Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abdul Fikar

Masih Remaja Sudah Bisa Korupsi? Rugi dong?

Guru Menulis | Monday, 04 Mar 2024, 21:27 WIB

Korupsi dapat diartikan sebagai tindakan penyalahgunaan kekuasaan, kedudukan, atau sumber daya untuk keuntungan pribadi atau kelompok, dengan cara yang tidak jujur, ilegal, atau tidak etis. Ini bisa terjadi di berbagai tingkat, mulai dari level individu hingga institusi Pemerintahan yang lebih besar.

Korupsi sendiri menjadi permasalahan yang begitu besar bagi bangsa Indonesia. Korupsi tidak hanya terjadi pada kalangan orang dewasa saja, ternyata korupsi juga kerap terjadi pada diri remaja. Hal ini menjadi keprihatian dalam pembentukan karakter mereka. Sebagai Guru Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP), di sini saya ingin mencoba membahas tindakan korupsi yang sering terjadi pada diri remaja yang tentunya sangat merugikan, serta bagaimana cara kita untuk sama-sama mencegah atau menanggulanginya.

Korupsi pada Remaja dapat diartikan sebagai tindakan dalam penyalahgunaan kepercayaan orangtua dan juga guru untuk kepentingan diri sendiri/pribadi. Korupsi yang dilakukan remaja di sekolah contohnya seperti: menggunakan uang kas kelas untuk kepentingan pribadi, melakukan tindakan intimidasi (pemalakan) kepada murid lain, penyalahgunaan uang yang diberikan orangtua untuk hal yang negatif, mencontek, mencuri barang teman, pemalsuan tanda tangan orangtua, dan lain-lain.

Hal ini tentunya amat sangat merugikan dalam pembentukan karakter mereka dan juga merugikan orang-orang di sekitarnya, serta lunturnya nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran dan tanggung jawab.

Poster Anak Muda Antik korupsi (Sumber https://pinterest.com)

Penanaman nilai moral serta Pendidikan Karakter diharapkan dapat mencegah korupsi di kalangan remaja, kesepakatan sekolah yang dibuat dengan melibatkan murid, bertujuan agar sama-sama menyadari dan tidak melakukan tindakan korupsi. Selain itu, hal ini juga menjadi kewajiban semua pihak untuk membantu dan mencegah tindakan korupsi pada remaja. Upaya sekolah dalam memberantas korupsi juga dapat melalui Pendidikan Anti Korupsi sejak dini kepada murid.

Untuk menanggulangi korupsi pada remaja di sekolah, pendekatan yang holistik dan berkelanjutan tentunya sangat diperlukan. Pertama-tama, penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah korupsi di kalangan remaja. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan karakter di sekolah, dengan memasukkan materi tentang etika, integritas, dan anti-korupsi ke dalam kurikulum. Diskusi terbuka dan penyuluhan tentang konsekuensi dari perilaku korupsi juga dapat membantu siswa memahami betapa pentingnya bertindak dengan jujur dan adil.

Selain itu, penerapan sistem pengawasan yang ketat di sekolah juga penting. Hal ini mencakup pengawasan oleh guru dan staf sekolah, serta pembentukan panitia/komunitas anti-korupsi di sekolah yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Melalui pengawasan yang ketat, tindakan korupsi dapat terdeteksi lebih awal dan tindakan disiplin yang sesuai dapat diambil.

Pendidikan orang tua juga memainkan peran penting dalam mencegah korupsi di kalangan remaja. Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka dan mengajarkan mereka nilai-nilai integritas dan jujur sejak dini. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak juga penting, sehingga anak merasa nyaman untuk berbicara tentang tekanan atau situasi yang mungkin mendorong mereka untuk terlibat dalam perilaku korupsi.

Selain itu, penting untuk mempromosikan budaya sekolah yang transparan dan berbasis pada keadilan. Ini berarti semua kebijakan dan prosedur harus diterapkan secara konsisten dan adil, tanpa memberikan perlakuan istimewa kepada siapa pun. Dengan menciptakan lingkungan yang adil dan transparan, sekolah dapat mengurangi insentif untuk terlibat dalam korupsi.

Akhirnya, penting untuk melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam upaya pencegahan korupsi. Ini termasuk melibatkan siswa, guru, staf sekolah, orang tua, komite sekolah dan bahkan anggota masyarakat setempat. Kolaborasi antara semua pihak ini dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar akan masalah korupsi dan memperkuat upaya untuk mencegahnya.

Secara keseluruhan, korupsi di kalangan remaja di sekolah merupakan masalah yang kompleks yang memerlukan pendekatan yang komprehensif. Dengan meningkatkan kesadaran, menerapkan pengawasan yang ketat, mempromosikan nilai-nilai integritas dan anti-korupsi, serta melibatkan seluruh komunitas sekolah, kita dapat mengurangi kemungkinan tindakan korupsi di sekolah dan membentuk generasi muda yang lebih jujur dan bertanggung jawab.

Yuk, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk tidak terlibat dalam korupsi. Mari kita jadikan kejujuran sebagai prinsip utama dalam setiap tindakan kita. Kita harus belajar untuk menghargai hasil kerja keras dan meraih kesuksesan dengan cara yang jujur dan adil. Jika kita melihat atau mendengar tentang tindakan korupsi di sekitar kita, jangan takut untuk berbicara. Mari kita bersama-sama memberantas korupsi dari lingkungan sekolah dan masyarakat kita. Kita memiliki kekuatan untuk membuat perubahan positif, dan hal itu dimulai dari diri kita sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image