Ada 9.936 Bahan Kimia dalam Kemasan Plastik Makanan, Bagaimana Dampaknya?
Gaya Hidup | 2024-04-27 19:09:55PENELITIAN terbaru oleh Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) mengungkapkan sebuah kebenaran mengejutkan: kemasan makanan plastik kita mengandung ribuan bahan kimia berbeda yang mungkin menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.
Para ilmuwan menemukan ada 9.936 bahan kimia yang berbeda dalam satu produk plastik yang digunakan untuk mengemas makanan. Temuan ini menunjukkan celah yang besar dalam pemahaman kita tentang komposisi kimia yang tepat dari barang-barang plastik sehari-hari dan dampak potensialnya terhadap kesejahteraan kita.
"Plastik adalah materi yang sangat kompleks yang dapat mengandung banyak bahan kimia berbeda, beberapa di antaranya dapat berbahaya. Hal ini juga berlaku untuk kemasan makanan plastik," kata Martin Wagner, seorang profesor NTNU yang ahli dalam bahan kimia plastik, yang dikutip earth.com.
Banyak bahan kimia yang diidentifikasi dalam kemasan makanan plastik tidak hanya elemen pasif; bahan-bahan itu secara aktif mengganggu fungsi tubuh yang penting. Gangguan ini dapat memiliki efek kesehatan yang mendalam dan berpotensi jangka panjang.
Mengganggu metabolisme
Metabolisme pada dasarnya adalah mesin tubuh kita. Ia mengubah makanan yang kita makan menjadi energi, menggerakkan proses seluler, dan mengatur bagaimana nutrisi disimpan dan digunakan.
Sistem kompleks ini disetel dengan baik, memastikan bahwa tubuh kita berfungsi secara efisien. Namun, bahan kimia yang terlepas dari kemasan makanan plastik dapat mengganggu sistem ini.
Misalnya, beberapa bahan kimia dapat meniru atau menghalangi sinyal hormonal alami yang mengontrol metabolisme. Gangguan ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi metabolisme, mempengaruhi tingkat energi, pengelolaan berat badan, dan kesehatan secara keseluruhan.
Hormon memainkan peran kunci dalam mengatur hampir setiap fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan suasana hati. Hormon bertindak sebagai pesan, mengirim sinyal ke seluruh tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan menanggapi perubahan lingkungan.
Namun, bahan kimia yang ditemukan dalam kemasan plastik dapat mengganggu keseimbangan yang halus ini. Beberapa bahan kimia bertindak sebagai pengganggu endokrin, yang berarti mereka dapat meniru atau menghambat hormon alami.
Ketika bahan kimia ini memasuki tubuh, mereka dapat mengikat reseptor hormon, menghalangi pesan hormon alami, atau mengubah produksi hormon yang normal.
Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari masalah perkembangan dan masalah reproduksi hingga disfungsi sistem kekebalan tubuh dan perubahan perilaku.
"Dalam sebagian besar produk plastik ini, kami menemukan bahan kimia yang dapat memengaruhi sekresi hormon dan metabolisme," kata Wagner.
Kita mungkin selama ini berpikir bahwa plastik tidak berbahaya. Namun, seperti yang ditunjukkan dalam studi NTNU terbaru lainnya, para ilmuwan menemukan bahwa beberapa kombinasi bahan kimia plastik dapat mempengaruhi bagaimana tubuh kita mengirim dan menerima sinyal.
Temuan ini menunjukkan bahwa dampak plastik melebihi sekadar penampungan barang. Sebaliknya, plastik secara aktif terlibat dalam proses biologis, yang berpotensi menyebabkan serangkaian efek yang tidak diinginkan.
Implikasinya di sini sangat jelas: plastik, jauh dari netral secara kimia, membawa berbagai senyawa aktif yang dapat mengganggu operasi paling mendasar tubuh kita.
Meskipun penemuan bahan kimia berbahaya dalam kemasan makanan plastik memang mengkhawatirkan, penting untuk diingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk membuat pilihan yang mengurangi paparan kita dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Memilih alternatif yang lebih aman
Wadah kaca atau baja dianggap sebagai pilihan yang paling aman. Material-material ini bersifat inersia, yang berarti wadah tersebut tidak bereaksi dengan makanan yang disimpan di dalamnya.
Kaca dan baja adalah bahan yang tahan lama, dapat digunakan kembali, dan bebas dari bahan kimia yang biasanya ditemukan dalam plastik. Menggunakan wadah kaca atau baja untuk penyimpanan makanan sehari-hari dan persiapan makanan dapat secara signifikan mengurangi paparan kita terhadap bahan kimia yang berpotensi berbahaya.
Hindari memanaskan makanan dalam plastik
Ketika plastik dipanaskan, baik dalam microwave atau dengan cara lain, hal itu meningkatkan kemungkinan pelepasan bahan kimia. Untuk menghindari risiko ini, jangan pernah menggunakan wadah plastik untuk memanaskan makanan di microwave. Sebaliknya, pindahkan makanan ke wadah kaca atau keramik yang dirancang untuk menahan suhu tinggi.
Martin Wagner dan timnya percaya masalahnya bukanlah plastik itu sendiri, tetapi bahan kimia yang ditambahkan ke dalamnya. Dengan penelitian lebih lanjut tentang bahan kimia mana yang menimbulkan ancaman terbesar, suatu hari nanti kita mungkin akan memiliki kemasan plastik yang benar-benar aman - sebuah kemenangan bagi kesehatan dan lingkungan kita.
Meskipun kita masih belum mengetahui efek jangka panjang dari paparan konstan terhadap bahan kimia ini, para ilmuwan di NTNU percaya bahwa sekaranglah saatnya untuk mengubah total produksi plastik kita.
"Pembaruan temuan ini dan sebelumnya menunjukkan bahwa plastik menghadapkan kita pada bahan kimia berbahaya. Mereka mendukung teori bahwa kita perlu mendesain ulang plastik untuk membuatnya lebih aman," ungkap Wagner.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.