Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Virus B, Versi Monyet dari Herpes Manusia

Info Sehat | Sunday, 21 Apr 2024, 10:56 WIB
Monyet dapat menularkan virus B ke manusia. Foto: AP via euronews.com.

KASUS penularan langka virus B ke manusia, yang juga dikenal sebagai herpes B atau "virus monyet," telah dikonfirmasi di Hong Kong. Demikian menurut otoritas kesehatan lokal.

Pusat Perlindungan Kesehatan di Hong Kong telah mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia 37 tahun "dengan riwayat kesehatan baik" awalnya dirawat di unit gawat darurat Rumah Sakit Yan Chai pada tanggal 21 Maret untuk mengobati "demam dan penurunan tingkat kesadaran".

Namun, kemudian ia mengalami kondisi kritis dan dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif di mana ia sedang menjalani perawatan. Pria itu dilaporkan terluka oleh monyet liar di Taman Kam Shan Hong Kong, sebuah bukit yang juga dikenal sebagai Bukit Monyet, pada akhir Februari 2024.

Tes yang dilakukan oleh Pusat Perlindungan Kesehatan Hongkong memastikan bahwa pasien tersebut menderita virus B.

Apa itu virus B?

Juga dikenal sebagai virus herpes simiae, virus B ditemukan pada monyet makaka dan merupakan penyakit zoonotik -- ditularkan dari hewan ke manusia - seperti rabies atau Trichinella.

Secara sederhana, virus B adalah versi monyet dari herpes manusia. Virus B bersifat mematikan tidak hanya bagi spesies lain seperti simpanse tetapi juga bagi manusia.

Virus ini ditemukan dalam air liur, urine, dan tinja monyet makaka yang terinfeksi, dengan gigitan atau goresan mampu menyebabkan transmisi dari hewan ke manusia. Begitu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Virus juga dapat ditularkan dengan lewat jaringan monyet yang terinfeksi ke dalam kulit yang terluka atau ke mata, hidung, atau mulut seseorang, menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi, tergores atau terpotong oleh permukaan yang terkontaminasi seperti kandang, atau terpapar otak, sumsum tulang belakang, atau tengkorak monyet yang terinfeksi.

"Pada tahun 1997, seorang peneliti meninggal karena infeksi virus B setelah cairan tubuh dari monyet yang terinfeksi menyiprat matanya," menurut CDC.

Namun, virus B pada manusia tetap sangat jarang, dengan 50 kasus dilaporkan -- di antaranya 21 fatal -- sejak penemuan pada tahun 1932. Lebih lanjut, hanya satu kasus infeksi manusia ke manusia yang pernah didokumentasikan, menurut CDC.

"Kebanyakan orang tidak akan bersentuhan dengan monyet, sehingga risiko mereka terinfeksi virus B sangat rendah," demikian disebutkan CDC, dengan menyatakan bahwa mereka yang bekerja dengan hewan seperti dokter hewan atau pekerja laboratorium berisiko lebih tinggi.

Apa saja gejala virus B?

Jika Anda telah kontak dengan monyet makaka atau permukaan yang terinfeksi oleh mereka, CDC merekomendasikan untuk memperhatikan gejala hingga sebulan setelah terpapar.

Tanda-tanda yang muncul menyerupai gejala flu dan termasuk demam dan menggigil, nyeri otot, kelelahan, dan sakit kepala, dengan lesi kulit atau luka, sesak napas, mual, nyeri perut.

"Mungkin saja orang mengalami infeksi virus B ringan atau tidak ada gejala. Namun, tidak ada penelitian atau bukti mengenai hal ini," jelas CDC.

Diagnosis dini penting untuk menghindari perkembangan virus ke sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan ensefalitis yakni peradangan otak dan sumsum tulang belakang.

Ini dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen, masalah dengan koordinasi otot, dan dalam beberapa kasus, kematian.

Bagaimana mendeteksi dan mengobati gejala virus B?

Otoritas merekomendasikan mencuci daerah yang kontak atau terluka dengan sabun selama sekitar 15 menit dan membilasnya dengan air selama 15 menit lagi. Bantuan medis juga harus dicari.

Sampel yang diuji dengan tes reaksi rantai polimerase (PCR) dapat mendeteksi keberadaan virus B pada manusia.

Namun, CDC menyarankan agar tidak melakukan tes selama paparan karena "tindakan pengambilan bisa mendorong virus infeksi masuk lebih dalam ke dalam luka".

Tidak ada vaksin untuk melindungi dari virus B tetapi pengobatan dengan obat antivirus -- seperti Aciclovir yang digunakan untuk mengobati herpes pada manusia -- dapat membantu dan diresepkan berdasarkan kasus.

Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong menyatakan penyelidikan epidemiologis "sedang berlangsung" dan menyarankan orang untuk menjauhi monyet liar dan menahan diri dari memberi makan mereka.

Kasus penularan virus B dari hewan kemanusia adalah infeksi virus monyet pertama yang dilaporkan di Hong Kong, tetapi kasus sebelumnya telah dilaporkan di AS, di mana penyakit ini ditemukan, di Jepang pada tahun 2019, dan di Tiongkok daratan pada tahun 2021.

Sumber: Euro News

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image