Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saiful Bahri

Komite Sekolah dan Kebangkitan Peran Serta Masyarakat

Eduaksi | Friday, 18 Mar 2022, 08:25 WIB
Boyke (kiri), ketua komite kelas 2, menyerahkan hibah buku kepada kepala SDN 003/V Kuala Tungkal, Nuraini.

Salah satu kunci keberhasilan sekolah adalah kompaknya peran komite sekolah dalam membantu peran kepala sekolah mewujudkan pembangunan pendidikan.

Selama ini peran serta masyarakat (PSM) khususnya orangtua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan belum tergali maksimal. Namun, berkat peran komite yang mampu menggalang PSM tersebut, membuat partisipasi masyarakat semakin meningkat.

Sebagaimana yang kita ketahui, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya kewajiban pemerintah, sekolah, dan guru saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat.

Masyarakat diharapkan peran sertanya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan pendidikan. Terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan agama dan kesepakatan masyarakat serta menumbuhkan budaya baca.

"Tentunya kita paham, bahwa siswa belajar di sekolah dalam waktu terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada di rumah dan masyarakat," ujar Nuraini, fasilitator manajemen sekolah Program PINTAR Tanoto Foundation, Jum'at, (18/3).

Membentuk paguyuban orangtua siswa

Salah satu upaya sekolah untuk meningkatkan peran serta masyarakat adalah membentuk Paguyuban orangtua siswa. Seperti di SDN 003/V Kuala Tungkal.

Paguyuban kelas merupakan perkumpulan orangtua siswa dalam suatu kelas yang bertujuan untuk membangun, menumbuhkan, dan meningkatkan partisipasi kepedulian dan tanggungjawab orangtua.

Partisipasi diwujudkan dengan memberikan saran dan masukan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa. Dengan adanya paguyuban maka program sekolah akan mudah dijalankan melalui kolaborasi bersama wali kelas.

Hadir untuk Majukan Pendidikan

Komite sekolah yang terbentuk tentu tidak terlepas dari keinginan seluruh warga sekolah, agar sekolah memiliki organisasi yang mengayomi seluruh warga sekolah.

"Komite sekolah yang didirikan tidak hanya untuk diundang pada saat acara berlangsung, misalnya perpisahan maupun lainnya. Namun, komite sekolah dibentuk untuk benar-benar hadir dalam memajukan mutu pendidikan," kata Nuraini.

Komite sekolah diharapkan menjadi pioneer dalam gerakan kebangkitan sekolah. Mereka mengajak orangtua-orangtua lainnya dalam mendukung pembelajaran berkualitas.

Peran Komite Sekolah

Setelah diberi penguatan kepada seluruh guru dan diberi pemahaman kepada masyarakat melalui komite sekolah dan paguyuban orangtua di masing-masing kelas, wali kelas dan masyarakat memberi respon positif.

Lalu paguyuban mengadakan rapat dan memutuskan untuk mendekorasi kelas dan menyediakan sudut baca kretif yang tujuannya agar kelas menjadi menarik dan dan anak senang membaca.

Bukti kerja paguyuban adalah mengumpulkan infak sukarela dan dananya dikelola secara transpara, terbuka dan akuntabel oleh paguyuban orangtua itu sendiri.

Mereka juga bekerja secara gotong royong pada kelas masing-masing. Selain itu, semua anggota paguyuban juga berkoordinasi dengan wali kelas dalam rangka mendesain kelas.

Kemudian, setelah dilaksanakan gotong royong antar anggota paguyuban dan wali kelas tercipta dekorasi kelas menarik dan sudut baca yang kreatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image