Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sherly Vitasari

Kontroversi Bendera One Piece, Apa Sih Makna di Dalamnya?

Info Terkini | 2025-08-07 08:20:12

Kontroversi pengibaran bendera One Piece di Indonesia, terutama menjelang Hari Kemerdekaan ke-80 pada 17 Agustus 2025, mencerminkan perpaduan antara budaya pop dan ekspresi sosial-politik. Bendera ini, yang dikenal sebagai Jolly Roger milik kru Bajak Laut Topi Jerami dari serial anime dan manga One Piece, memiliki makna mendalam baik dalam konteks fiksi maupun realitas sosial di Indonesia.

Dalam serial One Piece karya Eiichiro Oda, bendera Jolly Roger milik Bajak Laut Topi Jerami (Bajak Laut Topi Jerami) yang dipimpin Monkey D. Luffy memiliki desain khas: tengkorak dengan topi jerami dan tulang bersilang berlatar hitam. Simbol ini bukan sekadar identitas bajak laut, tetapi membawa makna filosofis yang mendalam:

Kebebasan Absolut: Bendera ini melambangkan perjuangan untuk hidup bebas dari melahirkan dan otoritas yang korup. Luffy dan krunya sering melawan pemerintah melawan dunia atau tokoh-tokoh kuat yang menindas, seperti dalam arc Alabasta melawan Crocodile, yang memicu perang saudara demi kekuasaan.

Solidaritas dan persahabatan: Jolly Roger mencerminkan ikatan kuat antar anggota kru, menekankan kesetiaan dan gotong royong untuk melindungi satu sama lain.

Perlawanan terhadap Ketidakadilan: Dalam cerita, bendera ini sering dikibarkan sebagai simbol perjuangan melawan ketidakadilan, seperti mengunci rakyat atau sistem yang korup.

Impian dan Keberanian: Bendera ini juga mewakilkan untuk impian yang tampak mustahil, seperti ambisi Luffy menjadi Raja Bajak Laut. Topi jerami pada bendera, warisan dari Gol D. Roger melalui Shanks, menambah dimensi simbolik tentang harapan dan kepercayaan.

Secara bersejarah, Jolly Roger adalah bendera bajak laut pada abad ke-17 hingga ke-18, digunakan untuk menakut-nakuti kapal musuh. Namun, dalam One Piece, simbol ini diubah menjadi representasi nilai-nilai positif seperti keberanian, keadilan, dan kemandirian moral.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image