Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indar Cahyanto

Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Diri Anak Bangsa

Eduaksi | 2025-07-26 23:26:11
Sumber dari kegiatan perkemahan sman 25 Jakarta

Oleh Indar Cahyanto Guru dan Pembina Pramuka SMAN 25 Jakarta serta sekretaris umum APKS DKI Jakarta.

Saat ini ketika kita berbicara pembinaan karakter anak bangsa yang sejak republik ini berdiri salah satunya adalah pramuka atau bagian dari kegiatan kepanduan. Gerakan ini lahir merupakan proses dari kesadaran diri untuk ikut serta membangun bangsa dan masyarakat melalui gerakan kepanduan.

Pramuka yang merupakan kepanjangan Praja Muda Karana yang memiliki symbol buah kelapa yang merupakan cikal dari tumbuhnya generasi bangsa Indonesia. Peran dari suatu generasi bangsa yang memiliki semangat untuk membangun dan membina diri agar lebih bermanfaat untuk kehidupan orang banyak.

Kepramukaan menurut Lord Baden-Powell (terjemahan) yaitu : “Kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkan”.

Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka dijelaskan beberapa pengertian yang terdapat di dalam ketentuan umum pasal 1 yakni : Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

2. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

3. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

4. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilainilai kepramukaan.

5. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan.

Pramuka dapat diartikan “paling depan”. Kata pramuka merupakan rangkaian dari kata “Pra, Mu, Karana”.Kata Pra yang merupakan singkatan dari kata “praja” yang memiliki arti rakyat atau warga. Lalu kata Mu diambil dari singkatan kata “Muda” yang berarti belum dewasa. Sedangkan kata Ka singkatan dari kata “karana” yang berarti perbuatan, penghasilan. Pramuka merupakan suatu alat bagi penbentukan watak dan karakter anak bangsa dalam membina masa depannya,

Kepramukaan adalah proses pendidikan di daam dan di luar lingkungan sekolah dalam bentuk pembelajaran ko kurikuler dan ekstra kurikuler dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Artinya metode pendidikan kepramukaan akan melahirkan suatu genarasi yang taat dan patuh pada hokum di Negara kesatuan Republik Indonsia.

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

Pertama Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Kedua Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.

Ketiga Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan

Proses pendidikan Pramuka yang memiliki tujuan termaktub dalam UU Pramuka yaitu Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Hal itu juga selaras dengan peraturan kementrian pendidikan dasar dan menengah nomor 10 tahun 2025 tentang standar kompetensi lulusan PAUD, pendidikan dasar dan menengah.

Metode belajar interaktif dan progresif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) uu pramuka no 10 tahun 2010 diwujudkan melalui interaksi: a. pengamalan kode kehormatan pramuka; b. kegiatan belajar sambil melakukan; c. kegiatan yang berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi; d. kegiatan yang menantang; e. kegiatan di alam terbuka; f. kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan; g. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan h. satuan terpisah antara putra dan putri.

Artinya pola pendidikan kepramukaan merupakan bagian dari integral dalam suatu bangunan pendidikan untuk memberikan solusi bagi pengembangan karakter peserta didik. Pengejawantaha nilai-nilai Pramuka dan nilai luhur pancasila merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Pendidikan kepramukaan merupakan alat untuk membangun kepemimpinan bangsa yang di dalamnya memiliki Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.Sistem among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: di depan menjadi teladan; di tengah membangun kemauan; dan di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.

Ketika zaman telah berubah pada saat ini pola pembinaan anak bangsa dibutuhkan suatu proses integral dan kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kretatif dan inovatif, Proses pembinaan kepramukaan yang tak lekat dengan zaman justru dengan kehadiran pola pendidikan kepramukaan pola pendekatan pembinaan karakter peserta didik dapat dioptimalkan. Ragam kegiatan pola pendidikan kepramukaan dapat dijadikan rujukan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image