Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image haura Insiyah

Sudan Membara, Percaturan Kepentingan Barat Mengeksploitasi SDA di Negeri Muslim

Guru Menulis | 2025-11-09 05:56:43

Oleh : Nisa Kholifah, M.Pd

Belum kering luka umat islam terhadap palestina, muncul satu lagi yaitu negara sudan yang mana rakyat atau penduduknya mayoritas muslim, lagi-lagi kaum muslim yang menjadi tumbal dari system kufur dan pemimpin yang dzalim. Sudan memang terasa asing di telinga kita karena sudan selalu dijauhkan dari internet oleh penguasa disana bukan hanya itu mereka terus dimiskinkan padahal Sumber Daya Alamnya berlimpah ruah tapi karena kerakusan pemimpinnya menjadikan rakyatnya terlantar.

Peristiwa ini ternyata sudah berlangsung lama, hanya saja tertutup oleh isu gaza. Sudan yang merupakan salah satu negara terbesar di Afrika dan berbatasan dengan tujuh negara, yaitu Afrika Tengah, Sudan Selatan, Chad, Mesir, Eritrea, Ethiopia, dan Libya. Sudan memiliki Bahasa resmi yaitu Bahasa arab hampir. Namun harus menghadapi peperangan yang tak kunjung ada akhirnya. Ya isu ini sudah lama terjadi dari tahun1955 (Khazanah republika.com). Namun dunia bungkam. Seperti isu di gaza yang sampai saat ini belum ada Solusi yang tuntas.

Sudan tidak kalah mengerikan nasibnya seperti Gaza, mereka harus rela meninggalkan el-fasher untuk mengungsi sekitar 62 ribu orang mengungsi dalam keadaan tak berdaya yaitu pangan yang tak layak makan bahkan mereka sehari-hari saja memakan pakan hewan, karena dijauhkannya bantuan kemanusiaan dari luar. Pembunuhan secara masal yang terjadi di masjid-masjid dan rumah sakit belum lagi dan pemerkosaan yang terus terjadi dan ini sangat mengerikan sekali.

Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa Sudan merupakan negara yang mentereng akan kekayaan emasnya karena terletak di Sungai nil dan lebih Panjang dari mesir. Namun mengalami krisis kemanusiaan. Mereka dimiskinkan, kebutuhan pangan seadanya, kekurangan air bersih, tenda yang tidak layak dijadikan tempat berteduh, Wanita-wanita disana diperkosa bahkan pembantaian secara masal dilakukan atas militer muslim. Sungguh ini menjadi titik terendahnya umat muslim karena jika kita lihat kekejaman di Gaza itu atas dasar pemimpinnya yang jelas kafir, namun berbeda dengan Sudan ini, mereka diperlakukan keji oleh sesama agama Islam sendiri.

Negeri-negeri timur ini selalu dibuat panas dengan konflik-konflik tetapi perlu di ketahui bahwa Sudab ini bukan murni konflik antar etnis. Konflik yang terjadi di Sudan saat ini tak lepas dari perebutan kekuasaan antara dua jenderal, Abdel Fattah al-Burhan yang memimpin militer Sudan (SAF), dan Muhammad Hamdan Dagalo alias Hemedti yang memimpin kelompok paramiliter Rapid Support Force alias RSF. Kelompok bersenjata ini merupakan kelanjutan dari milisi Janjaweed yang terlibat kekerasan di Darfur pada masa lalu punya catatan kelam sendiri-sendiri

Di sini kemudian masuk kepentingan geopolitik. Sudan jadi sasaran selanjutnya proyek normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara di Timur Tengah. Amerika Serikat menjanjikan akan menghapus Sudan dari daftar negara teror asal mau berteman dengan Israel. Uni Emirat Arab yang sudah menjalin normalisasi sebelumnya ikut jadi fasilitator. Fakta ini semakin kuat adanya keterlibatan zionis yahudi dan UEA untuk terus merampok kekayaan SDA di Sudan. Zionis tidak bisa berdiri kokoh tanpa ada keterlibatan negara kafir yang sedang papan atas itu yaitu amerika serikat dan inggris.

Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena PBB yang memiliki hukum international pun tidak berpihak kepada kaum Muslimin malah mereka menjadi wadah untuk terus melanggengkan kepentingan mereka agar semakin kuat pertahanannya dan menjadi ajang dalam menjarah harta kekayaan kaum Muslimin. Mereka (sudan) dibuat seperti permainan layaknya boneka yang menjadi perebutan negara-negara adidaya.

Lalu solusinya apa?islam yang begitu sempurna tidak mungkin jika ada masalah tidak ada Solusi di dalamnyadan Allah memberikan ujian itu sangat yakin bahwa umatnya bisa melewatinya. Tapi realita yang terjadi hari ini umat sangat dijauhkan dengan agamanya sendiri yaitu Islam, bahkan agama itu hadir Ketika sholat atau aktifitas ruhiyah saja. Disini memang tugas kita untuk sama-sama menyadarkan bahwa kerusakan system hari ini itu akibat dari tidak diterapkannya hukum-hukum Allah di seluruh muka bumi ini. Dan tugas kita memang untuk terus membicarakan tentang keagungan akan Islam dan syariat-Nya. Sehingga umat bisa naik level berpikirnya menjadi mustanir sebab dari pandangan ideologi Islam itu sendiri. Sehingga umat bisa mensolusikan setiap masalah itu Kembali kepada Islam bukan yang lain.

Dan islam akan tegak jika umatnya sudah satu pemikiran, perasaan dan peraturan dan umat harus memahami bahwa akibat dari kelemahan politik, ekonomi, Pendidikan dan lain-lain itu dikarenakan tidak di tegakannya institusi Daulah khilafah di dunia ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image