Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nadiva Naura Putri

Ahli Gizi sebagai Garda Depan Keamanan Pangan Indonesia

Gaya Hidup | 2025-11-14 19:03:33

Keamanan pangan sering kali dianggap remeh oleh kalangan masyarakat. Masyarakat sering kali tidak memeriksa apakah pangan yang dikonsumsi telah aman, layak, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Masalah ini menjadi kekhawatiran karena gizi yang cukup sangat penting dalam mendukung kesehatan seseorang. Apabila kebutuhan gizi tidak tercukupi maka tubuh akan rentang terkena penyakit. Selain itu, masalah akan ketidakcukupan gizi merupakan masalah nasional saat ini di indonesia, yaitu stunting. Kekurangan gizi memang mengakibatkan masalah, namun pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan masalah serius lainnya seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes.

Darurat akan masalah terkait gizi menyebabkan ahli gizi sangat dibutuhkan. Dahulu, masyarakat menganggap ahli gizi sebagai pekerjaan yang hanya memasak makanan di rumah sakit. Padahal, pada kenyataannya, ahli gizi memiliki peran yang lebih daripada itu. Ahli gizi merupakan kunci dalam mengatasi permasalahan gizi di indonesia. Peran ahli gizi tidak terbatas di rumah sakit, tetapi banyak sektor lain yang juga membutuhkan peran ahli gizi. Salah satunya adalah sebagai analis gizi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Badan Pengawas Obat dan Makanan sering kali menemukan produk produk ilegal yang tidak sesuai standar keamanan namun tetap beredar di pasaran. Produk-produk ini sering kali mencantumkan kandungan-kandungan palsu yang sebenarnya tidak terdapat dalam produk tersebut atau menggunakan bahan-bahan yang tidak aman dikonsumsi. Masyarakat sering kali tidak memastikan kandungan dalam produk makanan dahulu sebelum mengkonsumsinya, atau tergiur dengan harga yang murah padahal mengandung bahan-bahan yang tidak aman untuk dikonsumsi.

Oleh karena itu, peran ahli gizi sangat dibutuhkan sebagai pengawas dan analis di BPOM.. Ahli gizi di BPOM memiliki peran untuk memastikan produk pangan telah sesuai dengan syarat gizi yang telah ditetapkan sebelum produk tersebut diedarkan di masyarakat. Ahli gizi juga bertugas untuk mengecek, menganalisis, dan mengetahui apakah produk pangan telah aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat. Ahli gizi wajib memastikan apakah daftar kandungan gizi yang dilampirkan oleh produsen pada kemasan sesuai dengan kandungan gizi yang terdapat pada produk. Sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi makanan aman dan mencukupi kebutuhan gizinya.

Selain sebagai pengawas, ahli gizi di BPOM juga bertugas dalam edukasi keamanan pangan. Ahli gizi harus memberikan pengetahuan terkait keamanan makanan baik kepada produsen ataupun konsumen. Produsen nakal seringkali menggunakan bahan baku murah untuk meningkatkan keuntungan padahal bahan tersebut adalah barang yang tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, Produsen harus diedukasi agar mereka memproduksi produk pangan yang aman dan bergizi namun tetap mendapatkan keuntungan.

Konsumen juga sering kali memilih mengkonsumsi produk pangan yang murah daripada yang sehat karena mereka tidak mengetahui bahwa keamanan makanan yang dikonsumsi sangat penting agar tubuh tetap sehat. Konsumen haruslah sadar bahwa mengkonsumsi produk murah yang tidak sehat dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan di kemudian hari. Sehingga, edukasi terkait keamanan pangan sangat dibutuhkan agar konsumen mengetahui pentingnya memahami informasi nilai gizi pada label kemasan produk yang mereka konsumsi. Konsumen yang cerdas akan memilih produk dengan gizi yang seimbang, aman, dan sehat.

Oleh karena itu, ahli gizi sangat berperan dalam memastikan keamanan pangan terjaga. Keamanan pangan yang terjaga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menghasilkan masyarakat yang produktif dan aktif. Hal ini sangat penting agar generasi muda dapat berkontribusi dalam membangun indonesia yang sehat dan berkualitas demi masa depan bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image