Bola-Bola Beng Beng, Camilan Unik yang Menggoyang Lidah
Kuliner | 2024-11-17 07:58:45Ghina, mahasiswi STIBA Arraayah, adalah sosok yang memiliki jiwa wirausaha. Ia selalu mengamati lingkungan sekitar dan mencari peluang untuk berbisnis. Suatu hari, saat sedang asyik ngemil Beng Beng bersama teman-temannya, Ghina terbersit ide untuk membuat camilan unik dari Beng Beng.
“Kenapa nggak dibentuk bola-bola aja, ya?” pikir Ghina.
Ide itu langsung disambut antusias oleh teman-temannya. Mereka bersemangat membantu Ghina bereksperimen dengan berbagai resep dan bahan. Akhirnya, setelah melalui beberapa kali trial and error, "Bola-Bola Beng Beng" pun tercipta! Ghina langsung yakin bahwa "Bola-Bola Beng Beng" punya potensi besar di STIBA Arraayah. Mahasiswi di sana terkenal doyan ngemil, apalagi camilan manis dan cokelat. Ghina pun mulai merancang strategi pemasarannya.
“Aku harus bikin kemasannya menarik dan inovatif,” gumam Ghina. "Biar makin menggoda buat dibeli."
Ghina juga memperhitungkan biaya produksi dan potensi keuntungannya. Dengan modal awal yang relatif terjangkau, ia yakin “Bola-Bola Beng Beng” bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan. Dengan target penjualan 100 buah "Bola-Bola Beng Beng" per hari, Ghina mampu menghasilkan keuntungan sekitar Rp 25.000,- per hari. Ini membuktikan bahwa ide kreatif dan kerja keras dapat menghasilkan pendapatan yang menguntungkan. Ghina pun semakin bersemangat untuk mengembangkan usahanya dan menjadikan "Bola-Bola Beng Beng" sebagai camilan favorit di Sukabumi.
Ghina pun bersemangat untuk mewujudkan impiannya memiliki usaha sendiri. Ia percaya bahwa "Bola-Bola Beng Beng" akan menjadi camilan favorit di STIBA Arraayah dan membuka jalan menuju kemandirian finansialnya.
Kisah Ghina ini menunjukkan bahwa ide bisnis bisa datang dari mana saja, bahkan dari hal-hal sederhana seperti ngemil Beng Beng. Yang penting adalah berani berkreasi, pantang menyerah, dan punya semangat untuk meraih mimpi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.