Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zofia amira

Peran dan Tanggung Jawab Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian

Edukasi | 2025-12-14 16:13:29
Studi Observasi dan Wawancara di Apotek Kimia Farma Darmo Pandegiling

Apoteker memiliki peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya dalam menjamin penggunaan obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Tidak hanya bertugas menyerahkan obat, apoteker juga berperan dalam pelayanan resep, konseling pasien, serta pengawasan terapi obat. Artikel ini disusun berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan seorang apoteker pelayanan di Apotek Kimia Farma Darmo Pandegiling untuk mengetahui gambaran nyata praktik kefarmasian di lapangan.

Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah observasi langsung terhadap aktivitas apoteker di apotek serta wawancara dengan narasumber, seorang apoteker bernama Pak Fajar yang bekerja di Kimia Farma Darmo Pandegiling, Surabaya. Wawancara dilakukan secara terstruktur untuk menggali informasi mengenai tugas apoteker, komunikasi dengan pasien, konseling obat, hingga tantangan yang dihadapi dalam praktik sehari-hari.

Peran Apoteker dalam Pelayanan Resep dan Nonresep

Berdasarkan hasil wawancara, tugas utama apoteker di apotek ini berfokus pada pelayanan kefarmasian. Pelayanan tersebut mencakup pelayanan resep dokter serta pelayanan pasien yang datang untuk berkonsultasi terkait keluhan ringan. Apoteker bertanggung jawab memastikan ketepatan resep, mulai dari kelengkapan administratif, kesesuaian dosis, hingga kecocokan obat dengan kondisi pasien. Dalam beberapa kasus, apoteker juga menemukan adanya ketidaksesuaian dosis, terutama pada pasien anak, sehingga diperlukan peran aktif apoteker untuk melakukan klarifikasi dan evaluasi resep.

Untuk obat-obat nonresep atau OTC, apoteker memberikan rekomendasi berdasarkan gejala yang dialami pasien. Namun, untuk obat-obat tertentu seperti antihipertensi, antidiabetes, atau kontrasepsi, apoteker tetap mengarahkan pasien untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, meskipun apoteker memahami kondisi penyakit tersebut.

Pencegahan Interaksi Obat dan Keamanan Pasien

Salah satu peran penting apoteker adalah mencegah terjadinya interaksi obat. Apoteker melakukan peninjauan ulang apabila terdapat permintaan penggabungan obat dalam satu kali minum. Jika ditemukan potensi interaksi obat yang berbahaya, apoteker akan menghubungi dokter untuk melakukan konfirmasi. Hal ini menunjukkan peran apoteker sebagai penjaga keamanan terapi obat serta bagian dari tim kesehatan yang saling bekerja sama.

Selain itu, apoteker juga mengawasi proses peracikan yang dilakukan oleh asisten apoteker, memastikan perhitungan dosis dan proses penyiapan obat sudah sesuai sebelum diserahkan kepada pasien.

Komunikasi dan Konseling Kefarmasian

Dalam pelayanan kefarmasian, komunikasi yang efektif menjadi hal yang sangat penting. Apoteker menyesuaikan cara penyampaian informasi dengan karakteristik pasien. Misalnya, pada pasien lanjut usia, penjelasan penggunaan obat disampaikan dengan bahasa yang lebih sederhana dan dikaitkan dengan rutinitas harian pasien agar mudah dipahami. Teknik komunikasi ini merupakan bagian dari ilmu komunikasi farmasi yang bertujuan meningkatkan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.

Apoteker juga memastikan pemahaman pasien dengan metode teach-back, yaitu meminta pasien menjelaskan kembali cara penggunaan obat. Dengan cara ini, apoteker dapat mengetahui apakah pasien benar-benar memahami instruksi yang diberikan.

Empati dalam Pelayanan Pasien

Apoteker sering menghadapi pasien dalam kondisi emosional, cemas, atau kesakitan. Dalam situasi tersebut, empati menjadi kunci utama pelayanan. Apoteker memposisikan pasien seperti keluarga sendiri agar dapat memberikan pelayanan terbaik. Pendekatan empati ini membantu menciptakan hubungan yang baik antara apoteker dan pasien serta meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa peran apoteker di apotek tidak terbatas pada penyerahan obat, tetapi mencakup pelayanan resep, pencegahan interaksi obat, konseling pasien, serta komunikasi dan empati dalam pelayanan. Apoteker berperan penting dalam menjamin keamanan, efektivitas, dan keberhasilan terapi obat. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kompetensi klinis, komunikasi, dan empati merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang apoteker profesional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image