Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anqiyaa A.

Refleksi Kulit Ayam

Kisah | 2025-12-11 17:10:08

Kamu tahu kulit ayam? Putih, lembek, licin, ada beberapa lubang bekas bulu di permukaannya. Ketika ia dimasukkan ke air mendidih, atau ke minyak panas, ia mulai berubah. Baik dari warna, penampilan, dan teksturnya. Jika direbus, ia menjadi lebih putih meskipun tetap lembek. Jika digoreng, apalagi setelah dibalur tepung, akan menjadi garing menyenangkan. Saking enaknya, banyak yang menyisakannya untuk dimakan belakangan.

Kamu tahu sambal matah? Sambal khas Bali itu tidak perlu diulek seperti kebanyakan sambal lain. Kamu cukup mengiris cabai rawit, bawang merah, sereh, dan daun jeruk, kemudian menyiramnya dengan minyak panas. Jangan lupa garam dan gula secukupnya, sempurnalah sambal itu. Cocok sekali untuk menemani sepiring nasi hangat dengan lauk apa saja.

sumber: pinterest

Seharusnya membuat sambal matah itu mudah saja. Tetapi takdir berkata lain, dan aku justru menyiram tanganku sendiri dengan minyak super panas. Cairan mendidih itu harusnya kutuangkan ke mangkuk sambal matah, tapi tangan kiriku justru tersiram. Aku cukup waras untuk tidak melemparkan mangkuk keramik itu. Aku segera pergi ke wastafel dan mengalirinya dengan air keran.

Panasnya tidak tertahankan selama beberapa jam. Tangan kiriku memerah meski kuaplikasikan gel lidah buaya. Malam itu aku tidur dengan bantal air. Besoknya, jari telunjukku, yang paling terdampak, mulai memperlihatkan perubahan yang mengerikan. Kulitnya berubah menjadi gelap. Indra perasaku melemah di jari itu. Sebuah gelembung berisi cairan muncul di buku-buku jari.

Aktivitas ringan pun menjadi berat. Bahkan melipat selimut menjadi sebuah pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati agar luka itu tidak semakin memburuk. Jangan tanya soal mandi, mencuci piring, melipat pakaian, bahkan untuk memegang ponsel dengan kedua tangan pun sulit. Saat itu, baru dirasa betapa besarnya peran sebuah telunjuk kiri.

Ketika sedang merenung itu, muncul sebuah takjub. Betapa cepatnya tubuh beradaptasi. Jari tengah seakan tahu, telunjuk sedang tidak baik-baik saja, ia memutuskan mengambil alih beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan telunjuk. Seperti menyibak rambut, membuat busa dari sabun, sampai memegang gantungan baju.

Takjub juga karena hal lain, bahwa meskipun telunjuk kiri terlihat kecil dan hanya bagian kecil dari tubuh, rasa sakit yang ada padanya cukup untuk membuat satu tubuh kehilangan ritme biasanya. Tidak usah jauh-jauh, bahkan sekadar mengangkat tangan untuk takbir saja harus hati-hati, karena takut luka bakar itu bergesekan dengan kain mukena.

Manusia juga begitu. Ketika ada saudaranya yang tertimpa musibah, kita merasa simpati, kita merasa sedih, kita tergerak untuk membantu, itu yang terjadi akhir-akhir ini. Pekan lalu aku pergi ke kantor pos, kagum melihat tumpukan tinggi kardus-kardus berisi bantuan dari masyarakat sipil untuk kawan-kawan di Sumatra. Tersenyum, negeri ini masih dipenuhi orang-orang baik. Sayangnya, senyumku menjadi getir jika melihat realitas yang lebih luas. Tapi, kita tidak akan membicarakan itu di sini.

Kamu tanya apa hubungannya ini dengan kulit ayam di awal teks? Mudah saja. Kulitku yang terkena minyak panas itu, menggelap warnanya, mengering permukaannya, persis seperti kulit ayam digoreng.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image