Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mugniar

Komitmen Agar Kisah Klasik tak Berulang

Bisnis | 2025-06-26 11:46:41

Dikarenakan kucing betina di rumah kami baru melahirkan sebulan lalu maka saya menganggap perlu untuk membeli kardus ukuran besar. Lho, kok kardus? Mungkin kalian jadi mikir begitu ya hehe. Well, soalnya kandang kucing harganya mahal, jadinya kandang sementara di kardus ukuran besar saja dulu sambil bayi-bayi kucing itu diajar untuk buang air di bak pasir mungil dalam “kandangnya”.

Toko yang menerapkan solusi digital - Gambar dibuat dengan Canva AI

Untuk itulah saya mengunjungi sebuah ruko kecil di Pasar Maricaya untuk membeli kardus yang saya tahu pasti dijual di sana jelang magrib kemarin. Ruko ini dahulu menjadi tempat ibu saya berbelanja kebutuhan bulanan kami sekeluarga. Terakhir saya ke sana sudah lama sekali, mungkin lebih dari 5 atau bahkan 10 tahun lalu.

Berulangnya Kisah Klasik Ruko Kecil

Mengunjungi ruko tersebut setelah sekian lama menjadikan saya bernostalgia, mengenang almarhumah ibunda, kebiasaannya dalam belanja bulanan, dan pemilik toko itu. Bangunan ruko masih sama seperti terakhir saya ke sini - bahkan sejak 35 tahun lalu memang seperti ini. Pemiliknya masih duduk di belakang meja kasir, ditemani istrinya. Wajahnya masih saya kenali, tidak berubah jauh, hanya lebih berisi - termasuk rambutnya yang (kok) masih saja berwarna hitam.

Saya tahu usia saya lebih muda daripada si empunya ruko karena sewaktu saya masih SMA dia sudah duduk di belakang meja kasir sebagai pemilik toko dan terlihat lebih dewasa daripada saya. Dia pasti mengecat rambutnya! Rambut saya saja sudah mulai memutih masa iya rambutnya masih hitam semua hehe.

Masih banyak persamaan ruko dan pemiliknya di masa kini dan dulu selain warna rambutnya. Dia masih juga bekerja sampai malam. Sistem kerjanya terlihat masih sama. Berhubung rukonya sempit, mudah dilihat dia memberi instruksi dari tempat duduknya kepada para karyawannya untuk mencarikan barang yang diinginkan customer. Sejumlah lelaki muda berseliweran menjalankan instruksi “bos”-sapaan lelaki berkacamata berwajah oriental itu.

Masih seperti dulu juga, pelanggannya masih banyak. Saya mengamati, dari barang-barang belanjaan mereka, mudah ditebak mereka merupakan pedagang skala warung kecil. Beanaannya sejenis harganya berkisar di angka Rp200.000-an hingga Rp500.000-an. Masih bagus rezeki si koko rupanya, tokonya masih seramai dulu.

Satu hal yang saya sayangkan, sistem keuangannya masih sama. Orang yang berbelanja membayar dengan uang cash. Orang yang berbelanja masih harus datang langsung ke tokonya, tak ada fasilitas untuk berbelanja online.

Tak ada fasilitas QRIS dan saya tak mendengar ada yang membayar dengan moda transfer bank. Pencatatan keuangannya pun masih manual, saya bisa melihat di depan si koko ada buku tulis, tempat dia menulis transaksi senja itu. Saya membayangkan, andai si koko meng-online-kan sistemnya atau membuatnya hybrid dalam cara berbelanja dan pembayaran, keuntungannya bisa lebih besar lagi. Sayang, ya.

Padahal zaman sekarang, banyak cara yang memudahkan pemilik ruko penjual barang grosir maupun eceran untuk mengembangkan usahanya dengan cara online. Salah satu penyedia solusi digital yang mumpuni bagi pelaku UKM hingga korporasi adalah Telkom Group.

Telkom menghadirkan dua merek yang saling melengkapi, yaitu Indibiz untuk UKM dan Telkom Solution untuk segmen enterprise (termasuk BUMN, swasta, pemerintahan). Telkom Solution menyasar perusahaan besar dengan layanan Connectivity+, Cyber Security, dan Artificial Intelligence (AI)—memberikan solusi digital end-to-end dan terintegrasi bagi berbagai sektor seperti perbankan, ritel, dan manufaktur.

Layanan Indibiz untuk Ruko Kecil

Menariknya, Indibiz menghadirkan solusi lengkap untuk pengusaha ruko kecil hingga rantai toko. Melalui paket Indibiz Ruko[1] misalnya, pelaku usaha dapat mengintegrasikan berbagai fitur dalam satu dashboard:

 

  • Finpay (QRIS) untuk sistem pembayaran digital yang cepat dan aman. Bisa juga untuk menghitung profit per hari bahkan per bulan.

 

  • Indibiz Kasir berbasis POS, mencatat transaksi harian, inventori, dan laporan keuangan secara real-time.

 

  • AI CCTV yang memantau jumlah pelanggan setiap hari.

 

  • Message Blast untuk mengirim promosi ke lokasi target via SMS.

Semua komponen ini bisa dipilih sesuai kebutuhan dan anggaran, memudahkan pengelolaan ruko kecil, restoran, atau bengkel, dan meningkatkan efisiensi serta keamanan operasional mereka. Adapun paket Indibiz Ruko tidak perlu semua dijalankan oleh pelaku UKM, bisa banget disesuaikan dengan kebutuhan dan budget dari pemilik.

Komitmen Telkom Group Dukung B2B Indonesia

Telkom Group bukan hanya sekadar memfasilitasi layanan telekomunikasi antar manusia. Telkom juga telah berkomitmen nyata mendukung segmen B2B Indonesia, mulai dari UKM seperti ruko kecil tempat saya membeli kardus besar tadi hingga korporasi besar, BUMN, dan pemerintahan.

Melalui program B2B Go-To-Market Alignment, Telkom menyatukan kekuatan dari berbagai unit, mulai dari marketing, produk, regional hingga layanan untuk menciptakan pendekatan terpadu dan kohesif. Praktisnya, pelanggan B2B dibantu mendapatkan pengalaman yang konsisten dan dukungan sinergis, sehingga lebih kuat menghadapi kompetisi pasar dan perang harga[2].

Telkom Group secara aktif berkontribusi pada percepatan ekonomi digital Indonesia—dengan proyeksi pertumbuhan PDB digital hingga delapan kali lipat. Telkom Solution memberikan dukungan nyata bagi transformasi operasional perusahaan besar melalui digital connectivity, platform, dan layanan berbasis IT yang inovatif[3]. Sementara Indibiz memperluas dampak digitalisasi hingga UMKM melalui solusi paket terstandarisasi, mendukung inklusi ekonomi digital secara inklusif[4].

***

Kolaborasi seluruh kapabilitas Telkom Group melalui B2B Go-To-Market Alignment memperkuat daya saing dan daya tawar Telkom Group di tengah kompetisi yang semakin ketat. Agar dapat memenangkan pasar, harus siap menghadapi segala tantangan, termasuk price war. Dengan membangun kekuatan dari dalam, urusan perang harga diharapkan bisa diatasi.

Demi terlaksananya semua hal yang saya paparkan di atas, Telkom Group telah menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra utama transformasi digital di Indonesia dan membangun kekuatan internal yang solid dalam memenangkan pasar B2B. Berfokus pada digitalisasi bisnis korporasi dan pemerintahan, memberdayakan UMKM melalui ekosistem digital, serta mengoptimalkan penetrasi produk anak perusahaan[5].

Bisa dibiang, Telkom Group bukan sekadar menjual teknologi tetapi juga menjadi digital enabler yang menyediakan alat dan peluang nyata bagi pelaku usaha dari berbagai skala untuk tumbuh, efisien, dan siap menghadapi era digital yang sudah di depan mata agar mampu bersaing dan bertahan di tengah berbagai peluang dan tantangan masa kini. Dengan menggunakan layanan Telkom seperti Indibiz, kisah klasik tak perlu terulang kembali, bukan?

Catatan kaki:

[1] https://telko.id/operator/telkom/indibiz-ruko/

[2] https://www.suara.com/tekno/2025/05/31/070547/telkom-group-perkuat-posisi-pasar-b2b-dengan-andalkan-telkom-solution-dan-kolaborasi-internal

[3] https://www.telkom.co.id/sites/hubungan-investor/id_ID/news/telkom-solution%2C-strategi-layanan-telkom-fokus-pada-segmen-b2b-2883

[4] Idem.

[5] https://www.metrotvnews.com/read/b3JCpgM7-dominasi-pasar-b2b-telkom-pasang-badan-hadapi-kompetisi-perang-harga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image