Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Noor Lailaa Safitri

Pintar Menjanjikan Kesuksesan?

Eduaksi | Tuesday, 25 Jun 2024, 06:29 WIB
Sumnber: dokumen pribadi
Sumnber: dokumen pribadi

Tidak sepenuhnya benar jika orang malas biasanya akan dianggap sulit untuk meraih kesuksesan. Apakah opini tersebut akan selamanya benar? Tidak, coba kita analisa pada tokoh-tokoh besar dunia seperti; Newton, Einsten, dan Picaso yang terkenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki sikap malas. Terkadang rasa malas juga berpengaruh dan berkontribusi bagi kesuksesan kita semua. Beberapa bulan ini topik yang sedang panas di timeline media sosial saya adalah tentang kesuksesan milik semua orang bukan hanya orang yang pintar dan memiliki gen kaya raya.

“Keberhasilan bukanlah milik orang pintar, keberhasilan adalah untuk mereka yang senantiasa berusaha.”- B.J. Habibie. Coba kita resapi dari untaian kata Bapak Presiden RI yang ke-3. Lantas mengapa kita harus insecure untuk sukses, dengan alasan bukan dari keluarga yang kaya, bukan termasuk orang yang pintar, bukan dari seseorang yang mempunyai bakat, dll. Padahal sebenarnya kesuksesan tidak ditentukan oleh itu semua, melainkan ditentukan oleh sekarang, apa speednya, dan bagaimana kesungguhan seseorang dalam berusaha, jangan menjadi seseorang yang sudah mempunyai berbagai modal tersebut tetapi seseorang tersebut tidak menggunakan seluruh potensinya.

Lalu bagaimana cara kita untuk mendapatkan kesuksesan itu? Menurut saya kuncinya itu ada di mindset. Kenapa harus mindset karena orang yang sukses itu memiliki mindset untuk bertumbuh baik, nah karena itu juga kecerdasan mereka juga berkembang. Berbeda pada orang yang pintar biasanya mereka terjebak dalam mindsetnya dan tidak berkembang. Bahkan sering kita temukan orang yang pintar namun suksesnya biasa saja tapi kita bisa menemukan orang yang biasa-biasa saja tapi suksesnya luar biasa itu karena apa? Karena mereka disiplin dalam berusaha. Akan tetapi dengan berusaha juga harus diimbangi dengan adanya do'a. Karena usaha saja tidak akan mencukupi untuk menuju kesuksesan.

Lalu kapan kita harus memulai itu semua? Ya sekarang, kita sebagai gen Z harus memulai dari sekarang untuk mencapai kesuksesan. Disini saya juga menegaskan pada gen Z bahwa kesuksesan itu tidak hanya diukur berdasarkan nilai, melainkan diukur berdasarkan kesungguhannya. Andaikan satu jalan ketutup percayalah masih ada sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu jalan lainnya yang kebuka.

Setelah kita bersungguh-sungguh untuk mencapai kesuksesan kita juga jangan sampai lupakan adanya Allah disisi kita. Karena usaha tanpa do’a pun akan sia-sia. Percayalah berserah diri saja sama Allah, yakinlah Allah bisa nge-redirect kita kearah yang lebih baik. Kita perumpamakan saja kayak gini kamu naik kapal tapi kamu nggak kenal nahkodanya tapi kamu percaya sampai tujuan , kamu naik pesawat tapi kamu nggak kenal pilotnya tapi kamu yakin dia tidak mencelakanmu, kamu naik kereta api tapi nggak kenal masinisnya tapi kamu merasa aman nah sama halnya di kehidupan kamu kenal tuhan kamu tahu, tapi kenapa masih ada yang meninggalkannya hanya karena tujuan itu segera tercapai padahal di kehidupan ini agar hidup merasa aman yakin dengan semua keadaan dan tujuan itu mudah; maka hadirkan, tunda dan penuhi. Yakni tunda segala aktivitas dan penuhi setiap panggilannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image