Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diva Cantika Dwi Handayani

Pasar Lama Tangerang: Surga Makanan Belanja Ramadhan

UMKM | 2025-04-13 12:22:40

Oleh:Diva Cantika Dwi Handayani_Fakultas Ilmu Budaya_Universitas Airlangga

(Dokumentasi oleh: Selvi Larasati)

“Marhaban Ya Ramadhan”, masih dengan suasana Ramadhan tahun ini yang belum bisa dilupakan. Meskipun bulan Ramadhan telah berlalu, memori akan suasana Ramadhan selalu diingat oleh orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. Suasana bulan puasa yang hangat dengan keramaiannya selalu menjadi momen yang paling ditunggu. kebersamaan saat bulan puasa akan terasa lebih berbeda karena kebiasaan kita yang juga mengadakan bukber (buka bersama) dengan teman-teman lama yang biasanya jarang bertemu. Salah satu tempat yang dapat menambah keseruan di bulan Ramadhan adalah dengan berburu takjil di tempat-tempat yang menjajakan makanan ringan, minuman segar, dan makanan berat. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat ke Tangerang pada saat Ramadhan adalah Pasar Lama Tangerang.

Pasar Lama Tangerang adalah pasar yang terletak di Jalan Kisamaun, Sukasari, Kota Tangerang, Banten. Pasar ini merupakan pasar yang dekat dengan Stasiun Duri atau warga lokal sering menyebutnya Stasiun Tangerang. Konsep dari pasar ini adalah street food yang merujuk pada makanan atau minuman yang dijual di jalanan atau di luar ruangan serta pedagang yang menggunakan gerobak, tenda, atau kios kecil untuk menjual produknya. Pasar Lama Tangerang lebih banyak dikunjungi oleh pelanggan saat malam hari, sebab biasanya orang malas untuk ke pasar jika saat siang hari karena teriknya matahari. Tak jarang, orang yang ingin mengunjungi Pasar Lama Tangerang sebenarnya adalah orang yang sedang melancong ke tempat wisata sejarah yang berdekatan dengan pasar ini. Para pelancong biasanya mengunjungi Klenteng Boen Tek Bio dan Museum Benteng Heritage sebagai wisata sejarah.

Pasar Lama Tangerang juga merupakan ikon Kota Tangerang yang wajib dikunjungi oleh para pelancong saat ke Tangerang. Pasar Lama Tangerang selama bulan Ramadhan menawarkan suasana yang begitu khas, keramaian pasar menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman ngabuburit berburu takjil. Setiap sudut pasar dipenuhi dengan pedagang yang menjajakan berbagai makanan lezat untuk berbuka puasa. Pengunjung juga bisa menemukan berbagai pilihan takjil tradisional seperti kolak dan es buah buah. Pasar ini banyak menyediakan jajanan dari yang asin hingga manis. Beberapa jajanan asin yang ada di pasar ini antara lain gorengan, takoyaki, toge goreng, bakso goreng, telur gulung bihun, pangsit chili oil, cireng isi ayam, sate bakso bakar, pempek hingga makanan berat seperti nasi dan tambahan lauk sedangkan untuk makanan manisnya ada kue love cheese, mochiland mochi ala daifuku, kue podeng kelapa legend yang telah berjualan selama 13 tahun, hingga makanan manis viral pisang goreng Aa Asep yang wajib dimakan saat hangat agar tetap nikmat.

Harga makanan yang dijual di Pasar Lama juga relatif terjangkau, membuatnya menjadi destinasi belanja yang populer selama Ramadhan. Tradisi berburu takjil di sini menjadi ritual yang penuh kegembiraan bagi keluarga atau teman-teman yang ingin mengisi waktu luang berburu takjil sebelum berbuka bersama. Meskipun pasar ini ramai pengunjung yang datang dapat menikmati pengalaman berbelanja yang menyenangkan dengan memperhatikan waktu agar terhindar dari keramaian yang terlalu padat. Pasar ini buka mulai pukul 15:00–22:00 WIB dan waktu yang tepat untuk berkunjung ke pasar ini adalah sore sekitar jam 16:00 karena pada saat jam tersebut, pengunjung belum begitu memadati jalanan untuk berburu takjil. Mengunjungi Pasar Lama Tangerang bukan hanya soal kuliner dan belanja, tetapi juga soal pengalaman yang didapat setelah berada di tengah keramaiannya. Selain jajanan khas Ramadhan, pengunjung dapat melihat bagaimana kehidupan sehari-hari penduduk lokal yang sudah berjualan bertahun-tahun di pasar ini.

Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, dan Pasar Lama Tangerang menjadi pilihan tepat bagi banyak keluarga yang ingin berbuka puasa bersama. Banyak pilihan makanan yang dapat dinikmati secara bersamaan, selain itu konsep street food yang diusung dapat menjadi bagian dari keseruan yang nantinya akan berdesakan dengan orang juga saling bergandengan tangan agar tidak terpisah dari rombongan. Pasar Lama Tangerang juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas kuliner yang ingin mengeksplorasi berbagai rasa. Pasar Lama Tangerang juga sering dikunjungi oleh selebgram yang berfokus menyajikan konten kuliner dan tiktokers kuliner.

Keadaan Pasar Lama Tangerang di bulan Ramadhan begitu hidup dengan keramaian yang tak pernah sepi. Sepanjang jalan, ratusan pengunjung berjalan kaki menikmati berbagai pilihan makanan yang dijajakan. Lampu-lampu terang yang menggantung di sepanjang pasar memberikan sentuhan magis yang menambah pesona pasar ini di malam hari. Salah satu hal yang sangat terasa di Pasar Lama Tangerang adalah keberagaman yang ada. Pedagang dan pengunjung yang berasal dari berbagai latar belakang berbaur di pasar ini. keanekaragaman makanan yang ditawarkan, Pasar Lama menjadi bukti nyata bahwa kuliner bisa menjadi jembatan untuk saling mengenal satu sama lain, sambil menikmati jajanan dengan rasa yang berbeda-beda.

Pasar Lama Tangerang tidak hanya dikenal sebagai pusat kuliner, tapi juga sebagai bagian dari sejarah perkembangan kota Tangerang. Selain suasana kulinernya, Pasar Lama juga menawarkan pengalaman budaya khas Ramadhan, seperti lantunan lagu-lagu religi dari pengeras suara toko-toko. Momentum Ramadhan juga menjadi angin segar bagi para pedagang lokal. Banyak UMKM musiman yang memanfaatkan momen ini untuk berjualan, mulai dari makanan berat, jajanan, hingga minuman segar. Ini bukan hanya tentang aktivitas jual beli, tapi juga tentang bagaimana ekonomi rakyat benar-benar digerakkan dari tingkat paling bawah. Mengunjungi Pasar Lama Tangerang di bulan Ramadhan bukan hanya tentang memuaskan perut, tapi juga tentang pengalaman yang menyentuh hati, penuh suasana, rasa, dan cerita yang tak terlupakan. Tempat ini menjadi simbol bagaimana sejarah, budaya, dan kehidupan modern bisa hidup berdampingan secara harmonis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image