Ketika Candaan Menjadi Hujatan: Imbas Ucapan Kontroversi kepada Pedagang Es Teh
Info Terkini | 2024-12-19 16:54:03Ketika Candaan Menjadi Hujatan: Imbas Ucapan Kontroversi Kepada Pedagang Es Teh
Baru-baru ini telah viral sebuah video yang melibatkan seorang tokoh agama yang berinisial GM, telah menarik perhatian masyarakat publik setelah video yang menunjukan dirinya mengolok-olok seorang pedagang es teh telah menjadi sorotan publik. Insiden ini terjadi pada tanggal 20 November 2024 pada acara Magelang Bersholawat di Kabupaten Magelang, dimana GM merupakan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto, melontarkan kata-kata tidak sopan, definisi sopan sendiri ialah kepedulian terhadap perasaan orang lain melalui perkataan dan perbuatan, kemampuan memposisikan diri dengan baik dalam berbagai situasi agar tidak merugikan orang lain (Sanniyah et al, 2021) dan lontaran kalimat yang di ucapkan GM dianggap menghina.
Awal mula terjadinya insiden tersebut ketika ada seorang bapak-bapak yang sedang berjualan es teh keliling di panggil oleh GM dan menyuruh si bapak penjual es teh untuk menghampirinya, namun setelah bapak penjual es teh datang menghampiri, GM malah mengatakan kalimat yang tidak sopan kepada bapak penjual es teh. Ucapannya terjadi saat berbicara di depan banyak jamaah ia bertanya kepada bapak penjual es teh, “Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Ya udah dijual lah, gobl*k”, dari kata yang sudah dilontarkan oleh GM menimbulkan gelak tawa para penonton di sekitarnya dan menimbulkan reaksi negatif. Sementara, si bapak penjual es teh hanya menanggapinya dengan sifat tenang, tersenyum dan tampak hanya terdiam saja. Kejadian tersebut tentunya tak luput dari kamera penonton yang hadir pada malam itu. Sehingga video yang melibatkan GM viral di media sosial.
Setelah video tersebut viral di media sosial, para netizen atau pengguna media sosial mengecam tindakan GM dan mereka mulai banyak memberikan komentar negatif dan GM mendapatkan banyak kritik tajam dari para pengguna media sosial. Lantas, bagaimana respon para netizen mengenai situasi tersebut?. Insiden tersebut membuat para netizen menggunggah sebuah tagar “Lebih Baik Jualan Es Teh Daripada Jualan Agama”. Kutipan tersebut sebagai bukti atas rasa kekecewaan publik atas tindakan yang telah dilakukan GM.
Dari banyaknya kecaman yang GM dapatkan, akhirnya GM mengaku ia salah dan menggunggah sebuah video permintaan maaf yang diunggah pada 4 Desember 2024. Dalam video permintaan maaf yang telah diunggah oleh GM, ia menegaskan bahwa niatnya adalah bercanda dan tidak bermaksud menyinggung siapapun. GM juga menyatakan bahwa ia telah mengunjungi bapak penjual es teh tersebut untuk meminta maaf secara langsung dan merencanakan pengajian di rumahnya. Di sisi lain tanpa membenarkan tindakan GM, bapak penjual es teh justru menerima banyak bantuan. Banyak pihak menawarkan bantuan, termasuk tawaran umrah dan donasi tunai. Bahkan, beberapa ustadz berencana akan memberangkatkan si bapak penjual es teh umrah sebagai bentuk penghargaan atas situasi yang telah dialaminya.
Beberapa bentuk sumbangan yang tercatat sudah diterima bapak penjual es teh diantaranya uang tunai senilai Rp.300 jt yang diserahkan oleh seorang TikToker sekaligus YouTuber Rian Arifin dari Riau datang menghampiri rumah bapak penjual es teh untuk menyerahkan donasi uang tersebut. "Ini saya mendapatkan titipan dari hamba Allah atau teman-teman yang ada di TikTok dengan nominal uang sebesar Rp 300 juta," kata Rian kepada awak media di rumah Sunhaji, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Kamis (5/12/2024). Tak hanya itu, donasi mulai banyak dari para publik figur maupun warga yang dengan ikhlas memberikan donasi kepada bapak penjual es teh. Saking banyaknya yang bertamu ke rumah si bapak penjual es teh, warga sekitar rumah mulai bergotong royong mendirikan tenda untuk posko. Di posko para tamu yang hadir diminta untuk menuliskan nama, alamat, keperluan dan nomer handphone. Warga yang datang pun juga bukan hanya dari Magelang saja, akan tetapi ada juga yang dari Malang, Jakarta, dan berbagai kota lainnya. Mereka semua datang untuk menyerahkan donasi secara langsung baik itu berupa barang maupun uang kepada bapak penjual es teh. Salah satu tamu yang datang ialah seorang Youtuber Willie Salim dan memberikan uang tunai sebesar Rp 100 juta, uang itu digunakan bapak penjual es teh untuk membangun sebuah usaha.
Dari adanya insiden tersebut dapat kita simpulkan bahwa sebuah candaan maupun lelucon dapat menjadi sebuah hujatan dan dapat memicu reaksi luas di masyarakat. Karena pada dasarnya adap lebih utama daripada ilmu. Menurut (Ustaz Adi Hidayat, 2024) juga memberikan responnya, menyatakan bahwa insiden ini bisa menjadi pelajaran bagi kedua belah pihak, di mana penjual es teh kini mendapatkan perhatian lebih dan kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.