Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yasmin Adyanna Mecca

Bukan Sekadar Ngobrol: Rahasia Komunikasi Perawat yang Menenangkan Pasien

Medika | 2025-12-07 15:32:59
Sumber Ilustrasi: Freepik

Pendahuluan

Pasti sudah tidak asing lagi kan melihat seorang perawat yang menenangkan atau meyakinkan pasien? Ya, merawat dan berkomunikasi dengan baik memang sudah menjadi tugas utama seorang perawat. Tapi, seberapa penting sih komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien? Emang cara perawat berbicara bisa ikut memengaruhi kesembuhan?

Apa Itu Komunikasi Terapeutik?

Sebelum masuk lebih jauh, kita perlu tau dulu apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik. Secara sederhana, ini adalah bentuk komunikasi profesional yang bertujuan untuk membantu proses pemulihan pasien, bukan hanya lewat tindakan medis saja, tapi juga melalui cara berbicara, mendengarkan, dan memberikan rasa aman (Sasmito et al., 2021).

Pengalaman Lapangan: Cara Perawat Berkomunikasi dengan Keluarga Pasien

Saat berada di rumah sakit untuk melakukan studi lapangan, saya mengamati bagaimana seorang perawat berkomunikasi dengan keluarga pasien, khususnya saat memberikan edukasi sebelum tindakan operasi. Edukasi ini penting dilakukan guna memberikan informasi dan menyiapkan keluarga mengenai proses pelayanan, langkah-langkah tindakan, dan hal-hal apa saja yang perlu mereka ketahui.

Teknik Komunikasi yang Digunakan Perawat

Dalam berkomunikasi, perawat menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Tempo berbicaranya pun pas, tidak terlalu cepat atau lambat, sehingga tidak membingungkan atau membuat keluarga menunggu terlalu lama. Nada dalam berbicara juga diperhatikan, tenang, ramah, dan menyesuaikan kondisi emosional keluarga pasien. Ekspresi wajah perawat menunjukkan empati, ditambah kontak mata yang baik sebagai tanda bahwa ia benar-benar memperhatikan lawan bicara nya.

Untuk posisi dan sikap tubuh, perawat menjaga jarak yang nyaman, tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh, sehingga keluarga pasien merasa aman, nyaman, dan tidak terintimidasi selama melakukan edukasi tersebut. Setiap selesai memberikan penjelasan, perawat juga memberikan pertanyaan timbal balik kepada keluarga pasien untuk memastikan keluarga pasien sudah benar-benar memahami informasi yang disampaikan. Setelah itu, sebagai bentuk persetujuan, keluarga diberikan kesempatan untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai tanda bahwa mereka setuju dengan tindakan medis selanjutnya.

Kenapa Komunikasi Terapeutik Penting?

Berdasarkan fakta di lapangan, ternyata komunikasi terapeutik memang se-berpengaruh itu ya bagi pasien maupun keluarga pasien. Lebih jelasnya, berikut manfaat komunikasi terapeutik bagi keduanya:

Membantu memulihkan kondisi pasien yang sedang sakit

 

  1. Membangun kepercayaan antara perawat dengan pasien dan keluarga
  2. Mengurangi kecemasan dan ketakutan pasien
  3. Meningkatkan pemahaman pasien mengenai informasi yang disampaikan
  4. Meningkatkan kepatuhan terhadap tindakan perawatan

Teknik-Teknik Komunikasi Terapeutik Menurut Stuart

Nah, kita sudah tau manfaat dari komunikasi terapeutik. Lalu, bagaimana cara melakukannya agar komunikasi berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang efektif?

Menurut Struart (1998) dalam Fasya & Supratman (2018), terdapat beberapa teknik dalam komunikasi terapeutik yang dapat digunakan, antara lain:

 

  1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
  2. Menunjukkan penerimaan
  3. Menanyakan pertanyaan yang relevan
  4. Menyampaikan hasil observasi
  5. Menawarkan informasi
  6. Memberikan penghargaan
  7. Menawarkan diri
  8. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memulai pembicaraan
  9. Memberikan ruang bagi pasien untuk menyampaikan persepsi, refleksi atau humor

Teknik-teknik tersebut juga terlihat telah diterapkan oleh perawat yang saya amati. Hasilnya pun memuaskan, keluarga pasien tampak lebih tenang, nyaman, memahami penjelasan yang diberikan, dan dapat memberikan persetujuan dengan lebih yakin terhadap tindakan medis selanjutnya.

Kesimpulan

Dari hasil studi lapangan yang saya lakukan, terlihat jelas bahwa komunikasi terapeutik bukan hanya pelengkap dalam pelayanan kesehatan, tetapi menjadi bagian penting dari proses penyembuhan pasien. Cara perawat berbicara, mendengarkan, menunjukkan empati, hingga memberikan edukasi dengan bahasa yang mudah dipahami, ternyata mampu membuat pasien dan keluarganya merasa lebih tenang, nyaman, dan percaya terhadap tindakan medis yang akan dilakukan.

Melalui teknik-teknik komunikasi terapeutik yang tepat, perawat tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menghadirkan rasa aman di tengah kecemasan yang dialami pasien dan keluarganya. Pada akhirnya, komunikasi yang baik dapat membangun hubungan yang positif, meningkatkan kepatuhan pasien, dan mendukung keberhasilan perawatan.

Komunikasi mungkin terlihat sederhana, tetapi di tangan seorang perawat, komunikasi bisa menjadi bagian dari terapi itu sendiri.

Referensi

Fasya, H., & Supratman, L. P. (2018). Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Gangguan Jiwa Therapeutic Communication of Nurses To Mental Disorder Patient. Jurnal Penelitian Komunikasi, 21(1), 15–28. https://doi.org/10.20422/jpk.v21i1.491

Sasmito, P., Majadanlipah, M., Raihan, R., & Ernawati, E. (2021). PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK OLEH PERAWAT PADA PASIEN. Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 11(2), 58.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image