Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aulia Siti Farihah

Bagaimana Teknologi Iradiasi Daur Ulang Plastik Memengaruhi Kesehatan Masyarakat?

Riset dan Teknologi | 2025-01-06 09:21:50

Sampah plastik masih menjadi salah satu tantangan lingkungan yang paling mendesak di Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2024, jumlah sampah plastik yang terkumpul di bank sampah nasional mencapai 38,8 ribu ton. Namun, hanya 5,86% atau sekitar 2,27 ribu ton yang berhasil dikelola, sedangkan 94,14% atau 36,53 ribu ton lainnya tidak terkelola. Masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat Indonesia.

Ilustrasi Sampah Plastik. Photo by mali maeder: https://www.pexels.com/photo/assorted-plastic-bottles-802221/

Bahaya Kesehatan dari Sampah Plastik yang Tidak Terkelola

Sampah plastik yang tidak terkelola sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sungai, atau laut. Dalam proses pembakaran plastik secara konvensional, senyawa beracun seperti dioksin dapat dilepaskan ke udara. Dioksin adalah zat kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan dalam konsentrasi rendah. Paparan jangka panjang terhadap dioksin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk gangguan hormon, kanker, gangguan sistem imun, dan masalah reproduksi.

Selain dioksin, mikroplastik yang berasal dari degradasi plastik juga telah mencemari air, udara, dan makanan. Mikroplastik ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi makanan laut, air minum, atau bahkan udara yang tercemar. Partikel-partikel kecil ini berpotensi menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang merusak organ tubuh dalam jangka panjang.

Solusi Teknologi Iradiasi untuk Mengatasi Sampah Plastik

Ilustrasi Pemanfaatan Teknologi. Photo by Kateryna Babaieva: https://www.pexels.com/photo/man-wearing-orange-hard-hat-2760241/

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong penggunaan teknologi canggih berbasis iradiasi, seperti sinar elektron (EBEAM), sebagai solusi inovatif untuk mengelola sampah plastik. Teknologi ini memungkinkan modifikasi sifat plastik sehingga lebih mudah didaur ulang atau dimanfaatkan kembali yang diharapkan dapat menghancurkan senyawa berbahaya seperti dioksin, sehingga mengurangi risiko kesehatan bagi masyarakat.

Melalui forum yang diadakan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) di Vienna, Austria, pada 11–15 November 2024, BRIN berharap pengembangan teknologi iradiasi ini dipercepat. Jika diterapkan secara luas, teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah plastik yang tidak terkelola tetapi juga meminimalkan risiko kesehatan akibat paparan senyawa beracun.

Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Sampah Plastik

Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam mitigasi dampak sampah plastik terhadap kesehatan.

 

  1. Edukasi Masyarakat: Tenaga kesehatan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh sampah plastik, termasuk risiko paparan dioksin dan mikroplastik. Edukasi ini dapat membantu masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik.
  2. Pengawasan dan Penelitian: Dengan dukungan pemerintah dan institusi riset, tenaga kesehatan masyarakat dapat memantau dampak kesehatan akibat paparan dioksin dan mikroplastik di lingkungan dan masyarakat. Data ini penting untuk menyusun kebijakan kesehatan yang lebih efektif.
  3. Kolaborasi Antar Sektor: Tenaga kesehatan masyarakat dapat berkolaborasi dengan sektor lingkungan, industri, dan pendidikan untuk menciptakan strategi terpadu dalam pengelolaan sampah plastik. Diwujudkan dengan mendukung pengembangan teknologi iradiasi dan memperluas akses ke infrastruktur pengelolaan limbah yang lebih baik.

Kesimpulan

Sampah plastik tidak hanya menjadi ancaman bagi lingkungan tetapi juga kesehatan masyarakat di Indonesia. Teknologi iradiasi sinar elektron menawarkan solusi inovatif untuk mengelola sampah plastik secara efisien dan ramah lingkungan. Dengan peran aktif tenaga kesehatan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia memiliki peluang untuk mengatasi masalah ini dan melindungi generasi mendatang dari dampak negatif limbah plastik.

Referensi

Badan Riset dan Inovasi Nasional. (2024). BRIN Dorong Inovasi Teknologi Iradiasi untuk Daur Ulang Plastik Berbasis Ekonomi Sirkular. Diakses dari https://www.brin.go.id/news/121730/brin-dorong-inovasi-teknologi-iradiasi-untuk-daur-ulang-plastik-berbasis-ekonomi-sirkular

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (e.d). Diakses dari https://pslb3.menlhk.go.id/dashboard/bankSampah

Tempo. (2024). Diakses dari https://www.tempo.co/sains/brin-dorong-adopsi-teknologi-iradiasi-untuk-daur-ulang-plastik-dikawinkan-dengan-ekonomi-sirkular-1176432

Penulis: Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image