Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Massita

Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Ketenagakerjaan

Eduaksi | Sunday, 21 Apr 2024, 06:54 WIB
https://m.antaranews.com/amp/berita/2779873/bi-uang-beredar-tumbuh-125-persen-sejalan-dengan-akselerasi-kredit
https://m.antaranews.com/amp/berita/2779873/bi-uang-beredar-tumbuh-125-persen-sejalan-dengan-akselerasi-kredit

Pengaruh kebijakan moneter terhadap ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar, suku bunga, dan inflasi guna mencapai tujuan perekonomian yang diinginkan.

Salah satu pengaruh kebijakan moneter terhadap ketenagakerjaan adalah melalui pengaruh suku bunga. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, maka hal ini akan membuat pinjaman menjadi lebih mahal sehingga mendorong konsumen dan perusahaan untuk mengurangi pengeluaran. Hal ini dapat berdampak pada penurunan produksi barang dan jasa sehingga perusahaan melakukan pemotongan tenaga kerja.

Selain itu,pengaruh kebijakan moneter terhadap ketenagakerjaan juga terjadi melalui pengaruh inflasi. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang meningkat, perusahaan cenderung untuk menaikkan harga barang dan jasa mereka. Kenaikan harga tersebut dapat membuat daya beli masyarakat menurun sehingga perusahaan harus mengurangi produksi dan mengurangi jumlah tenaga kerja.

Pada umumnya, kebijakan moneter yang longgar di mana bank sentral menurunkan suku bunga dan memperbesar jumlah uang yang beredar cenderung akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini karena penurunan suku bunga akan mendorong konsumsi dan investasi, sehingga membuat perusahaan-perusahaan lebih banyak merekrut karyawan baru.

Namun, kebijakan moneter yang terlalu longgar juga bisa berdampak buruk terhadap ketenagakerjaan, terutama jika diikuti dengan tingkat inflasi yang tinggi. Inflasi yang tinggi akan membuat daya beli masyarakat menurun, sehingga perusahaan-perusahaan bisa kesulitan untuk membayar gaji karyawannya atau melakukan pemotongan karyawan.

Sebaliknya, kebijakan moneter yang ketat di mana bank sentral menaikkan suku bunga dan memperkecil jumlah uang yang beredar cenderung akan menekan aktivitas ekonomi dan meningkatkan tingkat pengangguran. Perusahaan-perusahaan bisa mengurangi produksi dan melakukan pemotongan karyawan untuk mengurangi biaya operasional akibat kenaikan suku bunga.

Dengan demikian, kebijakan moneter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketenagakerjaan. Oleh karena itu, bank sentral harus berhati-hati dalam menetapkan kebijakan moneter agar dapat menjaga stabilitas ekonomi dan ketenagakerjaan di suatu negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image