Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Mutiara Nasihat Imam Hasan Al-Bashri: Ketenangan Hidup Sejati

Agama | 2025-06-13 14:21:23
sumber gambar: freepik.com

Di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia yang seringkali dihiasi dengan ambisi, terkadang hati manusia dilanda banyak kegelisahan. Cemas akan rezeki, atau risau terhadap masa depan, bahkan takut menghadapi kematian.

Namun, para ulama salaf meninggalkan nasihat-nasihat mulia yang menjadi pelita bagi hati yang resah. Salah satunya datang dari seorang ulama besar, Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah.

Imam Hasan Al-Bashri pernah berkata, “Aku tahu rizkiku tidak mungkin tertukar dengan rizki orang lain, maka hatiku pun tenang.”

Kalimat ini sederhana, namun menyimpan makna yang sangat dalam. Betapa banyak manusia yang hidupnya penuh kekhawatiran karena rezekinya tertukar atau diambil orang lain, takut usahanya disaingi, atau khawatir haknya dirampas. Padahal, rezeki yang telah Allah tetapkan untuk setiap hamba tidak akan mungkin tertukar. Keyakinan inilah yang membuat hati jadi tenang, langkah lebih ringan, dan pikiran jernih dalam mencari rezeki yang halal.

Kemudian beliau melanjutkan, “Aku tahu amal-amalku tidak bisa digantikan oleh orang lain, maka kusibukkan diriku bekerja dan beramal.”

Manusia sering lalai, menyia-nyiakan waktu, dan menunda kebaikan. Padahal, amal saleh adalah bekal satu-satunya yang akan menyelamatkan kita kelak di akhirat, ketika hari semua amal menjadi saksi. Tidak ada yang bisa menolong kita selain amal yang kita lakukan sendiri. Karena itu, selagi masih ada waktu, selagi nafas masih berhembus, jangan tunda untuk beramal.

“Aku tahu Allah selalu melihatku, maka aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat,” lanjut beliau.

Ini adalah bentuk keimanan yang tinggi. Jika manusia bisa merasa malu dilihat orang lain ketika melakukan dosa, maka rasa malu kepada Allah harus jauh lebih besar. Sebab Allah melihat kita setiap saat, bahkan apa yang tersembunyi di dalam dada.

Dan penutupnya begitu menohok, “Aku tahu kematian menantiku, maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Tuhanku.

Setiap manusia tidak boleh lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah perjalanan singkat menuju kehidupan abadi. Kematian pasti datang tanpa kabar, hanya tinggal menunggu giliran dan kepastian. Maka, orang yang cerdas bukanlah yang sibuk menumpuk harta, tetapi yang menyiapkan bekal untuk akhiratnya.

Nasihat Imam Hasan Al-Bashri ini menjadi pengingat bagi kita semua: tenanglah dalam urusan dunia, sibukkan diri dengan amal, jauhi maksiat karena Allah Maha Melihat, dan persiapkan bekal terbaik untuk kehidupan abadi setelah kematian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image