Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nasrullah Al Hamiid

Game Online dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental

Games | 2025-12-26 16:22:26
Ilustrasi Anak Muda Bermain Game Online (Sumber : iStock)

Game online belakangan ini sering tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Dari sekadar hiburan hingga tempat untik bersosialisasi, game online menawarkan pelarian cepat dari rutinitas yang melelahkan. Namun di balik popularitasnya, muncul pertanyaan penting: bagaimana dampak game online terhadap kesehatan mental?Fenomena game online bukan penyebab masalah semata, tetapi juga cerminan kebutuhan psikologis di tengah tekanan hidup modern.

Game Online sebagai Pelepas Stres

Bagi banyak orang, game online menjadi tempat untuk melepas penat. Bermain game memberi sensasi pencapaian instan, kontrol penuh, dan dunia alternatif yang terasa lebih adil dibanding realitas. Dalam batas wajar, aktivitas ini dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.Tak sedikit pemain game online yang merasa lebih rileks setelah bermain, terutama ketika game menjadi sarana interaksi sosial dengan teman. Dalam konteks ini, game online justru berperan sebagai pundak untuk bersandar bagi kesehatan mental.

Ketika Hiburan Berubah Menjadi Pelarian

Masalah mulai muncul ketika game online tidak lagi sekadar hiburan, melainkan pelarian utama dari tekanan emosional. Bermain berjam-jam tanpa jeda sering kali menjadi cara menghindari masalah nyata. Seperti tuntutan akademik, pekerjaan, konflik keluarga, atau rasa kesepian.Ketergantungan pada game online dapat memicu kelelahan mental, gangguan tidur, hingga perasaan bersalah karena mengabaikan tanggung jawab lain. Alih-alih menenangkan, game justru menambah beban psikologis.

Dampak Sosial dan Emosional

Game online juga memengaruhi cara seseorang berinteraksi. Di satu sisi, ia membuka ruang pertemanan baru. Namun di sisi lain, interaksi digital yang berlebihan dapat mengurangi kualitas hubungan di dunia nyata.Selain itu, tekanan kompetitif dalam gameranked, kemenangan, dan ekspektasi performa dapat memicu stres dan emosi negatif. Tidak jarang pemain merasa frustrasi, mudah marah, bahkan kehilangan kepercayaan diri akibat pengalaman bermain yang tidak sehat.

Bukan Salah Gamenya, Tapi Cara Bermainnya

Penting untuk dipahami bahwa game online bukan penyebab utama gangguan kesehatan mental. Yang perlu diperhatikan adalah pola bermain dan alasan di baliknya. Game menjadi masalah ketika digunakan untuk menutupi luka emosional tanpa disertai upaya menyelesaikan akar persoalan.Kesadaran diri, pengaturan waktu, dan keseimbangan aktivitas menjadi kunci agar game online tetap berada pada fungsinya sebagai hiburan, bukan pelarian berlebihan.

Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Di tengah dunia yang semakin digital, melarang game online bukan solusi realistis. Yang lebih penting adalah membangun literasi mental dan digital. Kita perlu mengenali batas diri, memahami tanda kelelahan mental, serta berani berhenti ketika hiburan mulai terasa membebani.Game online seharusnya membantu kita menikmati hidup, bukan menjauhkan kita darinya. Ketika dimainkan dengan sadar, game bisa menjadi teman. Namun tanpa kendali, ia berpotensi menjadi sumber masalah baru bagi kesehatan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image