Sumber: republika.co.id/Antara

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image