Lee Jae-Myung: Dari Buruh Pabrik Hingga Jadi Presiden Korsel
Politik | 2025-06-05 11:38:43
Lee Jae-myung, salah satu politisi senior dari partai Demokrat Korea Selatan resmi diumumkan sebagai presiden ke-14 oleh komisi pemilihan umum Nasional (National Election Commission) pada rabu pagi (4/6) waktu setempat. Kemenangan Lee diumumkan pada pukul 6:21 pagi, satu hari pasca pemilu nasional yang dihelat pada hari selasa (3/6).
Politisi senior Korsel yang kini berusia 61 tahun ini berhasil mengungguli saingan politiknya, Kim Moon-soo dari partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) dengan perolehan suara sebesar 49.42%. Pada pemilu Korsel kali ini, tingkat partisipasi pemilih sendiri mencapai persentase tertinggi; 79.40%, tertinggi sejak tahun 1997 - menandakan tingginya antusias masyarakat Korsel ikut andil dalam menentukan arah politik negeri Gingseng ini.
Kebangkitan Lee Jae-myung Setelah Kontroversi
Kemenangan Lee Jae-myung pada pemilu Korsel hari ini adalah puncak dari perjalanan politiknya yang berliku. Sebelum akhir berhasil menjadi orang nomor satu di Korsel, ia sempat menjadi sorotan karena terlibat dalam berbagai kasus hukum, termasuk dugaan penyalahgunaan kekuasaan hingga tuduhan korupsi.
Bahkan hingga saat ini, Lee masih menghadapi proses hukum yang menyeret namanya di tahun 2022 atas tuduhan penyampaian pernyataan palsu dalam kampanye presiden di tahun 2022 silam. Terkait dengan kasus tersebut, sebenarnya sempat dibebaskan dari banding oleh pengadilan.
Namun, Mahkamah Agung Korsel membatalkan keputusan bebas tersebut dan mengeluarkan perintah pengadaan sidang ulang. Meskipun proses hukumnya masih berlangsung, namun hal tersebut tidak menghalangi dukungan masyarakat korsel terhadapnya yang akhirnya mengantarkannya memenuhi pemilu di tahun 2025 ini.
Lee Jae-myung Sempat Alami Percobaan Pembunuhan
Selain keterlibatan dengan beberapa kasus hukum, insiden percobaan pembunuhan juga sempat mewarnai karir politik Lee sebelumnya. Kejadian tersebut terjadi di bulan Januari 2024, dimana ia saat itu ditikam pada bagian leher saat menghadiri sebuah acara publik. Serangan itu sendiri disebut dilakukan oleh seorang Pria yang diketahui ingin menghentikan langkah Lee menuju kursi orang nomor satu di Korsel.
Meskipun sempat tertikam, beruntungnya Lee berhasil selamat dari insiden pembunuhan tersebut setelah menjalani operasi darurat dan pemulihan intensif. Insiden ini juga meningkatkan simpati publik atas dirinya.
Lee Jae-myung Sempat Rasakan Sulitnya Kehidupan Buruh
Persona lain dari Lee yang membuatnya mendapatkan simpati dari banyak masyarakat Korsel adalah kisah hidupnya yang mencerminkan perjuangan rakyat kecil. Dalam memoar nya, ia menarasikan masa kecilnya yang penuh perjuangan, dimana ia lahir dan tumbuh di keluarga yang berkutat dengan kemiskinan. Akibat himpitan ekonomi, Lee memutuskan untuk langsung bekerja sebagai buruh pabrik di Seongnam setelah menuntaskan masa sekolah dasarnya, demi membantu perekonomian keluarganya.
Ia juga sempat menuliskan tentang dirinya yang mengalami kecelakaan kerja saat usia 13 tahun yang berujung pada cedera permanen pada pergelangan tangannya. Meskipun dalam kondisi tersebut, Lee tetap tidak menyerah dan berhasil mengejar ketertinggalan akademiknya, bahkan lulus ujian pengacara dan menjadi aktivis hak buruh, sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.
Tantangan Kepemimpinan yang Menanti Lee Jae-myung
Berhasil merebut kursi presiden saat keadaan politik Korsel tidak stabil, Lee dapat dipastikan akan mewarisi berbagai masalah, mulai dari ketidakstabilan politik, ketegangan diplomatik dengan Korut hingga ketimpangan ekonomi akibat inflasi global. Meskipun begitu, banyak pihak yang yakin bahwa pria kelahiran 1983 ini dapat membawa arah baru bagi korsel dengan kebijakan yang pro ke masyarakat kelas menengah dan bawah.
Saat ini, mata publik Korsel sedang tertuju pada langkah awal Lee dalam menyusun kabinetnya dan merumuskan kebijakan. Pertanyaannya, apakah ia akan sukses membawa angin segar di perpolitikan dan pemerintahan negeri Gingseng ini?
Bagaimana menurut Anda?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
