Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abdul Fikar

Jadi Kepala Sekolah Harus dari Guru Penggerak, Betul Gak sih?

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 26 Mar 2024, 16:39 WIB

Pendidikan Guru Penggerak adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas Guru di suatu daerah. Biasanya, program ini mencakup pelatihan dalam berbagai bidang, seperti pengembangan kurikulum, metode pengajaran yang inovatif, manajemen kelas, dan pembelajaran berbasis teknologi. Dengan menjadi bagian dari pendidikan Guru Penggerak angkatan 3 (tiga) di Kabupaten Karawang, saya memiliki kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik murid secara efektif.

Foto Ilustrasi Guru (Sumber https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/18/150000871/dirjen-gtk--program-guru-penggerak-bawa-4-perubahan-pola-pikir?page=all#google_vignette)

Selama mengikuti program tersebut, saya terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pelatihan praktis, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif. Selain itu, saya juga memiliki kesempatan untuk bertukar pengalaman, berbagi praktik baik dengan rekan-rekan seprofesi dan mendapatkan wawasan baru tentang pendidikan.

Selain itu berpartisipasi dalam program Guru Penggerak dapat memberikan banyak keuntungan bagi Guru. Berikut beberapa di antaranya:

1. Peningkatan Keterampilan Pedagogis: Program Guru Penggerak seringkali mencakup pelatihan intensif dalam berbagai aspek pendidikan, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, strategi pengajaran yang inovatif, manajemen kelas yang efektif, dan penilaian pembelajaran. Ini membantu Guru meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajar dan mendukung perkembangan siswa.

2. Jaringan lebih luas: Mengikuti program Guru Penggerak memungkinkan Guru untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan rekan-rekan seprofesi dari berbagai sekolah dan tingkatan pendidikan. Ini membuka peluang untuk bertukar pengalaman, mendapatkan wawasan baru, dan membangun jaringan profesional yang kuat.

3. Akses ke Sumber daya Tambahan: Program Guru Penggerak sering kali memberikan akses tambahan ke sumber daya pendidikan, termasuk materi pelatihan, perangkat lunak pendidikan, dan dukungan teknis. Hal ini dapat membantu Guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang lebih efektif.

4. Pengakuan dan Penghargaan: Menjadi bagian dari program Guru Penggerak sering kali dianggap sebagai prestasi yang membanggakan dalam karir seorang Guru. Ini dapat memberikan pengakuan atas dedikasi dan komitmen mereka terhadap profesi pendidikan.

5. Peluang Pengembangan Karir: Melalui program Guru Penggerak, Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan memperluas jangkauan karir mereka. Ini bisa membuka pintu bagi peluang promosi di sekolah atau kesempatan untuk terlibat dalam proyek-proyek pendidikan yang lebih besar.

6. Dampak Positif pada Murid: Akhirnya, keuntungan utama dari program Guru Penggerak adalah dampak positifnya pada siswa. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, Guru dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif bagi siswa mereka, membantu mereka mencapai potensi mereka yang penuh.

Hal yang penting untuk diperhatikan selama program ini adalah aktif dalam partisipasi, bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam praktik sehari-hari di kelas dan sekolah. Dengan demikian, sebagai Guru kita dapat mengoptimalkan manfaat dari program pendidikan Guru Penggerak dan berkontribusi secara positif terhadap kemajuan Pendidikan, khusunya di sekolah sendiri dan Kabupaten Karawang.

Apakah untuk menjadi Kepala Sekolah harus dari Guru Penggerak? Jawabannya adalah tidak selalu, hanya saja diprioritaskan ketika syarat yang lainnya sudah terpenuhi. Meskipun memiliki Kepala Sekolah yang berasal dari kalangan Guru Penggerak dapat menjadi nilai tambah bagi sebuah sekolah. Memilih Kepala Sekolah haruslah berdasarkan berbagai pertimbangan yang meliputi kualifikasi, pengalaman, kepemimpinan, dan visi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan sekolah.

Berikut adalah beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih Kepala Sekolah:

1. Kualifikasi dan Pengalaman: Kepala Sekolah harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sesuai dengan tuntutan jabatan tersebut. Ini bisa mencakup pendidikan formal, pengalaman dalam manajemen sekolah dan rekam jejak kepemimpinan yang kuat.

2. Kepemimpinan yang efektif: Kemampuan untuk memimpin, memotivasi, dan menginspirasi staf dan siswa sangat penting. Seorang Kepala Sekolah harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat untuk memastikan efektivitas operasional sekolah dan keberhasilan siswa.

3. Keterlibatan dalam pengembangan Keprofesionalan: Kepala Sekolah yang mendukung pengembangan profesional Guru dan staf sekolah merupakan aset yang berharga. Mereka harus dapat menciptakan lingkungan di mana staf merasa didukung dan didorong untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

4. Visi Pendidikan yang Jelas: Kepala Sekolah harus memiliki visi yang jelas tentang arah pendidikan sekolah dan kemampuan untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi untuk mencapai visi tersebut.

5. Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi: Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik untuk bekerja sama dengan staf, siswa, orang tua, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan sekolah.

6. Dukungan dari Stakeholder: Akhirnya, penting untuk mempertimbangkan pandangan dan dukungan dari stakeholder sekolah, termasuk staf, orang tua, dan masyarakat setempat, dalam proses pemilihan Kepala Sekolah.

Jadi, sementara memiliki Kepala Sekolah yang berasal dari kalangan Guru Penggerak, bisa menjadi nilai tambah dan diprioritaskan ketika syarat yang lainnya sudah terpenuhi, karena hal ini bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih Kepala Sekolah. Hal yang terpenting adalah menemukan pemimpin yang paling cocok untuk memimpin sekolah sesuai dengan kebutuhan dan visi pendidikan mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image