Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adeummunasywah Adeummunasywah

Islam Tangkal Covid-19 Varian Omicron

Info Terkini | Friday, 04 Feb 2022, 06:04 WIB

Islam tangkal covid-19 varian omicron

Oleh: Heni Nuraeni

Awal 2022 dunia menampakkan kegagalan sistem sekuler kapitalistik dalam menghentikan sebaran virus. Karena ketidakseriusan pemerintah dalam menghadapi wabah, maka wabah dengan cepat kembali hadir di berbagai negara.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah yang terkonfirmasi memiliki pasien COVID-19 varian Omicron dapat dilakukan.

Ini dinilai penting untuk mencegah penyebaran Omicron yang lebih luas.

"Ini tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah mengecilkan kasus hariannya. Yaitu dengan cara pembatasan sosial. Bukan lockdown mikro. Kalau misalnya Jakarta artinya seluruh wilayah -Jakarta melakukan lockdown," kata Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono di Jakarta, Jumat (28/1/2022).JAKARTA, FIN.CO.ID.

Hal ini wajar karena sistem yang dipakai oleh hampir seluruh dunia adalah kapitalisme-sekulerisme. Sistem yang sama sekali tidak mengedepankan rakyat. Melainkan mengikuti apa yang diperintahkan kaum kapital. Pemerintah dalam sistem ini cenderung setengah hati dalam mengatasi wabah. Hal ini dibuktikan dengan cepatnya virus menyebar dari negara satu ke negara lain.

Karena lambannya penanganan dan karantina, covid-19 varian omicron terus bermunculan. Dengan begini, akan banyak korban yang berjatuhan. Masalah lain juga terus bermunculan karena dampak dari covid-19 varian omicron. Seperti ancaman resesi, pendidikan terhambat, dan sebagainya. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, harus ada solusi tuntas yang dapat mengatasi beragam masalah yang melilit ini.

Solusi terbaik adalah dengan menerapkan sistem Islam, yakni Khilafah. Dalam sejarahnya, Khilafah telah membuktikan kehebatannya dalam mengatasi wabah. Cara Khilafah dalam menghentikan penularan dan mutasi virus adalah memisahkan orang sakit dan sehat sejak awal. Jika ada orang dalam Daulah (negara) Khilafah yang telah terkena wabah, maka Khalifah akan memisahkannya dari orang yang sehat.

Kemudian Khalifah memberikan batasan wilayah wabah yang akan ditutup. Agar orang dalam wilayah wabah tidak keluar dan tidak ada yang masuk ke dalam wilayah wabah. Dengan demikian, wabah tidak akan menyebar kewilayah lain dan Khalifah lebih fokus untuk menangani wilayah yang terdampak.

Khalifah akan memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan gratis kepada rakyatnya yang terjangkiti virus. Namun, dalam pelayanan kesehatan ini, Daulah tidak akan menzalimi tenaga medis seperti halnya sekarang. Rakyat pun akan menuruti kebijakan Daulah untuk melakukan protokol kesehatan atas dasar keimanannya dalam mematuhi pemimpin. Khalifah juga akan memberikan dukungan berupa dana dalam rangka melakukan riset untuk menemukan vaksin yang tepat. Setelah ditemukannya vaksin, maka vaksin akan diberikan kepada rakyat secara cuma-cuma. Dengan metode yang begitu apik ini, sudah dapat dipastikan bahwa sebuah wabah tidak akan menjadi pandemi.

Wallahu A'lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image