Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fachri Ahmad Mujaab Wibowo

Langit Turun Plastik: Fenomena Aneh yang Kini Terjadi di Dunia Nyata

Info Terkini | 2025-10-27 11:24:42

Langit Turun Plastik: Fenomena Aneh yang Kini Terjadi di Dunia Nyata

Selama ini hujan sering kali dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan dari alam. Ia membawa kesejukan, menyuburkan tanah, dan menandai kehidupan batu. Namun, baru-baru ini ada fenomena yang mengejutkan yaitu hujan yang turun dari langit kini tidak lagi air murni, melainkan terdapat campuran plastik-plastik kecil yang disebut mikroplastik. Fenomena ini disebut sebagai “hujan plastik” yang menandakan bahwa polusi plastik telah mencapai lapisan atmosfer.

Ilustrasi hujan di jalan raya sumber: Zonapekan.com

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kecil dengan ukuran kurang dari 5 milimeter. Kebanyakan dari mereka berasal dari pecahan plastik besar seperti botol, kresek, dan kemasan makanan. Saat kita membuang sampah plastik, plastik tersebut akan terurai di tanah atau laut menjadi jutaan partikel kecil.

Partikel kecil tersebut disebut dengan mikroplastik yang mana mudah terbawa angin bahkan bisa terbawa ribuan kilometer melalui udara menurut penelitian dari University of Utah. Kemudian mikroplastik yang terbawa angin akan naik ke atmosfer lalu menempel pada butiran air di awan. Ketika hujan turun, pertikel mikroplastik ikut terbawa ke permukaan bumi.

Ilustrasi perubahan botol plastik menjadi mikroplastik: Alodokter

Mikroplastik yang turun bersama hujan memang sangat kecil, tetapi air hujan tersebut dapat masuk ke air minum, makanan, dan udara yang kita hirup. Dampak dari hujan mikroplastik ini cukup tak bisa dianggap remeh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mengganggu jaringan manusia dan menyebabkan:

· Peradangan kronis pada paru-paru dan organ tubuh

· Gangguan sistem hormon akibat bahan kimia berbahaya

· Bahkan masuk dalam darah manusia berdasarkan penelitian dari Vrije Universiteit Amsterdam

Hujan plastik ini tak hanya mengancam manusia, tetapi juga seluruh ekosistem. Saat turun ke tanah, partikel plastik dapat mencemari air tanah dan sungai. Tanah yang tercemar bisa menurunkan kualitas pertanian, dan partikel ini akhirnya termakan oleh hewan kecil atau ikan, yang kemudian masuk kembali ke rantai makanan manusia. Artinya, setiap tetes hujan mungkin membawa partikel plastik yang berasal dari aktivitas kita sendiri.

Meskipun terdengar mengerikan, masih ada langkah nyata yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampaknya:

· Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti botol, kresek, dan sedotan

· Menggunakan bahan ramah lingkungan, misalnya tas kain, tas kertas, atau kardus

· Mengedukasi masyarakat agar masyarakat sadar dampak dari bahayanya hujan plastik

· Meningkatkan sistem daur ulang dan memperkuat kebijakan dalam pengelolaan sampah

Hujan yang dulu menjadi lambang kesucian kini membawa peringatan keras. Mikroplastik yang turun bersama hujan menunjukkan bahwa bumi sedang berusaha mengembalikan apa yang kita buang ke alam. Jika tidak ada perubahan besar dalam perilaku konsumsi dan pengelolaan sampah, maka generasi mendatang mungkin akan tumbuh di bawah langit yang tidak hanya menurunkan air, tapi juga plastik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image