Tipologi Belajar Anak Didik dan Perbedaan Individual
Pendidikan dan Literasi | 2024-11-08 06:42:26Tipologi pembelajaran adalah pengelompokan siswa berdasarkan cara mereka memperoleh, mengorganisasikan, dan mengolah informasi selama proses pembelajaran. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menjelaskan tipologi ini bertujuan untuk menyederhanakan proses belajar mengajar dengan memperhatikan cara belajar setiap individu.
Siswa memproses informasi secara berbeda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik fisik dan psikologis serta pengaruh lingkungan.
Dalam konteks ini, memahami perbedaan individu sangatlah penting. Semua siswa adalah unik dan mempunyai karakteristik serta kemampuan yang berbeda-beda.
Faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain faktor bawaan (genetik) dan lingkungan. Faktor bawaan mengacu pada aspek biologis yang diwarisi dari orang tua, sedangkan faktor lingkungan meliputi status sosial ekonomi, budaya, urutan lahir, dan berbagai pengalaman hidup. Misalnya, dua anak dari latar belakang sosial yang berbeda mungkin memiliki gaya belajar yang berbeda karena gaya pengasuhan orang tua mereka dan pengaruh pengalaman orang tua mereka.
Salah satu konsep penting dalam memahami perbedaan belajar individu adalah adanya perbedaan gaya belajar di antara siswa.
Gaya belajar ini dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: visual, auditori, dan kinestetik.
Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah memahami informasi melalui gambar, diagram, atau teks. Mereka cenderung lebih suka membaca atau melihat topik dalam format visual, seperti peta konsep atau slide presentasi. Misalnya, jika seorang guru mengajar tentang proses alam, penggunaan gambar dan diagram bisa sangat membantu siswa tipe ini.
Siswa dengan gaya belajar auditori sekarang lebih menyukai belajar dengan mendengarkan. Anda dapat memahami informasi dengan lebih mudah dengan mendengarkan penjelasan, diskusi, atau rekaman audio. Artinya, ceramah dan diskusi kelas lebih efektif dalam meningkatkan pendengaran Anda dibandingkan sekadar membaca buku teks. Sebagai contoh, seorang siswa yang kesulitan mengingat materi dapat diberikan rekaman suara atau penjelasan lisan dari guru yang dapat mereka dengarkan berulang kali di rumah.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar melalui tindakan atau pengalaman langsung. Siswa tipe ini lebih mudah memahami konten ketika dia berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan eksperimen. Misalnya, dalam mempelajari hukum gerak, guru bisa mengajak siswa untuk mengamati atau mencoba eksperimen fisika yang melibatkan gerakan nya
Untuk mengatasi perbedaan gaya belajar ini, penting bagi guru untuk mengenali keberagaman di dalam kelas mereka.Memahami gaya belajar yang berbeda memungkinkan guru mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif. Pembelajaran yang dibedakan, atau pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya dan kebutuhan siswa, adalah kunci untuk mengelola perbedaan-perbedaan ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.