Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Tips Khusus Bagi Penderita Diabetes Mellitus di Bulan Puasa Ramadhan

Eduaksi | Monday, 25 Mar 2024, 13:50 WIB
Tips berpuasa bagi penderita Diabetes Mellitus di bulan Ramadhan/Foto : Allo Dokter

Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban umat Islam di seluruh dunia. Namun, penderita diabetes harus melakukan beberapa persiapan sebelum berpuasa agar terhindar dari komplikasi yang mengancam kesehatan akibat gangguan proses metabolisme.

Penderita diabetes umumnya diperbolehkan berpuasa asalkan kadar gula darahnya terkontrol dengan baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti jantung atau ginjal.

Penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, dan pengobatan saat berpuasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi seperti penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba (hipoglikemia) atau kenaikan kadar gula darah yang sangat tinggi (hiperglikemia).

Gejala yang dapat timbul akibat hipoglikemia dan hiperglikemia antara lain sakit kepala, pusing, lemas, sering haus, kejang, bahkan kehilangan kesadaran. Keduanya merupakan kondisi berbahaya bagi penderita diabetes dan memerlukan penanganan segera.

Tips Puasa Bagi Penderita Diabetes Berikut beberapa tips puasa yang aman bagi penderita diabetes.

Jangan lewatkan sahur. Kita sering tidak sempat menyantap makanan sahur yang dimakan pagi-pagi sekali. Jika Anda seorang penderita diabetes, sebaiknya jangan melewatkan waktu sahur agar Anda memiliki cukup energi saat berpuasa dan tidak terkena hipoglikemia.

Lanjutkan makan tiga kali sehari. Sarapan pagi dapat diganti dengan makan sahur, makan siang dapat diganti dengan makan berbuka, dan makan malam dapat disantap setelah shalat Tarawih. Jika ingin makan sahur, dianjurkan memakannya mendekati waktu Imsak atau Subuh.

Namun, jika Anda memutuskan untuk berbuka puasa, sebaiknya lakukan sesegera mungkin. Hal ini dilakukan agar kadar gula darah tidak turun dalam jangka waktu lama. Hindari makan berlebihan atau berbuka puasa Mengonsumsi makanan yang tepat sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah dan berat badan.

Meski tubuh sedang lapar, disarankan untuk tidak makan terlalu banyak di akhir puasa. Mulailah dengan Takjil dan makan makanan seimbang dan bergizi dalam jumlah yang cukup.

Makan makanan tinggi serat. Makanan kaya serat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Disarankan untuk memperbanyak makan makanan berserat seperti nasi merah, gandum, sayur mayur, dan buah-buahan saat sahur.

Hindari makanan yang digoreng dan terlalu manis. Makan gorengan menyebabkan lemak menumpuk di dalam tubuh, yang secara tidak langsung meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, penderita diabetes juga disarankan menghindari makan makanan terlalu manis untuk membantu menstabilkan kadar gula darah.

Minum air putih yang cukup Minum air putih yang cukup penting untuk mencegah dehidrasi. Disarankan agar Anda minum air putih dibandingkan minuman manis atau berkafein seperti kopi atau teh. Minuman yang mengandung kafein dapat menyebabkan Anda lebih sering buang air kecil sehingga menyebabkan dehidrasi.

Periksa kadar gula darah secara rutin Anda dapat memeriksa kadar gula darah di rumah dengan menggunakan Alat Pengukur Glukosa Darah. Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan 2 hingga 4 kali sehari: setelah sahur, saat puasa, dan setelah berbuka. Hal ini penting untuk menghindari hipoglikemia atau hiperglikemia. Jika kadar gula darah Anda di bawah 70 mg/dL atau di atas 300 mg/dL, sebaiknya hentikan puasa Anda.

Olah raga saat puasa baik untuk kesehatan, asalkan tidak berlebihan. Pada penderita diabetes, aktivitas fisik berlebihan dapat menyebabkan hipoglikemia. Sholat Tarawih yang dilakukan di akhir puasa dapat dijadikan sebagai olah raga sekaligus ibadah.

Minum obat sesuai petunjuk dokter Penderita diabetes harus tetap meminum obat yang diresepkan dokter selama berpuasa. Jika perlu, dokter Anda akan menyesuaikan rejimen pengobatan Anda agar sesuai dengan rencana diet Anda selama bulan puasa.

Karena kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda, kami sangat menyarankan agar Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum berpuasa. Tes harus dilakukan minimal 2 bulan sebelum awal bulan puasa.

Dokter kita akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kadar gula darah Anda dan menentukan apakah tubuh Anda cocok untuk berpuasa. Selama kadar gula darah Anda terkontrol dengan baik, puasa bisa dilakukan tanpa kendala.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa manfaat Puasa ramadhan sangat baik bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama pada penderita Diabetes Mellitus asalkan dilakukan dengan baik dengan tetap disiplin menjaga pola makan serta minum obat secara teratur.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image